RISIKO | Untuk memperkecil kemungkinan terburuk, yakni motor rusak sehingga Anda harus mendorong jauh saat hujan dan banjir, cermatilah kiat sebelum meneruskan perjalanan.
Taruh kata cicilan terakhir sebuah skuter automatik, dari kredit 33 bulan, adalah Rp352.000 (simulasi Cermati).

Lalu tanpa dicita-citakan skutik itu rusak saat menerjang genangan. Air masuk melalui knalpot, lalu berujung di ruang bakar, dan terjadilah water hammer. Dalam kasus ini piston harus meninju air yang sudah sekeras besi (Otomotifnet.com, 26/2/2015).

Misalkan skutik harus turun mesin, lalu piston dan tangkainya kudu diganti, begitu pula perangkat kelistrikannya, pemilik harus merogoh duit mulai Rp1,8 juta -- itu belum termasuk ongkos kerja.

Taruh kata totalnya Rp2 juta. Pasti itu jauh lebih mahal dari cicilan pemungkas yang Rp352.000. Apalagi kalau harus ganti oli gir serta gemuk, lalu memperbaiki sistem transmisi dan kopling otomatis, akan butuh setidaknya tambahan Rp270.000.

Moral cerita: sudah 33 bulan dipakai dengan hati-hati, eh menjelang lunas si skutik dirusak oleh air.

Penyebabnya bisa saja keyakinan nan berlebih karena tak kenal lapangan. Dalam bahasa yang bersahaja sebut saja itu musibah untuk memperkecil serangan penyanggah.

Akan tetapi sudah hampir lunas lalu keluar duit banyak, bagi pemilik motor bisa saja bukan soal. Rasanya toh sudah seperti menjalani sewa pakai selama 32 bulan.

Baiklah. Kalau begitu ubah saja pengandaiannya: musibah datang setelah cicilan pertama, padahal sebelumnya harus bayar panjar kredit Rp7,75 juta.

Salah satu cara aman, agar motor tak rusak dan supaya keluar duit, adalah melihat ketinggian air. Jika masih setinggi knalpot silakan melaju. Namun ingat, jagalah putaran mesin tetap konstan, agar air didorong keluar oleh tekanan dari dalam knalpot (Motorplus-Online.com, 25/1/2014).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...enyibak-banjir

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Sebagai kutu loncat, karyawan Gen X disalip Gen Z

- Putaran kedua di DKI dan daerah lain

- Paslon: ada yang cuma satu, ada yang sembilan