WHO telah melaporkan bahwa tingkat obesitas lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria, bahkan mencapai dua kali lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini mungkin disebabkan oleh asupan makan dan tingkat aktivitas. Namun lebih dari itu, ternyata hal ini disebabkan karena pengaturan dalam tubuh wanita itu sendiri. Salah satunya mungkin karena tubuh wanita mampu menyimpan lebih banyak lemak dibandingkan pria.

Faktanya, tubuh wanita lebih banyak terdiri dari lemak, sedangkan tubuh pria lebih banyak terdiri dari otot. Hal ini terjadi karena pria lebih banyak memiliki hormon testosteron dibandingkan wanita. Ini merupakan faktor genetik.

Karena massa otot pria lebih banyak, kebutuhan kalori pria pun lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Hal ini membuat pria tidak terlalu masalah jika makan terlalu banyak. Berbeda dengan wanita yang kebutuhan kalorinya lebih sedikit. Jadi, jika wanita makan sedikit lebih banyak saja, ini dapat membuat wanita mengalami kenaikan berat badan dengan cepat.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa terdapat bagian otak yang turut berkontribusi pada kenaikan berat badan pada wanita yang lebih mudah.Terdapat bagian otak yang mengatur bagaimana tubuh menggunakan kalori dari makanan yang kita makan dan bagian ini berbeda antara wanita dan pria. Sel-sel pada bagian otak ini membuat hormon otak penting yang disebut dengan peptida proopiomelanocortin (POMC). Peptida ini bertanggung jawab dalam mengatur nafsu makan, aktivitas fisik, pengeluaran energi, dan berat badan.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes juga membantu menjelaskan mengapa wanita lebih mudah mengalami kenaikan berat badan dibandingkan pria. Penelitian yang melibatkan tikus ini menunjukkan bahwa tikus betina dengan diet lemak tinggi memiliki aktivitas enzim aldehyde dehydrogenase 1 (aldh1a1) lebih tinggi, sehingga dapat menyimpan lemak lebih banyak di sekitar perut (lemak viseral), dibandingkan dengan tikus jantan dengan diet lemak tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa lemak viseral berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung.

Enzim aldehyde dehydrogenase 1 merupakan enzim yang terlibat dalam produksi lemak dan ditemukan pada tikus dan juga manusia. Adanya peningkatan enzim aldh1a1 membuat wanita lebih cepat gemuk dibandingkan pria, walaupun keduanya sama-sama memiliki diet tinggi lemak.

Kadar enzim aldehyde dehydrogenase 1 (terutama) meningkat pada wanita yang telah menopause karena kadar hormon estrogen menurun. Ya, kadar hormon estrogen yang tinggi dapat menghalangi kerja enzim ini. Sehingga, wanita muda dengan kadar hormon estrogen tinggi mungkin lebih sulit untuk mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan wanita yang sudah menopause.