Hary Tanoesoedibjo dikenal sebagai pengusaha dan politisi. Reputasi awalnya dibangun dari status sebagai CEO MNC Investama Tbk., salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang menaungi sederet perusahaan di berbagai industri, terutama media.

Hary Tanoesoedibjo pertama terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Nasdem sebelum kemudian pindah ke Partai Hanura. Ia pun sempat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Wiranto pada pemilu presiden tahun 2014. Tahun 2015, Hary Tanoesoedibjo membangun partainya sendiri, Partai Perindo, dengan aspirasi untuk kelak menjadi presiden Indonesia.

Oleh media asing, namanya sering disandingkan dan dibandingkan dengan Donald Trump, pengusaha yang berhasil menjadi presiden Amerika Serikat. Hary Tanoe sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia dekat dengan Trump dan memiliki akses langsung ke presiden negara adidaya tersebut.

Berapa nilai kekayaan Hary Tanoesoedibjo?

Geliatnya di berbagai sektor bisnis berhasil membawanya masuk ke daftar salah satu orang terkaya di Indonesia, tepatnya nomor 29 menurut perhitungan Forbes. Forbes memperkirakan kekayaan Hary Tanoe sebesar US $1.8 miliar, sekitar Rp 14,5 triliun.

Nominal ini diperkirakan masih akan berubah dengan menurunnya sejumlah saham perusahaan Hary Tanoesoedibjo sejak namanya disebut-sebut oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Diberitakan merdeka.com, penurunan terparah dipantau terjadi pada saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Saham MNCN tercatat turun 105 poin (6,18 persen) pada tanggal 14 Februari 2017.

Walau begitu, menurut analis, kasus Antasari bukan alasan nilai saham-saham perusahaan Hary Tanoe jatuh. Kepada beritasatu, disebut bahwa pelemahan saham emiten grup MNC lebih disebabkan karena imbas pasar.