Kaskus

News

riosayangAvatar border
TS
riosayang
Demo tolak Pabrik Mayora Di Pandeglang Berakhir Anarkis
Demo Tolak Pabrik Mayora di Pandeglang Berakhir Anarkis


PANDEGLANG (IGS BERITA) – Aksi demo menolak keberadaan PT. Tirta Fresindo Jaya (Mayora Grup) di Kampung Gayam, Desa Cadasari, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Senin (6/2), berakhir dengan tindakan anarkis. Massa merusak dan memecahkan kaca-kaca bangunan pabrik, lalu membakar alat berat milik pabrik tersebut.

Demo yang semula digelar di depan Gedung Pendopo Kabupaten Pandeglang itu awalnya berjalan tertib. Namun, karena merasa gagal bertemu dan berdialog dengan Bupati Irna Narulita, maka sekitar pukul 11.30 WIB massa pun membubarkan diri dan bergerak ke arah lokasi pabrik.

Massa aksi ini diketahui berasal dari dua kecamatan, yakni Cadasari (Kabupaten Pandeglang) dan Baros (Kabupaten Serang). Mereka membakar alat berat dan merusak tiga bangunan milik perusahaan tersebut, sekaligus membuat arus lalulintas di Jalan Raya Pandeglang-Serang mengalami kemacetan panjang.

Demo tolak Pabrik Mayora Di Pandeglang Berakhir Anarkis

“Saya baru tahu ada kejadian amuk massa di pabrik Mayora. Saya kira macetnya Jalan Raya Pandeglang-Serang ini akibat Pasar Baros, yang memang sering menjadi penyebab kemacetan seperti hari biasanya,” kata Arifin, pengendara roda empat, warga Kota Serang Baru, yang kebetulan melintas, kepada IGS Berita.

Akibat unjuk rasa ini, banyak pengguna jalan merasa terganggu. Pihak aparat keamanan pun lalu diterjunkan untuk mengurai kemacetan.

Dalam kasus ini, Polres Pandeglang tengah melakukan penyidikan dan penyelidikan tentang tindak pidana yang terjadi di TKP. Polisi masih mendalami aktor yang terlibat dalam perusakan tersebut.

“Polres masih melakukan identifikasi, pemeriksaan saksi-saksi, bukti yang ada, lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Ary Satriyan.

Ia menjelaskan, sebelum terjadi perusakan, warga yang mengatasnamakan elemen masyarakat Baros (Kabupaten Serang) dan Cadasari (Kabupaten Pandeglang) hanya ingin beraudiensi dan mendesak Bupati Irna Narulita untuk menghentikan aktivitas pembangunan PT. Tirta Fresindo Jaya. Namun, karena tidak diterima, akhirnya massa membubarkan diri.

“Maunya sih audiensi. Karena tidak diterima, akhirnya massa dikawal pulang. Tapi, pas di depan lokasi pabrik (PT. Tirta Fresindo Jaya), mereka memaksa masuk dan melakukan aksi anarkis,” kata Ary.



Sudah Dijaga Polisi
Di lokasi sendiri, sebelum kejadian sudah dijaga polisi. Warga yang tiba di lokasi coba dihadang puluhan personil Polres Pandeglang. Namun, karena jumlah massa lebih banyak, petugas tidak bisa menahan laju mereka yang terus merangsek masuk ke area pabrik.

“Kurang lebih ada 300 warga mengamuk menggunakan batu di lokasi, memecah kaca, membakar gudang dan alat berat dengan bom molotov,” kata Hayani, salah seorang petugas keamanan PT. Tirta Fresindo Jaya.

Selain membakar alat berat dan merusak bangunan, seorang anggota keamanan pabrik tersebut dilaporkan mengalami luka ringan akibat amukan massa.

“Anggota keamanan pun ada yang luka-luka ringan,” kata Hayani. (kar).*

sumber : klik disini
0
5K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan