Bandara Kertajati merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintahan Presiden Jokowi. Bandara yang berlokasi di Kec. Kertajati, Kab. Majalengka ini dapat menampung 11 juta penumpang per tahun. Coba bandingkan gan dengan bandara komersil lainnya di Jawa Barat seperti Bandara Cakrabhuwana Cirebon (600 ribu) dan Husein Sastranegara Bandung (3,4 juta), ngeri kan, yang tadinya mau jalan-jalan naek cawat bisa-bisa malah tersesat di bandara.

Nilai kontrak untuk membangun bandara ini adalah Rp 2,8 triliun. Rp 2,1 triliun untuk sisi darat dan Rp 750 milliar untuk sisi udara. Asal dananya Rp 1,47 triliun (51%) dari Pemprov Jabar, sisanya dari pemerintah pusat dan pinjaman bank. Bandara bertaraf internasional ini nantinya akan menjadi bandara terbesar se-Jawa Barat dan terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta.

Pembangunan Bandara Kertajati dibagi menjadi pembangunan sisi darat dan udara:

1. Sisi Darat
   

Pembangunan sisi darat terdiri dari tiga paket yaitu: akses jalan, terminal, dan infrastruktur penunjang seperti terminal kargo. Dirut BIJB, Virda Dimas Ekaputera, pada konferensi pers di Kantor BIJB Majalengka (13/2) mengatakan progress untuk akses jalan telah mencapai 65%, terminal 20%, dan infrastruktur penunjang 35%.

2. Sisi Udara
   

Pembangunan sisi udara adalah pembangunan landasan pacu. Rencananya bandara ini akan memiliki 2 landasan pacu. Pengerjaan satu landasan pacu sepanjang 2.500 meter dengan lebar 60 meter dan apron parkir pesawat hingga kini telah mencapai 80%. Landasan tersebut akan mampu menampung pesawat jarak jauh berukuran besar seperti Boeing 777 dan Airbus 730. Jadi bisa berangkat naek haji dari sini nih.

Bandara ini ditargetkan beroperasi taun depan gan. Kita doakan aja supaya tercapai targetnya.
Buat yg mantengin perkembangannya seperti apa, boleh share dimari.