Arah - Dalam pemeriksaan saksi ketiga kasus dugaan penistaan agama, seorang Anggota Subdit Komputer Forensik Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, M Nuh mengatakan, tidak ada editing video di sambutan Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kepulauan Seribu September lalu.

M Nuh menjelaskan, ada dua jenis editing yakni editing dilakukan untuk memperjelas. Yang kedua, proses editing yang merubah isi.

"Kalau video yang dijadikan bukti ini tidak ada perubahan yang sampai merubah isi video baik itu menambah atau mengurangi," kata Nuh di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).

Nuh pun dihadapan majelis hakim banyak menjelaskan mengenai editing dan juga barang bukti termasuk teknis transkrip. Nuh melanjutkan, bukti video yang diberikan saksi pelapor dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama yakni yang menyerahkan 4 bukti berisi rekaman video Kepulauan Seribu. Kelompok kedua yakni para saksi menyerahkan buku elektronik yang dibuat oleh Ahok beberapa bulan lalu.

"Itu semua video di Pulau Seribu yang diberikan dengan durasi yang berbeda-beda," ungkap Nuh.

Selain itu para saksi juga menyerahkan dua buah video yakni video Ahok di Kantor NasDem. Terakhir, video Ahok saat wawancara di Balai Kota. (Helmi Shemi)

Sumber

sedikit demi sedikit pintu penjara mulai terbuka