Pilkada serentak di 101 wilayah Indonesia baru aja digelar kemarin pada tanggal 15 Februari 2017 gan. DKI Jakarta kayaknya bakalan menjalani Pilkada dua putaran.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa sih pake ada dua putaran? Hasil quick count (hitung cepat) menunjukan kalau pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat untuk sementara berada di posisi teratas, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Tapi, perolehan suara keduanya belum ada yang capai angka 50 persen. Padahal sayarat agar jadi Cagub-Cawagub DKI lolos satu putaran harus memperoleh minimal 50 persen suara. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka kedua pasangan itu harus bertarung lagi dalam pilgub putaran kedua.

Nah, berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2016 Pasal 36 ayat 2 disebutkan jika tidak ada pasangan calon yang memperoleh data lebih dari 50 persen, maka diadakan putaran kedua. Pada putaran kedua, diikuti oleh paslon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama.



SUMUR

Sebagai warga Jakarta yang baik, kita nih gan wajib banget ngejagain pilkada putaran kedua biar berjalan aman dan tertib. Kita kudu jaga suasana ini jadi adem #Pilkadem.

Soalnya banyak banget lho, orang yang bukan asli orang Jakarta juga ikutan sibuk komentarin Pilkada DKI. Bahkan ada beberapa diantaranya yang getol banget nyebarin konten-konten provokasi di medsos.



SUMUR

Kita harus tunjukin sama orang yang suka nyebar berita hoax dan provokator di medsos, kalau beda itu pilihan tapi tetap satu jua #Pilkadem.









SUMUR



Putaran Kedua Diusahakan Jangan Golput agan dan aganwati. Buat yang lagi dinas di luar kota atau kuliah di luar kota dan luar negeri, pulang dulu deh. Biar cepet kelar Pilkada DKI Putara Keduanya.

CEK TKP SUMUR

Yuk, kita jaga Pilkada putaran kedua tetap adem ayem #Pilkadem