seorang pendaki yang berhasil menaklukkan salah satu puncak Himalaya yang tertinggi, puncak Everest patut bersuka cita, setelah melalui tantangan medan dan temperatur yang ekstrim, alangkah nikmatnya bila bisa menikmati telur rebus sebagai pengganti energi yang terkuras, tapi bisakah merebus telur di puncak Everest ?

Pegunungan Himalaya

pegunungan Himalaya membentang di sejumlah negara di Asia seperti Nepal, China, India, Bhutan, Afghanistan, dan Pakistan, pegunungan ini mempunyai panjang sekitar 2400 km, dari Nanga Parbat di barat hingga Namche Barwa di timur. Lebarnya bervariasi antara 250-300 km.

sembilan dari sepuluh puncak tertinggi di dunia terletak di pegunungan Himalaya, puncak-puncak tersebut meliputi diantaranya gunung Everest, gunung Godwin Austin, juga dikenal sebagai K2, Kanchanjunga dll



gunung Everest adalah puncak yang tertinggi di pegunungan Himalaya, terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, puncaknya berada di Tibet, di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha (bahasa Sanskerta untuk "Kepala Langit") dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma ("Bunda Semesta"), puncak ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George Everest,

Everest pertama kali diukur pada tahun 1856 mempunyai ketinggian 8.839 m, tetapi dinyatakan sebagai 8.840 m (29.002 kaki), Perkiraan umum yang digunakan pada saat ini adalah 8.850 m yang diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS).

sampai dengan hari ini pegunungan Himalaya masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan tersebut dengan perkiraan 1 cm setiap tahunnya.



Memasak Air di Pegunungan dan Pantai Mana yang lebih Cepat Mendidih ?

jawaban umum biasanya di pantai, disebabkan karena suhu di pantai lebih panas dari pegunungan dingin sehingga air sulit mendidih, akan tetapi jawaban tersebut adalah keliru. jawaban yang benar air justru mendidih lebih cepat di pegunungan ( jawaban ada di tahukah kamu forsainstek di Orion index)..

hal ini dipengaruhi oleh tekanan udara disekitarnya, tekanan udara daerah tinggi/ gunung lebih rendah dibandingkan di daerah dataran rendah/ pantai, pada tekanan udara rendah molekul air lebih mudah terlepas ke udara menjadi uap (mendidih). sehingga memasak air di dataran tinggi air akan lebih mudah mendidih,



semakain kecil tekanan udara di atas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih zat cair tersebut.

sederhananya semakin tinggi suatu tempat maka titik didih air akan semakin turun, di sekitar ketinggian permukaan laut air akan mendidih pada suhu 100 derajat C tapi semakin tinggi suatu tempat maka setiap kenaikan 300 M tinggi akan terjadi penurunan titik didih air sebesar 1 derajat C.

Merebus Telur di Mount Everest

kembali ke pertanyaan, bisakah merebus telur di puncak Everest ?



telur bisa menjadi telur rebus apabila di"godok" bersama air hingga mendidih, titik "matang" bagi kuning telur dan putih telur agar berubah menjadi padat berkisar antra 65 derajat C - 85 derajat C, di dataran rendah telur benar benar matang menjadi telur rebus padat pada suhu air 100 derajat C memakan waktu paling lama 10 menit.

karena di mount Everest yang berketinggian 8850 M air mendidih "hanya" pada suhu sekitar 70 derajat C, maka.jawaban untuk pertanyaan tadi adalah sulit untuk mendapatkan telur rebus yang padat sempurna di mount Everesat.

air setelah mendidih sudah tak bisa lebih panas lagi bahkan hingga air habis menjadi uap, panas air mendidih di mount everest yang hanya 70 derajat C mengakibatkan proses perebusan telur tidak terjadi dengan sempurna, akan ada bagiab putih atau kuning telur yang masih cair sehingga tidak jadi telur rebus.

kalau suatu waktu ingin mendaki mount Everest dan membawa telur untuk direbus sebagai bekal nanti di puncak, jangan lupa bawa juga panci presto pressure cooker, sebab dengan memakai panci tersebut barulah bisa menikmati telur rebus.

dari:

http://petir-fenomenal.blogspot.co.i...ung-lebih.html

http://simplyilka.com/2014/05/22/kno...mount-everest/

http://www.kembangpete.com/2015/04/2...ngan-himalaya/