Kaskus

News

phd.inhatredAvatar border
TS
phd.inhatred
Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia
Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia

Kamis,  23 Februari 2017 - 08:21 WIB

Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia
Atase Militer Kedutaan Besar Rusia, Kolonel Nikolay Nikaloyuk. FOTO/Victor Maulana/Sindonews

JAKARTA - Atase Militer Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Kolonel Nikolay Nikaloyuk menyatakan, pihaknya siap meningkatkan dan memperdalam kerjasama militer dengan Indonesia. Menurutnya, Rusia dan Indonesia adalah mitra dekat dalam bidang militer.
"Bicara soal sejarah hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, saya berani menyatakan kalau Rusia telah menyediakan banyak sekali dukungan terhadap Indonesia, baik dari segi politik dan persenjataan, juga militer. Bahkan sejak awal kemerdekaan negara ini," ucap Nikolayuk.
"Indonesia dan Rusia adalah kawan baik. Kita memiliki kerjasama militer secara teknis yang sangat aktif. Secara bertahap, kita juga meningkatkan jaringan militer,sambungnya, saat perayaann hari Angkatan Bersenjata Rusia di Jakarta pada Rabu (22/2).
Dia kemudian menuturkan, Rusia dan Indonesia telah menandatangani kerjasama baru dalam bidang militer dan pertahanan. Kerjasama itu ditandatangani saat Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow tahun lalu.
"Berdasarkan kunjungan Presiden Jokowi itu, sekarang kami berencana untuk merealisasikan perjanjian yang ada. Penting juga untuk menggarisbawahi bahwa Federasi Rusia siap bekerja sama, mengembangkan proses perwujudan kerjasama ini secara lebih mendalam dengan Indonesia," ucapnya.
Nikolayuk menambahkan, kedua negara memiliki tradisi dan perluasan kerjasama yang bagus untuk mengembangkan hubungan yang sudah terjalin lebih jauh lagi.

(esn)

Bagikan artikel ini:


Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia
https://international.sindonews.com/read/1182517/40/rusia-siap-tingkatkan-kerjasama-militer-dengan-indonesia-1487798625

Militer Rusia akui lakukan 'perang informasi' besar-besaran
Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia
Hak atas foto Mil.ru
Image caption Para pengamat Barat mencatat kemajuan besar Rusia dalam kemampuan perang elektroniknya.
Untuk pertama kalinya, militer Rusia telah mengakui skala perang informasi mereka diperluas secara besar-besaran sejak Perang Dingin.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan bahwa 'pasukan informasi' Rusia terlibat dalam "propaganda yang cerdas dan efektif,' tapi dia tidak mengungkapkan lebih jauh tentang tim mereka atau siapa sasaran mereka.

Sudah sejak lama Rusia dituduh melancarkan serangan siber terhadap negara-negara Barat.

NATO dilaporkan menjadi target utama.

Selama Perang Dingin, baik Uni Soviet dan Barat mengerahkan berbagai sumber daya pada propaganda, untuk mempengaruhi opini publik global dan mempromosikan ideologi mereka yang saling bersaing.

Berbicara kepada anggota parlemen Rusia, Shoigu mengatakan 'kita memiliki pasukan informasi yang jauh lebih efektif dan lebih kuat dari seksi 'kontra-propaganda' dahulu."

Keir Giles, seorang ahli militer Rusia di lembaga pemikiran Chatham House, telah memperingatkan bahwa 'perang informasi' Rusia mencakup lingkup yang lebih luas dari 'prajurit siber' dan peretas yang menjadi fokus Barat saat ini.

"Tujuannya adalah untuk mengendalikan informasi dalam bentuk apa pun," tulisnya dalam sebuah laporan NATO yang berjudul "Tahap Lanjut Perang Informasi Rusia."

"Tidak seperti di masa Uni Soviet, disinformasi dari Moskow tidaklah diutamakan untuk mempromosikan Rusia sebagai sebuah ide, atau menjadikan Rusia sebagai salah satu model untuk ditiru.

"Selain itu, sering bahkan (informasi yang disebarkan) tidak diusahakan untuk bisa dipercaya. Sebaliknya, salah satu tujuannya adalah justru merusak pandangan tentang dimungkinkannya pelaporan dan kebenaran obyektif," tulisnya.
Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Indonesia
Hak atas foto AP
Image caption Sergei Shoigu dipandang sebagai salah satu sekutu dekat Presiden Putin.
Rusia telah menyasar NATO dalam berbagai cara, termasuk menargetkan tentara tertentu secara individual melalui profil media sosial mereka, kata Giles kepada BBC.

"Mereka menjangkau individu dan menyasar mereka seolah-olah berasal dari sumber yang terpercaya," katanya.

Ada laporan tentang serangan informasi Rusia yang menargetkan pasukan NATO di negara-negara Baltik, militer Polandia, dan pasukan Ukraina yang memerangi pemberontak pro-Rusia.

Rusia menolak narasi Barat tentang 'disinformasi,' dan sebaliknya menuduh NATO melakukan ekspansi agresif dan mendukung kaum nasionalis anti-Rusia di Ukraina.


Upaya Rusia di dunia maya menjadi perhatian besar Barat setelah munculnya tuduhan dari kalangan pejabat dan lembaga penting AS bahwa peretas Rusia membantu membelokkan arah pemilihan presiden menjadi mendukung Donald Trump.

Menurut Giles, militer Rusia memutuskan untuk memprioritaskan perang informasi setelah konflik Rusia-Georgia tahun 2008. Aparat keamanan Rusia disebutkan menarik pelajaran dari 'ketidakmampuan untuk mendominasi opini publik tentang baik buruknya perang itu,' katanya.

Menanggapi pernyataan Shoigu, mantan panglima militer Rusia Jenderal Yuri Baluyevsky mengatakan kemenangan dalam perang informasi 'dapat menjadi jauh lebih penting daripada kemenangan dalam konflik militer klasik, karena tak berdarah, namun dampaknya luar biasa dan dapat melumpuhkan semua struktur kekuasaan negara musuh .'

Uni Eropa memiliki Satuan Tugas EastStratCom, sebuah tim khusus untuk memerangi 'mitos' Rusia yang tersebar di media sosial,

Militer Rusia akui lakukan 'perang informasi' besar-besaran - BBC Indonesia
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39073767

Selamat d ROC emoticon-shakehand
We love u!
Diubah oleh phd.inhatred 24-02-2017 12:13
0
2.5K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan