Jakarta, GATRAnews - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman menilai, ucapan Antasari Azhar terkait Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya bagian dari upaya membangun popularitas diri. Sayangnya, upaya itu dibangun tanpa ada substansi yang jelas.

 "Tuduhan keji begitu menurut saya tidak beralasan. Antasari itu jadi jangan membangun popularitas diri dengan cara menebar fitnah," tegas Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (14/2).  Apa yang dilalui Antasari dalam kasus pembunuhan bos putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, sudah melalui proses hukum yang panjang dan ketat. Sebagai Presiden kala itu, sambung Benny, SBY tentu mengetahuinya tetapi tidak pernah mengintervensi kasus tersebut.  "Proses peradilan terhadap Antasari ini melalui tahapan-tahapan ketat. Mulai penyidik kepolisian, kejaksaan, hakim di pengadilan negeri, hakim di pengadilan banding, hakim tingkat kasasi, hakim tingkat PK dan hakim tingkat PK lagi. Jadi tujuh tingakatan, tujuh tingkatan itu menilai tuduhan iu apakah Pak Antasari melakukan kejahatan tindak pidana atau tidak. Masa tujuh lapisan itu tujuh tahapan itu salah semua, ya kan? Enggak masuk akal,!" kata Benny.  Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini meminta Antasari untuk lebih banyak mengoreksi dirinya sendiri dan tidak sebagai alat kekuasaan tertentu untuk menebar fitnah, kebencian dan dapat merugikan nama baik SBY.  "Saya minta Antasari itu jangan melemparkan tuduhan, fitnah yang keji semacam itu," demikian Benny.

Reporter: Wem Fernandez Editor: Arief Prasetyo

D

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/24...menebar-fitnah

---


- Demokrat: Menyedihkan, Sekelas Antasari Masih Berwacana!