Link


Gaya Agus Bakar Semangat 12 Ribu Relawan dan Pendukung
08/02/2017 20:15

SENTUL – Calon Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan para relawan dan simpatisan pendukungnya di Sentul International Convention Center, Rabu (8/2). Gedung pertemuan yang terletak di Bogor, Jawa Barat, itu dipenuhi lebih dari 12 ribu orang.

Silaturahmi yang berlangsung hari ini adalah kali kedua setelah sebelumnya digelar di tempat yang sama pada Minggu, 5 Februari 2017. Pada hari tersebut, jumlah yang hadir pun sama, lebih dari 12 ribu orang. Kedua pertemuan itu digelar tim kampanye AHY untuk membakar semangat relawan menjelang masa pencoblosan.

“Saya tidak menggunakan kesempatan yang baik ini untuk memaparkan visi-misi karena semua sudah tuntas,” ujar Agus, Rabu (8/2).

“Hari ini saya gunakan untuk membakar semangat kita semua, untuk memenangkan Agus-Sylvi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta,” sambungnya, yang disambut pekik dukungan para pendukung.

Jakarta, tegas Agus, membutuhkan kepemimpinan yang baru. Jakarta butuh pemimpin yang manusiawi, yang tak hanya menggunakan akal sehat, tapi hati nurani. Pemimpin baru nantinya tidak hanya membangun segala sesuatu yang bersifat fisik, namun juga jiwa dan hati warganya.

“Kita butuh pemimpin yang bisa mencintai rakyat apa adanya,” kata Agus penuh semangat.

Para pendukung yang hadir antara lain berasal dari kelompok Relawan Paguyuban Rakyat Tanggung Republik Wibawa (RTRW), Laskar Masyarakat Kreatif (LMK), dan Barisan Relawan Agus Syilvi. Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono hadir mendampingi putra sulungnya yang berpasangan dengan Sylviana Murni itu.

Agus mengatakan, sosok pemimpin Jakarta yang dibutuhkan rakyat adalah yang tidak berjarak dengan masyarakat. Agus menegaskan akan mengayomi dan tidak akan mempermalukan masyarakatnya sendiri di depan umum jika kelak menjadi pemimpin Ibu Kota.

“Pemimpin yang kita butuhkan yang tidak berjarak dengan rakyatnya, yang dia merasa nyaman di tengah warga, bukan yang mengancam dan mempermalukan warganya sendiri. Bukan itu. Kita butuh yang mengayomi dan menggunakan hati karena dia tahu warganya masih sulit,” serunya. (ryu)