kwawakaaAvatar border
TS
kwawakaa
Kata-kata Penutup Debat Cagub DKI yang Justru Makin 'Panas'
Jakarta - Proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan segera memasuki masa tenang. Seluruh tahapan debat pun telah dilalui oleh para calon gubernur dan wakil gubernur.

Pada debat pamungkas, Jumat (10/2/2017) yang dihelat di Hotel Menara Bidakara, Jakarta Selatan, suasana tampak lebih panas dari sebelumnya. Saling 'serang' antarkandidat lebih gamblang diucapkan jika dibandingkan dengan kedua debat sebelumnya.

Pernyataan penutup menjadi puncak dari 'serangan' tersebut. Tetapi setelah itu tetap ada momen bersalaman dan foto bersama.

Moderator Alfito Deannova Ginting mempersilakan pasangan nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno untuk menyampaikan pernyatan penutup terlebih dahulu. Terdengar suara Anies mengajak Sandiaga untuk maju bersama-sama kemudian.

"Mayoritas warga Jakarta menginginkan gubernur baru. Jelas di situ dia, mereka menginginkan perubahan," kata Anies mengawali kata-katanya.

Anies mengawali kalimatnya dengan frasa 'menginginkan gubernur baru'. Frasa tersebut dia ulang sebanyak 2 kali yang mengesankan penekanan. Total ada 149 kata yang diucapkan dalam waktu 1,5 menit.

Ada pula frasa 'warga Jakarta' yang diucapkan sebanyak 4 kali dan 'bekerja bersama' sebanyak 2 kali. Meski mengajak Sandiaga maju bersama-sama saat pernyataan penutup, namun cawagub nomor urut 3 itu tak bicara. Meski demikian, Anies menyebut kata 'kami' sebanyak 8 kali. Anies juga 5 kali menyebutkan kata-kata yang berkaitan dengan agama.

"Kami hadir di sini untuk menjawab keinginan warga Jakarta yang menginginkan gubernur baru. Tapi itu semua, itu semua hanya Allah SWT yang bisa menentukan, takdirnya sudah dituliskan, bagian kita adalah berikhtiar dan berdoa," ungkap Anies.

"Terlalu banyak data yang menunjukkan kegagalan-kegagalan pemerintah Jakarta saat ini. Kegagalan masih bisa diperbaiki, tetapi untuk perbaiki karakter sangat sulit, sangat sulit. Kekerasan demi kekerasan yang diucapkan para pemimpin atas warganya tak bisa diterima," kata Agus yang didampingi Sylvi.

Agus menyebutkan 157 kata dalam 1,5 menit. Frasa 'rakyat Jakarta' dan 'sangat sulit' disebutkan 2 kali. Ada pula kata 'kegagalan' yang diulang 3 kali di awal kalimatnya.

Agus menyebut kata 'Jakarta' sebanyak 6 kali. Sementara itu kata 'kami' disebutkan 4 kali. Intonasi Agus datar dan konsisten intervalnya dalam menyampaikan pernyataannya tersebut.

Dia tak 'menyerang' secara langsung pasangan calon lain, meski menyebut ada kegagalan dalam pemerintahan Jakarta saat ini. Selain itu ada juga pernyataan tentang 'konsistensi' yang pada sesi sebelumnya dia pertanyakan kepada Anies Baswedan. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh cawagub Sandiaga Uno yang merasa arahnya menyindir sikap Anies yang sebelumnya berseberangan dengannya di Pilpres 2014.

"Kebahagiaan tak hanya diukur pada dompet dan perut, tetapi juga dari hati dan akal budi. Inilah yang akan kami tawarkan dan kami bawa kepada rakyat Jakarta," kata Agus.

Pada debat perdana, Jumat (13/1), pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mengukur kebahagiaan dengan dompet yang penuh dan perut terisi. Pernyataan Agus itu agaknya menyindir apa yang disampaikan Ahok dan Djarot sebelumnya.

Kesempatan ketiga kemudian diberikan kepada Ahok dan Djarot. Mereka tampak membawa foto taman di malam hari saat memberikan pemaparan.

"Ini gambar orang pikir di luar negeri, bukan, ini Kalijodo, tempat perempuan diperdagangkan, tempat narkoba diedarkan, tempat anak-anak dipekerjakan, kami bukan jual program, ini kami hancurkan, ubah tempat jadi taman seperti ini, ini kelas internasional," tutur Ahok pada awal pernyataannya.

Kesempatan ketiga kemudian diberikan kepada Ahok dan Djarot. Mereka tampak membawa foto taman di malam hari saat memberikan pemaparan.

"Ini gambar orang pikir di luar negeri, bukan, ini Kalijodo, tempat perempuan diperdagangkan, tempat narkoba diedarkan, tempat anak-anak dipekerjakan, kami bukan jual program, ini kami hancurkan, ubah tempat jadi taman seperti ini, ini kelas internasional," tutur Ahok pada awal pernyataannya.

Foto yang disebut sebagai Kalijodo itu dipegang oleh Djarot yang terus tersenyum. Sementara itu Ahok berbicara selama 1,5 menit dari waktu yang ditentukan dengan mengucapkan 184 kata.

Berbeda dengan kandidat lainnya, Ahok secara tegas 'menyerang' pasangan calon lain. Dia menganalogikan dirinya yang petahana sebagai 'orang tua', warga DKI Jakarta sebagai 'anak', dan pasangan calon lain sebagai 'om' dan 'tante'. Dia bahkan menyebut kata 'orang tua' sebanyak 3 kali dan 'anak' sebanyak 8 kali.

"Pasangan calon 1 dan 3 ini ibarat seperti om-tante yang datang ke rumah, dia pengin mendapat simpati dari anak-anak kita, lalu semua dia membolehkan. Mau dikasih Rp 1 M yang nggak jelas, mau dikasih rumah yang murah padahal dicicil aja nggak mampu, inkubator. Rp 800.000 sebulan, gaji paspasan, mana bisa dicicil rumah, Rp 800.000," ucap Ahok.

Pernyataan Ahok itu kemudian mengundang sorakan dari pendukung pasangan calon nomor 1 dan 3 sehingga ruangan menjadi ramai. Tetapi Ahok tetap melanjutkan kata-katanya hingga batas waktu habis. (bpn/tor)

https://m.detik.com/news/berita/d-3419767/kata-kata-penutup-debat-cagub-dki-yang-justru-makin-panas

=====

Anies - Sandi DKI1 2017 - 2022emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
0
10.1K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan