Telinga dan hidung adalah indera dalam tubuh manusia yang rawan diserang binatang kecil. Mungkin kejadian seperti yang dialami Selvi (42) asal India tak akan pernah terbayang oleh mu. Beberapa hari hidung, mata, dan kepalanya terasa sangat sakit. Setelah diperiksa, ada seekor kecoa bersarang di kepalanya.
Sehari-hari Selvi bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ia sedang tertidur ketika seekor kecoa merayap melalui lubang hidungnya. Setelah kejadian itu, rasa sakit dialami oleh Selvi berupa sensasi tidak nyaman di dalam kepala yang diyakini berasal dari seekor serangga yang berhasil masuk. Setiap merayap atau bergerak. Silvi merasa sensasi terbakar di matanya.
“Saya menghabiskan malam dengan tidak nyaman, terbangun dan duduk, menunggu pagi agar bisa pergi ke rumah sakit Stanley setelah mendapatkan referensi dokter dari yang mempekerjakan saya,” ungkap Selvi dikutip dari Indianexpress.com.

Beruntung Selvi pergi ke dokter tepat waktu. Apabila kecoak yang berada di kepalanya telah mati, maka muncul kemungkinan infeksi pada otaknya, melukai dan membahayakan. Selvi tidak sendiri, muncul kasus-kasus lain yang berhubungan dengan serangga hidup di dalam tubuhnya.
Sebut saja pria Tiongkok berumur 60 tahun yang harus “bertarung” dengan kecoa hidup di telinganya selama 3 hari. Seperti yang diberikan oleh Straitstimes.com, seorang pria yang tinggal di bagian selatan Tiongkok kedapatan tamu tak diundang berupa kecoa di telinganya.
Ia melakukan berbagai cara untuk mengeluarkan serangga bersayap ini dengan menggunakan tusuk gigi dan alat penjepit. Pada akhirnya pria itu menggunakan senjata pemungkasnya berupa pestisida untuk membunuh kecoa yang telah bersemayam di telinganya selama tiga hari ini. Walhasil serangga yang ada sejak zaman dinosaurus ini berhasil dibinasakan.

Akan tetapi bangkai kecoa ini tetap bersemayam di dalam telinganya hingga membengkak karena iritasi eksternal dan cairan kimia dari pestisidanya. Ternyata kemenangannya membawa kerugian tersendiri.
Akhirnya pria tersebut ke rumah sakit untuk mengambil kecoa yang ternyata memiliki panjang 1cm. Dokter yang menangani mengatakan bahwa kecoa mencari tempat hangat sebagai tempat berlindung dari musim dingin. Karena tubuh manusia hangat, kecoa pun memilihnya sebagai rumah persembunyiannya.