Quote:
Feb 25, 2017 19:46
SHARE Facebook Twitter

Spanduk larangan menyalatkan pendukung penista agama (Net)
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Tiga Masjid di wilayah Karet Setiabudi, Jakarta Selatan memasang spanduk untuk menolak mensalatkan jenazah pendukung penista agama. Masjid tersebut adalah Masjid Al-Jihad, Masjid Mubasysyirin, dan Masjid Al-Ikhlas.
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menegaskan pihaknya tak ada kaitannya sama sekali dengan spanduk-spanduk tersebut.
“Itu sih dari beberapa pengurus masjid, bukan dari kami. Mungkin itu bentuk kekecewaan dari beberapa pengurus masjid saja,” kata Slamet saat dihubungi Kriminalitas.com, Sabtu (25/2/2017).
Slamet mengatakan, sebagai sesama muslim maka hukumnya wajib untuk mengurus jenazah dari mulai memandikan, mensalatkan, hingga menguburkannya.
“Kalau dari kami tetap kalau dia saudara muslim, pernah bersyahadat, ya wajib diurus jenazahnya,” ujar Slamet.
Bahkan, imbuhnya, sebagai ormas dakwah, FPI terus mengimbau kepada umat muslim untuk menjaga kedamaian dan ketenteraman.
“Imbauan kami harus jaga kedamaian dan ketenteraman,” tutupnya.
http://kriminalitas.com/ada-masjid-tolak-urus-jenazah-pendukung-ahok-fpi-kalau-muslim-kita-wajib-mengurusnya/
bersih juga main FPI ni ya
Slamet ngatain gini.. sementara si novel penggagas ini.. jadi kelihatan bersih mainnya.. tapi ya isu ini uda di gas pol sama novel
Quote:
Novel membantah pemasangan spanduk tersebut merupakan ide FPI.
"Perlu dijelaskan. Tidak ada hubungan dengan FPI. FPI justru tidak pernah mengeluarkan pendapat semacam ini," kata dia.
Novel mengungkapkan spanduk berisi pesan seperti itu ada di banyak masjid dan musala di Jakarta.
"Bukan di Al Jihad saja. Ada juga di daerah Jakarta Selatan, banyak. Di Jakarta Pusat di daerah Kota, Pekojan, juga," kata Novel.
Bahkan, Novel mengaku juga membuat selebaran sendiri dan menyebarkannya ke masjid dan musala.
.
Sayang nya.. mau sebagus apa mereka mecah belah umat nya sendiri dengan teror
Pihak lawan jauh lebih baik lagi..
Anda gak mau menyalatkan? NU melalui GP ansor bersedia
Hubungi saja NU.. ok!