jpnn.com - Forum Umat Islam (FUI) memastikan aksi 112 tetap jalan, meski ada larangan dari Polda Metro Jaya karena aksi itu digelar dalam masa tenang pilkada.
FUI menilai aksi dijamin undang-undang. Selain itu aksi ini dipastikan damai, seperti dua aksi bela islam sebelumnya.
"Insya Allah aksi 112 tetap jalan karena aksi itu dijamin Undang-undang Dasar 1945. Kan aksi kami selalu damai, bahkan Kapolri bilang gak ada satu ranting pohon yang jatuh dalam aksi 212," kata Sekjen FUI M Al Khaththath saat dihubungi JPNN.com, Rabu (8/2).
Khaththath menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan Aksi 112, karena aksi itu hanya jalan sehat dan doa bersama.
"Aksi 112 itu kan jalan sehat, jadi gak perlu khawatir. Kami paham waktunya dalam masa tenang Pilkada, kami berkomitmen untuk ikut menjaga ketenangan dan kedamaian sampai Pilkada dilaksankan," ucap Khaththath.(mg5/JPNN)
jpnn.com -Polda Metro Jaya memutuskan untuk melarang pelaksanaan Aksi 11 Februari 2017, atau yang mulai akrab disebut Aksi 112.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, Aksi 112 dilarang jika di dalamnya tersembunyi agenda politik. “Kalau Aksi 112 sifatnya ada agenda politik, itu larangan. Kami akan tindak tegas. Jadi mohon memperhatikan peraturan yang dikeluarkan KPU berkaitan dengan pilkada,” kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/2).
Selain itu, lanjut Kapolda Metro, lokasi yang digunakan untuk Aksi 112 menyalahi aturan yang antara lain tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 228 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum Pada Ruang Terbuka.
"Aturan aksi juga telah dijelaskan dalam Undang-undang RI Nomor 9 Tahun 1988 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, khususnya Pasal 6. Di situ jelas, karena dilakukan di jalan protokol yang merupakan jalan utama di Jakarta. Jika jalan tersebut ditutup, otomatis akan mengganggu ketertiban publik,” tegasnya.
Kapolda menambahkan, menurut undang-undang, unjuk rasa tidak boleh dilakukan di sentra aktivitas publik seperti jalan utama Thamrin dan Bundaran HI. “Maka kami akan melarang kegiatan tersebut,” tambah Kapolda.
Terkait Aksi 112, Muhammadiyah juga mengimbau semua pihak untuk tidak mengikutinya. Tokoh-tokoh nasional, parpol, dan masyarakat diminta menahan diri.
“Pokoknya, berbagai macam aksi, lebih-lebih menjelang pilkada ini, baik tanggal 11 maupun tanggal 13, 14, itu sebaiknya tidak (diikuti) lah,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (7/2).
Menurutnya, saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada dinamika politik yang semakin hangat. Oleh karena itu, semua pihak diminta bisa mengendalikan diri dan menciptakan suasana yang kondusif.
http://www.jpnn.com/news/polda-metro...arang-aksi-112