Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Melipatgandakan uang ala Salman
Melipatgandakan uang ala Salman
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9).
Perawakannya ceking. Namanya Dumeri (49). Awalnya ia berjualan bubur di daerah Pasir Putih, Kelurahan Sawangan, Depok. Warga sering menyapanya Mas Dum. Bubur jualan pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah dikenal enak. Tak heran jualannya laris manis. Meski sudah berjualan bubur bertahun-tahun, namun ia mengaku hasil jualannya hanya pas untuk kebutuhan sehari-hari.

"Dia mengontrak selama setahun di sepetak kamar di rumah orang tua saya dengan sewa Rp35 ribu per bulan," kata Hariyanto.

Kata Hariyanto, sampai 2012 Dumeri tercatat beberapa kali pindah kontrakan. Tapi kontrakannya masih tetap di kawasan RT 03/RW 08 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Merasa tak penghasilan jualan buburnya pas-pasan, Dum pun kemudian banting stir. Pada 2012, ia memulai pekerjaan baru menjadi sales obat herbal keliling. Tak hanya mengubah jenis pekerjaannya, pria yang belakangan menjadi bos Koperasi Pandawa itu, juga mengubah namanya. Nama Dumeri yang dulu lekat dengan tukang bubur diganti menjadi Salman Nuryanto. Orang-orang kemudian memanggilnya Mas Yanto.

Hariyanto menduga, dari pekerjaan barunya ini Salman mulai mempelajari seluk belum multi level marketing (MLM). Ia pun mulai menawarkan pinjaman ke pedagang bubur, pedagang rokok, Warteg, dan pedagang kecil lainnya. Dua tahun menekuni bisnis ini, rupanya ia mulai menikmati hasilnya. Gaya hidupnya berubah.

Jika awalnya ia mengontrak di rumah petakan, sejak 2013 ia pindah mengontrak ke perumahan yang lebih elit: Perumahan Palam Ganda Asri No 88 Limo, Cinere, Depok. Dari informasi yang didapat Hariyanto, rumah itu disewa Rp40 juta per tahun.

Pada 2014 ia memutuskan membuat sebuah koperasi simpan pinjam yang dinamai KSP Pandawa Mandiri Group dengan moto "Berkat berinvestasi di KSP Pandawa hidup akan menjadi mudah dan indah." Usahanya terus berkembang.

Yunan, seorang nasabah leader asal Sawangan Depok, kalau Salman dibujuk beberapa orang yang belakangan dari kalangan pengusaha dan seorang oknum TNI AL untuk mengembangkan sayap usaha KSP Pandawa Mandiri Group dengan cara multi level marketing (MLM).

"Hingga 2016 tercatat 22 leader diamond, 2.000 lebih leader dan puluhan ribu nasabah downline di seluruh Indonesia," Yunan, yang juga selaku leader dengan investasi mencapai Rp10 miliar seperti ditulis Republika.co.id.

Untuk memikat calon anggota koperasinya, pihaknya menawarkan bunga 10 persen perbulan. Bunga ini tentu lebih tingga dari bunga deposito bank yang rata-rata 5 sampai 6 persen.

Untuk meyakinkan calon nasabahnya, tak jarang Salman memamerkan mobil-mobil mewah tunggangannya seperti Alphard, Jeep Wrangler dan beberapa motor balap.

Pancingan Salman berhasil. Sejumlah orang dari berbagai daerah datang berduyun-duyun. Apalagi, sesuai janjinya, koperasinya menawarkan bunga 10 persen, lebih tinggi dari bunga deposito.

Anto, salah seorang nasabah, mengaku tergiur dengan janji itu. Ia pun menyetor Rp134 juta. "Bunga 10 persen yang dijanjikan masih ditepati sampai November 2016. Tapi, pada Desember 2016 tidak ada, Januari 2017 apalagi," ujar Anto seperti ditulis BBC Indonesia.

Disebut-sebut, koperasi ini berhasil menghimpun 8 ribuan nasabah dengan total aset Rp1,1 triliun.

Dan kabar mengejutkan datang pada November 2016. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Pandawa Group pimpinan Salman ilegal. Lembaga yang berlokasi di Jalan Meruyung, No 8A, RT 2 RW 24, Meruyung, Limo, Depok menghentikan seluruh kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan Pandawa karena berpotensi merugikan masyarakat dan melanggar Undang-undang tentang Perbankan.

Namun ternyata kemudian Salman menghilang. Nasabah pun mencari Salman. Pada Januari lalu Salman sempat berjanji bakal mengembalikan dana itu pada awal Februari. Ratusan korban melapor ke Polresta Depok dan Polda Metro Jaya sejak beberapa pekan silam.

Sampai akhirnya pada Senin (20/2/2017) lalu, pria yang memiliki dua istri ini ditangkap kepolisian Daerah Metro Jaya bersama tiga orang lainnya di Mauk, Tangerang, Banten.

Ini ada empat orang yang ditangkap, Salman leader-nya, Taryo dan Subardi administrasi, dan satu leader yang cukup besar Madamine.

Dua hari setelah itu, aparat Polda Metro Jaya juga menangkap dua istri Salman. Kedua istri itu bernama Nani (istri pertama) dan Cici (istri kedua). Selain itu, mereka juga menangkap Dakim (ayah Salman).

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, Salman dan tiga temannya yang kini jadi tersangka itu akan dijerat dengan pasal berlapis mulai dari penipuan, penggelapan, hingga tindak pidana pencucian uang.
Melipatgandakan uang ala Salman


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ang-ala-salman

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Melipatgandakan uang ala Salman Mengapa PM Israel hindari Indonesia saat terbang ke Australia

- Melipatgandakan uang ala Salman April, Ditjen Pajak bakal periksa rekening nasabah

- Melipatgandakan uang ala Salman Perlu Rp13 triliun per tahun kurangi sampah plastik di laut

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan