Pertama, Bisnis Sewa Pendamping



Mahasiswi Bandung Cari Pria Pendamping Wisuda. Begitu tulis salah satu situs berita mengenai Mbak Aurora yang mengumumkan di Facebooknya jika dia butuh pendamping untuk wisuda. Pendamping di sini, semacam perwakilan keluarga yang katanya akan ia bayar profesional.

Sebetulnya bukan cuma Aurora yang butuh pendamping untuk menemani di hari bersejarahnya. Di luar sana, banyak jomblo dan jomblah yang kadang-kadang tengsin hadir sendirian di undangan nikahan atau event khusus yang umumnya dihadiri dua orang. Mereka butuh pendamping. Nah, mengapa tidak buka saja bisnis sewa pendamping. Kali aja mempertemukan jomblo dan jomblah dengan jodohnya. Kan dapat pahala.

Soal prospek bisnis sewa jasa pendamping ini, selama habitat jomblo dan jomblah masih marak, maka profit yang didapat pasti besar.

Itung-itung, pemberdayaan masyarakat jomblo dan jomblah 🤠

Kedua, Dagang Grosiran



Dagang atau jual beli identik dengan aktivitas bisnis orang tua. Di pusat-pusat perdagangan yang menjual barang dagangan khusus seperti Trade Mall Mangga Dua Square (busana muslim dan batik), Blok B Tanah Abang (busana musim dan batik) atau di Trade Mall Kenari Mas (elektronik), sangat jarang kita jumpai pedagang anak muda.

Padahal bisnis di pusat grosir seperti disebutkan di atas, prospeknya sangat cerah. Apalagi di pusat grosir ikonik dan nyaman macam Blok B Tanah Abang, mereka memiliki pelanggan pedagang eceran dari daerah. Ada juga pembeli yang bahkan datang dari luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam atau Timur Tengah.

Soal prospek, fashion tidak ada matinya. Yang penting jual fashion yang modelnya terkini

Ketiga, Wisata Event Olah Raga



Bisnis traveling sudah banyak. Bagaimana jika bisnis traveling bernilai tambah? Misalnya traveling ke Spanyol sekaligus menyaksikan babak final La Liga atau traveling ke Inggris di akhir musim Premier League menyaksikan tim papan atas Inggris memperebutkan juara. Ini baru menarik!

Di Indonesia, bisnis wisata olah raga belum marak. Padahal pecinta olah raga di negeri ini sangat besar. Mulai dari sepak bola, Moto GP hingga Formula 1. Bagi mereka yang berkocek tebal, hadir langsung di stadion atau sirikuit tentu sesuatu yang didambakan. Ini peluang bagi kamu yang berjiwa bisnis dan hobi olah raga sekaligus traveling.

Bisnis ini prospeknya bagus karena penghobi olah raga tak pernah surut.

Keempat, Dagang Elektronik



Dagang elektronik di ecommerce (online) sudah mainstream bagi anak muda. Tapi dagang elektronik offline macam di LTC Trade Mall Glodok, belum banyak dilakoni. Jangan salah loh, masyarakat masih lebih suka (faktor trust) belanja kebutuhan elektronik secara langsung di toko. Terutama di tempat macam LTC Glodok yang memang sudah ikonik sebagai pusat elektronik.

Bisnis elektronik dengan membuka toko offline ini memang modalnya harus besar. Misalnya harus beli atau sewa toko, punya stock barang serta punya display secara fisik. Sementara jual online, cukup modal website dan foto. Tapi, faktor kepercayaan konsumen jauh lebih tinggi di toko offline. Tahun 2017 ini, kabarnya Trade Mall LTC Glodok akan dibuat online juga oleh pengelola, Agung Podomoro Land

Meskipun ecommerce marak, tetap saja prospek bisnis elektronik secara offline terus berkibar. Akan labih baik jika dikombinasi offline-onnline.

Kelima, Jual Beli Barang Antik



Segala yang berkaitan dengan barang antik, pasti anti mainstream. Nah, bisnis jual beli barang antik ini sangat menarik karena punya captive market alias pasar yang unik. Tidak perlu repot-repot bersaing dengan usaha sejenis, karena pasti jumlah usahanya sangat terbatas.

Tantangan di bisnis ini tentu saja berburu koleksi barang antik yang limited edition. Namun disitulah seni dan letak kepuasannya. Maklum, produk yang diperjualbelikan juga merupakan koleksi-koleksi langka.

Soal prospek, akan selalu ada market penggemar barang antik, biasanya mereka siap merogoh kocek dalam-dalam demi menambah koleksinya.