Kaskus

News

admin.paokAvatar border
TS
admin.paok
kristenisasi berkedok wawasan Kebangsaan terjadi pada para siswa SD di Sumenep
. kristenisasi berkedok wawasan Kebangsaan terjadi pada para siswa SD di Sumenep

Sumenep, beritalima – Penyebaran atribut kristen berkedok Wawasan Kebangsaan terhadap para siswa Sekolah Dasar (SD) di Sumenep membuat geram berbagai pihak.
Peredaran atribut Nasrani dalam bentuk bingkisan berupa buku-buku kristen, boneka dan kalung salib.

Ironisnya, pembagian bingkisan yang berisi atribut kristen tersebut mendapatkan restu dari Dinas Pendidikan Sumenep.
Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep turut memprotes peristiwa tersebut sehingga pihak DPKS mengeluarkan rekomendasi yang isinya sebagai berikut:

Berdasarkan laporan dari masyarakat, investigasi oleh divisi kepengawasan DPKS dan konfirmasi langsung dengan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, kami Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep menyepakti adanya dugaan pelanggaran hukum dalam kegiatan sosialisasi JSN-45/Wasbang LSD di beberapa SDN di kecamatan Kota dan Manding yang dijadwalkan pada tanggal 21-23 Februari 2017.

Pada kegiatan tersebut telah dibagikan bingkisan yang di dalamnya terdapat atribut agama Kristen kepada siswa Sekolah Dasar yang nota bene beragama Islam dan berupa makanan kadaluarsa.
Oleh karena itu, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut;

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep harus melakukan upaya hukum terhadap lembaga penyelenggara yang telah menyalahgunakan izin dan kewenangan dalam kegiatan JSN-45/Wasbang LSD yang terindikasi ada misi kristenisasi yang dapat menimbulkan keresahan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep segera mencabut izin dan menghentikan pelaksanaan kegiatan sosialisasi JSN-45/Wasbang LSD.

Kepala Dinas Pendidikan Sumenep harus meminta maaf kepada masyarakat Sumenep melalui media massa atas keteledoran dalam pemberian izin dan kewenangan pelaksanaan kegiatan di sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan harus membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi mengeluarkan kebijakan yang dapat mengganggu kondusifitas pendidikan Sumenep, seperti mengeluarkan edaran tentang keikutsertaan siswa dalam kegiatan INBOX SCTV dan edaran tentang kegiatan JSN-45/Wasbang LSD.

Kepala Dinas Pendidikan Sumenep lebih selektif dalam memberikan izin kegiatan di sekolah-sekolah dan berkoordinasi dengan pihak terkait, agar tidak menimbulkan dampak negatif dan keresahan di masyarakat.
Meminta kepada Yth. Bapak Bupati Sumenep untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.
Demikian Rekomendasi DPKS Sumenep yang dibuat tertanggal 22 Februari 2017.
(An)
.
https://www.beritalima.com/2017/02/22/kristenisasi-berkedok-wasbang-dpks-sumenep-minta-bupati-evaluasi-kinerja-kadisdik/
.
.
Izinkan Upaya Kristenisasi, Kadisdik Sumenep Didesak untuk Dicopot
.
Sumenep, 22/2 (Media Madura) – Upaya kristenisasi berkedok Sosialisasi Wawasan Kebangsaan sepertinya bakal berbuntut panjang, terutama terhadap untuk Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep.

Pasalnya, kegiatan tersebut digelar atas rekomendasi dan izin dari pihak Disdik, sebagaimana isi surat yang sampai ke UPT Pendidikan Kecamatan Kota dan Manding.
Kadisdik, A Shadik dinilai teledor bahkan menjadi kesalahan fatal karena telah memberi izin kegiatan yang berakhir dengan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
Lebih-lebih, dengan pemberian bingkisan berisi atribut kristen, kegiatan tersebut sudah menyentuh sisi sensitif masyarakat Sumenep yang mayoritas muslim, dan selama ini memang hidup rukun dengan warga minoritas lainnya.

Atas keteledoran tersebut, Gugus Anti Korupsi Indonesia (GAKI) mendesak Bupati Sumenep untuk menindak dengan cara mencopot Kepala Dinas Pendidikan (Disdik).

“Ini sudah fatal, jadi Kepala Dinas Pendidikan Sumenep harua dicopot, karena sudah megeluarkan izin untuk melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan. Namun dalam perjalanannya tidak ada pengawasan dari Dinas Pendidikan, sehingga para siswa SD di Sumenep menjadi korban Kristenisasi,” kata Ketua Gaki Sumenep, Farid Azziyadi.

Menurut mantan aktivis PMII Pamekasan ini, akibat ketelodoran tersebut, ratusan siswa yang tersebar di 12 Sekolah Dasar (SD) di Sumenep hampir menjadi target kristenisasi. Padahal, warga Sumenep mayoritas beragama Islam.

“Ini harus segera dihentikan dan usir mereka dari Sumenep, karena sudah membuat resah dan dinilai mengganggu kondusifitas,” tukasnya.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep membuat jawaban lucu perihal kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan yang dikuti pembagian bingkisan atribut kristen.

Betapa tidak, secara terang-terangan sudah mengakui pihaknya yang memberikan izin terlaksananya kegiatan tersebut, namun dia malah mengaku tidak tahu jika bingkisan yang dibagikan berisi atribut Kristen.

“Ya, memang saya memberi izin, tapi saya tidak tahu kalau isi bingkisan yang dibagikan berisi salib dan semacamnya,” terang A Shadik, Rabu (22/2/2017).

Dia menceritakan, awalnya dirinya menerima permohonan dari Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Sumenep untuk melakukan sosialisasi JSN 45 atau wawasan kebangsaan LSD dan pemberian bingkisan kepada siswa.

“Tentu kami senang menerima permohonan sosialisasi wawasan kebangsaan itu, karena anak didik bisa menerima wawasan kebangsaan secara gratis, tapi ternyata seperti ini,” dalihnya.
http://mediamadura.com/izinkan-upaya-kristenisasi-kadisdik-sumenep-didesak-untuk-dicopot/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
.

kristenisasi: bingkisan gratis untuk siswa SD bertuliskan “gantungkan hidupmu pada yesus”
.
Upaya kristenisasi dengan memberikan bingkisan gratis berisi atribut kristen di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ternyata menyasar para siswa sekolah dasar. Sedikitnya ada 12 sekolah yang menjadi target pemberian bingkisan yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Manding, Kalianget dan Kota Sumenep. Jika dirinci, 6 sekolah berada di kecamatan Kota, 1 sekolah di Kecamatan Kalianget, dan 5 sekolah di kecamatan Manding.

12 Sekolah tersebut yaitu, SDN Pabian III Sumenep, SDN Pabian IV Sumenep, SDN Pangarangan V Sumenep, SDN Pamolokan I Sumenep, SDN Pamolokan II Sumenep, SDN Pamolokan III Sumenep, SDN Kalimo’ok II Kalianget, SDN Manding Laok I, SDN Lalangon I Manding, SDN Manding Timur II Manding, SDN Jabaan Manding, dan SMP I Manding.

Sementara total bingkisan yang akan disebar mencapai 2.164 bingkisan yang didalamnya berisi atribut kristen. Dengan rincian untuk siswa sebanyak 1.185 sedangkan untuk siswi sebanyak 979. Kegiatan kristenisasi berkedok sosialisasi wawasan Kebangsaan itu rencananya akan dilakukan selama tiga hari yakni 21-23 Februari 2017, namun mendapat penolakan dari masyarakat dinilai membawa misi kristenisasi, sehingga yang selesai disebar hanya di enam sekolah, salah satunya di SDN Manding Laok dan SDN Jabaan Manding.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bingkisan gratis yang diperoleh siswa saat mengikuti kegiatan itu diantaranya berisi salib, buku gambar yesus, dan kaos kaki bertuliskan “gantungkan hidupmu pada yesus”. Parahnya, kegiatan sosialisasi ini malah mendapat restu dari Dinas Pendidikan setempat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, A Shadik, membenarkan bahwa pihaknya memang memberikan rekomendasi kepada UPT Pendidikan setempat untuk menerima DHC 45 Sumenep dan yayasan Sejahtera Bangsa Mulia melakukan sosialisasi lembaga sekolah.
Namun pihaknya mengaku tidak tahu jika bingkisan yang diberikan kepada para siswa berisi atribut kristen.
.
http://newsmadura.com/sumenep/berita-sumenep/disdik-sumenep-kecolongan-belasan-sekolah-jadi-target-kristenisasi/.

.
.
Wawasan kebangsaan kek, badan pembudayaan kejuangan 45 kek, ujung ujung nya ya kristenisasi emoticon-Big Grin
Diubah oleh admin.paok 23-02-2017 09:48
0
4.2K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan