TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pengunjuk rasa memadati depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta Selatan, menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dipecat dari jabatannya, Selasa, 21 Februari 2017. Sejumlah tokoh masyarakat bergiliran berpidato di mobil komando, termasuk anak Rizieq Syihab, Muntaz Syihab.

Muntaz Syihab berorasi selama lebih dari setengah jam di atas mobil komando. Ia mengaku mendapat pesan dari ayahnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab agar menyampaikan aspirasinya. "Pesan dari Imam Besar Umat Islam mengingatkan untuk menjaga kedamaian," kata Muntaz melalui mimbar orasi.

Dia mengatakan bahwa aksi 212 jilid dua tersebut adalah demonstrasi damai. Menurut Muntaz, Rizieq berpesan agar semua massa ikhlas berniat demonstrasi karena Allah. "Ini masalah harga diri umat Islam, harga diri kita diinjak-injak kafir," ucap dia.

Dia mendesak agar Gubernur Ahok segera dipecat dan dipenjarakan. Alasannya, Ahok telah menistakan agama Islam. Muntaz juga meminta polisi menghentikan kriminalisasi terhadap ulama, termasuk Rizieq Syihab yang menjadi tersangka sejumlah kasus.

Sebelumnya, tibuan massa aksi dari Forum Umat Islam (FUI) dan sejumlah organisasi masyarakat mulai bergerak dari berbagai penjuru merangsek ke depan Gedung sejak pagi. Mereka memadati sepanjang Jalan Gatot Subroto menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diberhentikan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Massa datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan sejumlah kota lain di Jawa Barat. "Saya ingin menegaskan kembali, kita berkumpul untuk meminta DPR agar mendesak Presiden mencopot Ahok," kata seorang orator di atas mobil komando.

https://m.tempo.co/read/news/2017/02/21/078848656/aksi-212-anak-rizieq-syihab-orasi-tuntut-ahok-dipenjara


Like father like son, buah jatuh kagak jauh dari pohonnya