- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tan Jing Sing dan Kisah Kehidupan Masyarakat Tionghoa di Yogyakarta
TS
ndhobos
Tan Jing Sing dan Kisah Kehidupan Masyarakat Tionghoa di Yogyakarta

Hallo agan-agan,...
Saya tergelitik untuk membuat thread ini karena hot thread tentang https://www.kaskus.co.id/thread/589d...andi-borobudur
Bukan bermaksud apa-apa, hanya sekedar menambahkan sejarah tentang beliau ini, Tan Jing SIng.
Kenapa dia membantu Inggris, Thomas Stanford Raffles, untuk membuka jalan Borobudur?
Perlu agan tau...
Tan jing Sing juga sangat berjasa pada Inggris.
Sebelumnya dia adalah satu-satunya orang china yang diberi kedudukan tinggi di pemerintahan (Hamengkubuwana III).
Ini karena Tan Jing Sing banyak membantu HB III. Sebenarnya eyang HB III (yaitu HB I, Mangkubumi) lebih memilih diponegoro untuk menjadi raja Jogja, Namun DIponegoro memilih untuk keluar keraton dan tinggal bersama neneknya di Tegalrejo untuk mendalami agama Islam. Selama pemerintahan HB III, kemaksiatan mulai masuk keraton. Minuman keras dan pesat-pesta bersama pejabat-pejabat belanda hampir tiap malam terjadi. Ini juga yang membuat DIponegoro geram, karena ini menyalahi aturan agamanya. Pengkhianatan banyak terjadi. Jilat menjilat terjadi dimana-mana.
Atas jasa Tan Jing SIng juga tentara Inggris dengan pasukan Sepoy bisa sukses menyerang keraton, mejarah benda berharga (yang lalu keraton jadi miskin... walopun miskin, masih bisa bantu pemerintahan Indonesia yang ngungsi ke Jogja), merudapaksa puteri2 keraton, menjarah pusaka dan dokumen keraton dll. Ini terjadi karen koh Jing SIng ini memobilisasi warga china di sekitar benteng keraton untuk memberikan tangga bagi pasukan inggris memasuki keraton. Keraton jogja luluh lantak dalam waktu 2 hari.
Mungkin bisa kalian search di google dengan keyword "GEGER SEPOY"
Perang Diponegoro salah satunya juga karena orang-orang Tan jing sing, dibantu patih Danurejo (orang pribumi, keturunan raja) dengan menarik pajak bagi para petani-petani. pajaknya mahal gan.... baca bukunya Peter Carey deh.
Danurejo ini pernah di gampar sandal oleh Diponegoro, karena saking jengkelnya dia karena ulah Danurejo yang suka menjilat dan tak sungkan berkhianat.
Setelah kesultanan Yogyakarta takluk, otomatis Belanda menguasai segala sensi kehidupan. Sejak itu kesultanan Yogyakarta tak lagi punya pasukan perang. Pasukan perang yang ada sekarang hanya simbol saja (sampai sekarang) yang digunakan dalam acara-acara tertentu, misalnya pelantikan, grebeg dll.
Untuk penarikan pajak di serahkan pada Tan Jing Sing, di sinilah salah satu satu masalahnya. Para petani yang keluar dan masuk Jogja untuk berdagang ditarik pajak yang relatif mahal. Sementara pedagang china sendiri dipungut pajak yang lebih kecil.
Diponegoro melihat ketimpangan sosial akibat hal ini.
Sejak saat itu tak ada lagi warga keturunan (china) yang diberikan kedudukan. Tak ada lagi warga china punya tanah di Jogja, mereka yang tinggal di jogja hanya punya hak guna bangun saja. Dan harus lapor setiap beberapa tahun ke keraton. HB III ini sebenarnya melanggar wasiat HB I, agar jangan pernah memberikan kedudukan pada orang china di pemerintahan.
Jadi gak heranlah jika tan jing sing membantu raffles merestorasi borobudur.
Nama Danurejo (Danurejan) masih ada daerahnya sampai sekarang, walaupun trah Danurejo ini di jaman HB III kebanyakan jadi penjilat dan pengkhianat, tapi dia masih murni keturunan keraton. Namun tidak dengan Secodiningrat.
=========================
"
...... Puncak serangan pasukan koalisi kerajaan Inggris (prajurit Sepoy dan Inggris) pada hari kedua, yaitu Sabtu, 20 Juni 1812. Ketika fajar menyingsing prajurit -prajurit Inggris, dan Sepoy, dan juga orang-orangnya Pangeran Notokusumo menyebar mengepung tembok keraton. Beberapa dari mereka berhasil masuk benteng Baluwarti dengan menggunakan tangga bambu yang telah disiapkan oleh Kapiten Cina, Tan Jin Sing, tokoh masyarakat Tionghoa yang sangat mendukung serbuang Inggris, sikap inilah yang kelak menimbulkan sentimen anti-Tionghoa yang sangat kuat di Yogyakarta. (Peter Carey, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 -1855, hal. 168 : 2)..... "
=========================
0
3.9K
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan