- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Bumiputera kembali hidup di bawah konsorsium Erick Thohir


TS
BeritagarID
Bumiputera kembali hidup di bawah konsorsium Erick Thohir

Pengusaha Erick Thohir
Salah satu langkah restrukturisasi untuk penyelamatan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera segera terwujud.
Bertepatan dengan peringatan 105 tahun berdirinya, Bumiputera akan meluncurkan perusahaan asuransi terbarunya bersama konsorsium Erick Thohir pada 12 Februari pekan depan.
Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Bumiputera, Adhie Massardi dalam sindonews.com optimistis, lantaran langkah dan skema penguatan AJB Bumiputera itu terukur dan bisa dipertanggungjawabkan, terutama dalam mengelola aset Bumiputera yang bernilai triliunan rupiah.
Untuk diketahui, AJB Bumiputera baru saja melepas Rp4,3 triliun aset propertinya sebagai stimulus untuk menambah pendapatan. Aset-aset yang dilepas diklaim tidak produktif alias tidak menghasilkan laba signifikan seperti hotel Bumi Wiyata di Depok, dan juga kantor-kantor di 25 wilayah, termasuk Wisma Bumiputera di Jalan Sudirman, Jakarta.
"Kalau salah langkah urusannya pidana. Karena itu, pengelola statuter tidak sekadar mengundang investor dan melepas beberapa aset properti untuk memperoleh dana. Kalah hanya itu yang dilakukan, pasti tidak akan menyelesaikan masalah," kata Adhie, Minggu (5/2/2017).
Adhie pun meyakini skema penguatan AJB Bumiputera dengan menggandeng konsorsium Erick Thohir ini bakal menguatkan keuangan perusahaan sehingga membuat pembayaran klaim 6,5 juta pemegang polis makin terjamin.
AJB Bumiputera memiliki aset finansial sebesar Rp5,1 triliun dan properti Rp6,5 triliun (sebelum dikurangi penjualan). Aset tersebut juga termasuk brand, kantor wilayah dan kantor cabang, pegawai sebanyak 3.000 orang, dan teknologi.
Berdasarkan informasi Katadata, ada juga sejumlah transaksi aset properti lainnya yang turut melibatkan pengusaha Erick Thohir.
PT Asuransi Jiwa Bumiputera bernaung di bawah induk usaha (holding) PT Bumiputera 1912. Perusahaan induk tersebut didirikan manajemen AJB Bumiputera untuk keperluan restrukturisasi perusahaan.
Ide besarnya, perusahaan-perusahaan di bawah holding tersebut akan meneruskan bisnis asuransi dan properti AJB Bumiputera. Selain memayungi PT Asuransi Jiwa Bumiputera, holding ini memayungi PT Bumiputera Investama Indonesia, dan PT Bumiputera Properti Indonesia.
Secara khusus, PT Asuransi Jiwa Bumiputera akan melanjutkan bisnis asuransi dengan mencari pemegang polis baru, sedangkan bisnis asuransi AJB Bumiputera 'ditidurkan' dalam arti hanya mengelola pemegang polis lama. Belakangan, konsorsium Erick Thohir sepakat membeli PT Asuransi Jiwa Bumiputera dan menjadi pemegang saham mayoritasnya.
Dari transaksi itu, AJB Bumiputera memperoleh surat utang (promissory note) Rp3,3 triliun dan komitmen pembagian keuntungan (profit sharing) dari PT Asuransi Jiwa Bumiputera sebesar 40 persen selama 12 tahun. Pendapatan ini digadang-gadang bakal membantu menutup kebutuhan dana untuk pembayaran klaim pemegang polis lama.
Dalam perjalanannya, manajemen AJB Bumiputera juga kerap mengalami pergantian pemangku kepentingan. Baru-baru ini, Ketua Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera, Abdul Kadir, mengundurkan diri dari posisinya.
Pernyataan itu disampaikannya usai menggelar pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (31/1/2017) di Jakarta. Abdul mengatakan pengunduran dirinya itu dilatarbelakangi oleh sikap pengelola statuter dan OJK yang tidak pernah melibatkan BPA dalam proses restrukturisasi.
Padahal menurutnya dalam anggaran dasar perusahaan, BPA merupakan perwakilan pemegang polis yang secara otomatis juga sebagai pemegang saham dalam perusahaan asuransi yang bersifat mutual itu.
Tim pengelola statuter AJB Bumiputera memang sengaja dibentuk oleh Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank OJK pada 21 Oktober 2016 untuk mempercepat proses penguatan finansial perusahaan yang tengah goyah itu.
Dengan pembentukan itu, OJK memiliki kewenangan langsung untuk melaksanakan restrukturasi AJB Bumiputera dengan pengawasan langsung oleh Komite Stabilitas Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang diketuai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...m-erick-thohir
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
7.3K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan