Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Helikopter AgustaWestland 101 (AW 101) terparkir di hanggar Skuadron Teknik 021, Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Pembelian helikopter itu menjadi polemik.
Pusat Penerangan Mabes TNI menyampaikan surat undangan kepada wartawan untuk mengambil foto, gambar, dan meliput helikopter tersebut, Kamis (9/2/2017).
Namun saat puluhan wartawan mendatangi Lanud Halim, pihak Puspen Mabes TNI hanya mengizinkan dua fotografer dan dua wartawan media televisi.
Sementara, awak media yang dibolehkan meliput ke dalam hanggar tidak bisa mendekat lantaran di sekelilingnya dipasang garis kuning.
Beberapa personel TNI AU tampak berjaga di sekitar helikopter. Fotografer dan kameraman televisi hanya diizinkan mengambil gambar dari jarak beberapa meter. Helikopter tersebut dicat loreng khas militer. Di bagian ekor terdapat tulisan TNI AU dan gambar Bendera Merah Putih.
Hingga saat ini proses pembelian AW 101 masih dalam investigasi pihak TNI AU. Jika dilihat dari tampilan fisik luarnya yang bermotif loreng, helikopter tersebut berjenis alat angkut berat.
Satu pintu penumpang berada di sebelah kiri dan di bagian belakang terdapat ramp door untuk memudahkan pengangkutan barang.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, helikopter buatan perusahaan Leonardo Finmecanicca asal Inggris itu
memiliki bobot 16 ton dan mampu mengangkut muatan seberat 5,5 ton. AW 101 berjenis alat angkut berat bisa mengangkut hingga 38 orang, sedangkan jenis VVIP hanya 12 orang.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa pembelian helikopter AgustaWestland 101 (AW 101) hanya satu unit. Hal ini membantah kabar terkait pembelian helikopter berjumlah lebih dari satu unit.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI sebelum Hadi, Marsekal Agus Supriatna, pernah menyatakan bahwa TNI AU akan membeli enam unit helikopter AW 101. Rinciannya, tiga untuk angkut berat dan tiga unit untuk VVIP.
Namun, Presiden Joko Widodo pada Desember 2015 lalu telah menolak usulan TNI Angkatan Udara terkait pengadaan helikopter tersebut.
Menurut Jokowi, pembelian helikopter VVIP itu terlalu mahal di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya bangkit.
Sementara itu saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (6/2/2017), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku tidak mengetahui ihwal pembelian helikopter AW101.
Ryamizard mengatakan, AW101 pada awalnya dipesan untuk helikopter kepresidenan sehingga dibeli melalui Sekretariat Negara.
Gatot juga mengaku tidak tahu soal pembelian helikopter itu. Ia menyinggung adanya Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28 Tahun 2015 yang mengurangi kewenangannya sebagai Panglima TNI.
http://nasional.kompas.com/read/2017....markas.tni.au
Sebenarnya pemerintah gak perlu terlalu lebay .. ini heli bagus kok ..
- jika pembelian sudah sempat dilakukan saat presiden menolak (karena penolakan presiden di bulan Nopember/Desember, sementara pembelian mungkin sudah dilakukan sebelumnya) .. maka bisa saja pemerintah mengatakan bahwa ini
bukan untuk kepresidenan karena memang RI1 masih ada heli yang mumpuni .. sehingga bisa dipakai untuk kegiatan operasional Panglima TNI, Mentri Pertahanan, KASAU, dan VVIP lainnya .. atau untuk kunjungan mendadak jika ada bencana, dll.
- walaupun sepertinya heli ini bekas dari pesanan India yang tidak jadi diserahkan akibat kasus korupsi yang melibatkan keluarga mantan Chief Air Force mereka, tapi AW 101 termasuk salah satu heli yang bagus .. apalagi kalau tidak salah PT DI belum pernah membuat/bekerjasama dengan produsen heli dalam produksi heli jenis angkut berat seperti ini ..
- AW 101 memiliki 3 engine, spek nya sesuai wiki:
General characteristics
Crew:3–4
Capacity: 26 troops (38 passengers) or 5 tonnes of payload or 4 stretchers (with sonar removed) for Merlin HM1;[148] 30 seated troops or 45 standing fully equipped combat troops, or 3,050 kg (6,724 lb) of internal payload, 5,520 kg (12,169 lb) of external payload, or 16 stretchers for AW101[178][179][180]
Length: 19.53 m-fuselage length (64 ft 1 in)
Rotor diameter: 18.59 m (61 ft 0 in)
Height: 6.62 m (21 ft 8¾ in)
Disc area: 271.51 m² (2,992.5 ft²)
Empty weight: 10,500 kg (23,149 lb)
Max. takeoff weight: 14,600 kg (32,188 lb)
Powerplant: 3 × Rolls-Royce Turbomeca RTM322-01 turboshafts, 1,566 kW (2,100 shp) (take-off power) each
Performance
Never exceed speed: 309 km/h (167 knots, 192 mph)
Cruise speed: 278 km/h (150 knots, 167mph)
Range: 833 km (450 nmi,[181] 517 mi)
Endurance: 5 hours
Service ceiling: 4,575 m (15,000 ft)