Jakarta - BNI Multifinance akan menyalurkan kredit KPR untuk karyawan agar bisa mencicil rumah. Berdasarkan aturan OJK, jika lembaga keuangannya sehat bisa membiayai kredit rumah dengan hanya DP 5%.

"OJK bilang kalau misal menentukan DP itu tergantung dari kondisi (keuangan) multifinance. Kalau NPL (non perfoarming loan/kredit macet)-nya kurang dari 1% bisa menentukan DP 5%. Jadi itu minimal, tapi kita lihat (DP) tidak nol persen, karena kebetulan NPL kita di bawah 1% jadi bisa 5%, tidak nol persen, itu minimal, tapi paling tidak di atas itu," ujar Direktur Utama BNI Multifinance, Suwaluyo, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017).

Syaratnya, pembiayaan ini untuk nasabah BNI dan karyawan yang perusahaannya telah bekerjasama memakai produk BNI. Nantinya, para karyawan bisa mencicil rumah dengan skema dipotong gaji. Rumah yang bisa dicicil harganya sekitar Rp 300-400 juta.

Hal ini untuk memperluas pembiayaan kredit BNI Multifinance ke sektor konsumer, yang saat ini baru 25% akan ditingkatkan menjadi 35%. Dengan adanya produk pembiayaan rumah diharapkan dapat menaikkan pembiayaan BNI di sektor konsumer karena menyasar karyawan yang akan mengambil rumah.

"Intinya karena kita lakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, tidak akan one on one (individu). Saya mau melihat dulu sebetulnya gimana kerjasama dengan perushahaan itu apa yang banyak dibutuhkan, jadi intinya kita multiproduk apapun ada," ujarnya.

Meski begitu, dia tidak menyebut berapa besaran bunga secara gamblang, ia mengatakan bunga yang diberikan akan lebih tinggi dari yang diberikan perbankan. Hal itu karena ia meminjam modal dari bank sebelum memberikan kredit ke nasabah.

Meskipun lebih tinggi bunganya, dia mengatakan syaratnya tidak terlalu sulit seperti bank. Dia mengatakan jika bank harus mensyaratkan calon debiturnya bankable dan visible, maka Multifinance membolehkan debiturnya hanya visible saja sudah bisa mengajukan kredit. Hal ini lah yang membuat BNI dan anak usahanya saling melengkapi karena BNI Multifinance bisa menyalurkan kredit ke pasar yang tidak bisa dicapai induk BNI.

"Tergantung nanti pendanaannya, yang jelas kalau bunga kami lebih tinggi dari bank, tapi syaratnya lebih mudah, tidak ditanya macam-macam. Multifinance itu agak lebih mahal sedikit tapi dari segi prosesnya lebih cepat, persyaratan-persyaratannya lebih mudah dipenuhi," ujarnya.

Namun, karena ini baru diluncurkan saat ini belum ada pembiayaan di KPR. Dia tidak menyebutkan berapa target yang disalurkan dan kontribusinya. (dna/dna)



https://m.detik.com/finance/moneter/...dit-rumah-dp-5

BNI Gak Oke Oce nih