8 Kejadian di masa lalu ini buat Bumi hampir kiamat!
TS
acabindonesia
8 Kejadian di masa lalu ini buat Bumi hampir kiamat!
Merdeka.com- Dalam jutaan tahun terakhir, ternyata Bumi keadaannya tak aman-aman saja. Bumi justru seringkali berada dalam keadaan terguncang. Kita seringkali tak merasakannya, namun ada masa di mana bahkan Bumi terhujam asteroid dan memunahkan semua spesies Dinosaurus.
Keadaan di mana kita akan merasakan kiamat sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan banyak sekali film dan buku yang menceritakan keadaan pasca kiamat.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang memang bisa membuat Bumi kiamat dalam waktu dekat, meski kiamat yang berupa kehancuran dunia karena bersinggungan dengan benda langit lain di antariksa diprediksi masih akan terjadi jutaan tahun lagi.
Faktanya, bahkan ada beberapa kejadian yang membuat Bumi hampir kiamat. Berikut beberapa di antaranya.
1. Perang dingin
Spoiler for :
Merdeka.com - Perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat sudah membunuh puluhan juta orang karena cakupannya yang luas dan banyaknya aspek yang terlibat. Namun ada sebuah kesalahan besar yang hampir terjadi dan mungkin akan membumihanguskan planet kita ini.
Seorang prajurit Soviet bernama Lt. Colonel Stanislav Petrov adalah orang yang memegang komando di bunker Soviet di mana bunker tersebut bisa mendeteksi datangnya rudal atau bahkan nuklir. Keadaan selalu sunyi senyap di bunker tersebut, sampai akhirnya sirine menyala yang menandakan adanya serangan nuklir ke Uni Soviet.
Sang kolonel bisa saja melontarkan rudal balasan ke Amerika Serikat, namun hal tersebut tidak ia lakukan. Dia tetap tenang dan memeriksa keadaan yang terjadi. Ternyata, peralatan di bunker tersebut error. Tak pernah ada rudal yang datang, dan ketenangan kolonel Petrov menyelamatkan peradaban manusia dari terjadinya perang yang lebih parah lagi.
2. Badai matahari di tahun 2012
Spoiler for :
Merdeka.com- Pada Juli 2012 silam, orbit Bumi dilewati oleh badai matahari. Untungnya Bumi sedang berada jauh di dari badai tersebut, meski badai tersebut berada benar-benar di lintasan Bumi untuk berevolusi.
NASA menemukan informasi ini dan sedikit memprediksi betapa bahayanya badai ini. Dilaporkan jika Bumi jalannya dipercepat 1 minggu saja, badai matahari tersebut akan menghantam Bumi dan seluruh listrik di Bumi akan mati. Pemulihan akan makan waktu bertahun-tahun dan bertahan hidup di alam akan jadi kuncinya.
3. Wabah tikus hitam
Spoiler for :
Merdeka.com - Wabah memang seringkali terjadi bergantian. Setelah flu burung, ebola, dan yang ramai belakangan, Zika, wabah sangat berpotensi untuk membawa manusia pada kepunahan.
Hal ini hampir terbukti terjadi di abad 14, di mana wabah tikus hitam menghantam benua Eropa. Karena wabah tersebut, separuh penduduk Eropa meninggal. Tercatat 20 juta orang meninggal dan jadi wabah paling mengerikan dalam sejarah manusia.
Meski tak menghancurkan Bumi, hilangnya populasi dengan jumlah masif tentu mengerikan. Jika tak ada pencegahan dan sosialisasi terhadap tiap masyarakat, hal seperti ini sangat mungkin terjadi lagi.
4. Nuklir di Kuba
Spoiler for :
Merdeka.com - Di era kepresidenan John F. Kennedy di Amerika Serikat, negara adidaya tersebut dibuat panik oleh kepemilikan rudal nuklir oleh Uni SOviet yang terletak di salah satu pulau di Kuba. Bagaimana tidak panik, jarak Kuba dari daratan Amerika Serikat hanya 90 mil saja.
Usaha yang ingin dilakukan AS berakhir sia-sia, karena terjadi kepanikan masal akan terjadinya perang nuklir. Meski demikian, pada akhirnya perjanjian perdamaian mencegah semua hal itu terjadi, dan Soviet mengambil kembali fasilitas rudalnya dari Kuba. Sebelum dunia dibumihanguskan dengan radiasi nuklir.
5. Flu Spanyol
Spoiler for :
Merdeka.com- Jika kita sudah bahas sedikit tentang wabah tikus hitam, ternyata di awal tahun 1900an, ada wabah yang lebih mengerikan yakni flu Spanyol. Bagaimana tidak, 20 juta hingga 40 juta orang meninggal dalam kurun waktu 1918 hingga 1919.
Dengan meninggalnya orang yang sebenarnya masih sehat dan kuat, flu ini ditulis dalam sejarah sebagai wabah biologis terburuk sepanjang sejarah.
Karena wabah ini, angka harapan hidup di Amerika Serikat turun hingga 10 tahun. Hal ini kontras dengan keadaan dunia yang hampir mencapai kata damai pasca Perang Dunia pertama, di mana dengan mudah flu Spanyol bisa menghabiskan lebih banyak nyawa ketimbang perang.
6. Gempa Shaanxi
Spoiler for :
Merdeka.com - Sebuah gempa yang terjadi di area China era Dinasti Ming tahun 1556, ternyata sangat besar hingga berdampak ke 90 negara di dunia. Tak tanggung-tanggung, ada hampir satu juta orang meninggal karena gempa ini.
Jika gempa ini terjadi di era sekarang, tentu jumlah korban jiwa dan korban materiil akan jauh berkali-kali lipat lebih banyak. Hal ini mengingat di zaman seperti itu masyarakat tak sebanyak sekarang, orang hidup dengan lebih sederhana, dan infrastruktur tak secanggih saat ini.
7. Chernobyl
Spoiler for :
Merdeka.com- Kota Chernobyl adalah tempat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berada. Kota di Ukraina tersebut mengalami 'kiamat' di April tahun 1986, di mana kerusakan teknis yang dipadu human error menyebabkan bocornya 4 reaktor nuklir dalam jumlah besar. Di saat itu juga, seluruh Eropa terkena dampaknya.
Hal lebih parah terjadi pada area sekitar. Materi radio aktif mematikan tanah dan tentunya agrikultur di kota tersebut. Belum lagi kesehatan dari orang-orang di sekitar sana yang akhirnya dirawat secara serius.
Chernobyl menunjukkan pada dunia bahwa tempat tersebut adalah gambaran kecil jika perang nuklir terjadi. Nuklir yang paparan radiasinya sangat berbahaya bisa menghancurkan seluruh populasi Bumi dengan mudah.
Saat ini, Chernobyl hanya jadi sebuah zona karantina yang tak bisa diakses.
8. Asteroid
Spoiler for :
Merdeka.com - Di 66 juta tahun yang lalu, Bumi pernah mengalami 'kiamat,' di mana asteroid besar menghantam Bumi dan menghabiskan seluruh spesies Dinosaurus. keadaannya sangat buruk, hingga Bumi seakan-akan mati.
Pasca asteroid besar tersebut menghantam Bumi, sinar matahari terhalau masuknya ke Bumi karena tetesan asam sulfur yang berasal dari asteroid tersebut seakan membuat benteng di atmosfer Bumi. Suhu Bumi secara global turun hingga kehidupan laut pun semua mati. Keadaan Bumi jauh menjadi lebih buruk karena tak ada cahaya matahari. Hal ini membuat Bumi diselimuti es. Bahkan di daerah tropis, temperatur menurun dari rata-rata 27 derajat celcius, jadi hanya 5 derajat celcius.
Pendinginan dalam jangka waktu panjang ini disebabkan oleh aerosol sulfat. Hal inilah yang membuat dinosaurus punah, ekosistem mati dan Bumi seakan-akan kiamat. Untuk aerosol sulfat ini hilang dari atmosfer Bumi, dan membuat satu persatu flora tumbuh secara perlahan dan membentuk ekosistem baru, Bumi membutuhkan waktu selama 30 tahun.