- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Panwaslu Sita 900.000 Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi


TS
kampretosz83
Panwaslu Sita 900.000 Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi
Quote:
Panwaslu Sita 900.000 Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi
JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat menemukan 900.000 brosur berisi black campaign terhadap cagub-cawagub nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan, brosur-brosur tersebut disita pada Sabtu (11/2/2017).
"Totalnya 900.000 lembar. Ini ada dua mobil truk, diangkut bolak-balik," ujar Puadi di Kantor Panwaslu Jakarta Barat, Jalan Kebon Jeruk Raya, Minggu (12/2/2017).
(Baca juga: Merasa Dirugikan Brosur "Black Campaign", Agus Akan Lapor ke Polisi)
Puadi menyampaikan, mulanya ada laporan dari masyarakat yang menemukan brosur-brosur tersebut.
Orang yang bersangkutan kemudian melapor ke Kantor Panwaslu Jakarta Barat pada Jumat (10/2/2017) malam.
Setelah itu, pengawas pemilu lapangan (PPL) langsung menuju rumah terlapor bernama Novi alias Edo.
Pada Sabtu pagi, barulah brosur-brosur itu disita. Puadi mengatakan, pihaknya akan memanggil pelapor, terlapor, dan pihak terkait lainnya pada Senin (13/2/2017) untuk dimintai klarifikasi.
"Hari Senin kami panggil si pelapor dan terlapor Novi yang ingin menyebarkan, sama saksi dari panwas. Ada sembilan orang," kata dia.
Puadi mengatakan, brosur tersebut disita dari rumah kontrakan Edo di Jalan Asem, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Isi brosur tersebut yakni tentang kebohongan Anies-Sandi dan tokoh-tokoh yang ada di balik mereka berdua.
"Kami mintai klarifikasi bersama sentra gakkumdu (penegakan hukum terpadu) apakah dalam hal black campaign ini ada pidana atau tidak. Setelah kami mintai klarifikasi baru ketahuan," ucap Puadi.
(Baca juga: Tim Anies-Sandi Minta Aparat Telusuri Dalang "Black Campaign")
Pantauan Kompas.com, brosur-brosur tersebut yang disimpan di Kantor Panwaslu Jakarta Barat dan dibungkus dalam karung beras, trash bag, serta dibungkus kertas plano.
SUMUR
Quote:
Penyebar Brosur "Black Campaign" Juga Diamankan di Kelapa Gading

KOMPAS.com - Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri, mengatakan penyebaran brosur berisi black campaign terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta juga terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Panwaslu mengamankan dua orang penyebar brosur tersebut di Kelapa Gading pada Rabu (8/2/2017).
"Pengawas pemilu kemarin melakukan OTT (operasi tangkap tangan) atas penyebaran selebaran dugaan black campaign di dua lokasi. TKP di Pisangan Timur Jaktim dan Kelapa Gading Jakut, dan menyita barang bukti," ujar Jufri, melalui pesan singkat, Kamis (9/2/2017).
Kedua, penyebar brosur black campaign tersebut diminta memberikan keterangan oleh Panwaslu Jakarta Utara pada Kamis (9/2/2017).
Dari gambar yang ditunjukkan Jufri, ada dua jenis brosur yang disebar di Kelapa Gading. Pertama, yakni brosur berwarna kuning berisi tokoh-tokoh pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Brosur kedua berwarna merah berisi black campaign terhadap pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Brosur berwarna kuning yang disita di Kelapa Gading sama seperti brosur yang disita Panwaslu Jakarta Timur saat disebarkan di Pisangan Baru Timur, Matraman. Panwaslu Jakarta Timur juga menyita sekitar 60.000 brosur yang akan disebarkan itu. Semua brosur tersebut berisi black campaign terhadap Anies-Sandi.
Pemilik jasa penyebaran brosur sahabatbrosur.com berinisial ED, mengaku hanya mendapat pesanan untuk menyebarkan brosur di Pisangan, Matraman dan Rawamangun.
Dengan demikian, penyebar brosur di Kelapa Gading merupakan pihak lain meski ada jenis brosur yang sama dengan yang disebarkan di Matraman.
"Kalau di Kelapa Gading bukan saya, cuma di Pisangan saja. Kalau untuk di Kelapa Gading saya enggak tahu. Kemungkinan (pemesan) orang yang sama tapi enggak tahu persis, biasanya (pemesan) pake banyak vendor," ujar ED kepada Kompas.com di Kantor Panwaslu Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Timur, Kamis.
(Baca: Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi Berjumlah 60.000 Eksemplar)
ED mulanya tidak mengetahui brosur tersebut berisi black campaign terhadap Anies-Sandi. Dia hanya mendapatkan informasi brosur yang harus disebarkan adalah brosur tentang pilkada.
ED baru tahu isi brosur tersebut setelah pengguna jasanya mengirimkan brosur serta biaya jasa yang disepakati. Dia pun mengaku terpaksa menyebarkan brosur tersebut karena pembayaran sudah dilakukan dan takut pemesan bernama Doni itu marah dan mendatanginya.
Padahal, ED sempat tidak ingin menyebarkan brosur tersebut. ED menuturkan, sejak Rabu (8/2/2017) Doni tidak dapat dihubungi. Dia sudah mencoba menghubungi Doni saat empat freelancer-nya yang menyebarkan brosur diamankan.
SUMUR
nastak pasti bilangnya play victim...

Diubah oleh kampretosz83 13-02-2017 15:06
0
2.5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan