

TS
killua212
Essay
JUDUL: Mereka sama bangganya
Sejak pertama kali di cetuskan Indonesia belum pernah sekali pun mengikuti Piala Dunia yang diselenggarakan Asosiasi tertinggi FIFA. Menjadi finalis piala dunia merupakan mimpi yang sampai sekarang belum juga kesampaian. Semua penikmat sepakbola selalu membayangkan jika suatu hari lagu “Indonesia Raya” berkumandang bendera merah putih berkibar lembut di negerii orang lain. Itu adalah moment sakral yang bahkan bukan hanya pemain tapi seluruh rakyat indonesia akan menangis haru dan membuat bulu badan merinding. Sebuah impian yang terus saja dikejar dan sampai sekarang masih sangat diperjuangkan. Tapi sementara ini mimpi itu harus terkubur dinegeri ini Mati suri.
Tapi mau sampai kapan kita mau bermimpi seperti itu ? mau sampai kapan kita kagum melihat jerman mengangkat tropi piala dunia ? Mau sampai kapan kita hanya melihat seluruh pemain bahagia menciup tropi itu ? mau sampai kapan kita hanya melihat ketika pulang kenegaranya seluruh pemain dan official di sambut dan diarak warga nya sebagai pahlawan negara ?
Tapi apakah kita sadar bahwa untuk menerangi sebuah ruang yang gelap tak hanya butuh satu lilin. Untuk membuat Ruang gelap terllihat terang kita butuh banyak cahaya dan satu lilin tidaklah cukup. Maksudnya seperti ini. Kita kadang kagum melihat jerman mengangkat tropi piala dunia dan mengkhayalkan kapan indonesia membuat seluruh negara kagum akan prestasi tersebut. Nah , hal tersebut sudah terjadi sebenarnya hanya saja kita hanya memandang sebelah mata saja. Salah satunya terjadi pada cabang olahraga bulutangkis. Betapa banyak atlit kita yang mampu menjuarai kejuaraan dunia. Betapa banyak atlit yang mengukir namanya sebagai juara di ALL ENGLAND , memperoleh emas di OLIMPIADE , belum lagi juara diturnamen lain Baik itu tunggal maupun ganda.
Mungkin saja negara lain bangga dan kagum melihat prestasi kita di cabang olahraga bulutangkis. Mereka sama kagumnya dengan kita yang melihat negaranya jadi juara dunia. Mereka sama sama ingin merasakan apa yang kita telah gapai.
Itu baru tentang Bulutangkis , belum lagi bicarakan tentang olimpiade sains yang hampir selalu pelajar pelajar kita rebut dengan emas. Intinya Tuhan itu mahadil tak ada sesuatu yang begitu sempurna dan hebat di segala bidang. Yuk , kita sama sama menerangkan lilin lilin lain sambil menunggu lilin yang kita tunggu itu bersinar terang
Sejak pertama kali di cetuskan Indonesia belum pernah sekali pun mengikuti Piala Dunia yang diselenggarakan Asosiasi tertinggi FIFA. Menjadi finalis piala dunia merupakan mimpi yang sampai sekarang belum juga kesampaian. Semua penikmat sepakbola selalu membayangkan jika suatu hari lagu “Indonesia Raya” berkumandang bendera merah putih berkibar lembut di negerii orang lain. Itu adalah moment sakral yang bahkan bukan hanya pemain tapi seluruh rakyat indonesia akan menangis haru dan membuat bulu badan merinding. Sebuah impian yang terus saja dikejar dan sampai sekarang masih sangat diperjuangkan. Tapi sementara ini mimpi itu harus terkubur dinegeri ini Mati suri.
Tapi mau sampai kapan kita mau bermimpi seperti itu ? mau sampai kapan kita kagum melihat jerman mengangkat tropi piala dunia ? Mau sampai kapan kita hanya melihat seluruh pemain bahagia menciup tropi itu ? mau sampai kapan kita hanya melihat ketika pulang kenegaranya seluruh pemain dan official di sambut dan diarak warga nya sebagai pahlawan negara ?
Tapi apakah kita sadar bahwa untuk menerangi sebuah ruang yang gelap tak hanya butuh satu lilin. Untuk membuat Ruang gelap terllihat terang kita butuh banyak cahaya dan satu lilin tidaklah cukup. Maksudnya seperti ini. Kita kadang kagum melihat jerman mengangkat tropi piala dunia dan mengkhayalkan kapan indonesia membuat seluruh negara kagum akan prestasi tersebut. Nah , hal tersebut sudah terjadi sebenarnya hanya saja kita hanya memandang sebelah mata saja. Salah satunya terjadi pada cabang olahraga bulutangkis. Betapa banyak atlit kita yang mampu menjuarai kejuaraan dunia. Betapa banyak atlit yang mengukir namanya sebagai juara di ALL ENGLAND , memperoleh emas di OLIMPIADE , belum lagi juara diturnamen lain Baik itu tunggal maupun ganda.
Mungkin saja negara lain bangga dan kagum melihat prestasi kita di cabang olahraga bulutangkis. Mereka sama kagumnya dengan kita yang melihat negaranya jadi juara dunia. Mereka sama sama ingin merasakan apa yang kita telah gapai.
Itu baru tentang Bulutangkis , belum lagi bicarakan tentang olimpiade sains yang hampir selalu pelajar pelajar kita rebut dengan emas. Intinya Tuhan itu mahadil tak ada sesuatu yang begitu sempurna dan hebat di segala bidang. Yuk , kita sama sama menerangkan lilin lilin lain sambil menunggu lilin yang kita tunggu itu bersinar terang


anasabila memberi reputasi
1
674
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan