- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SBY Minta TNI, BIN, dan Polri Netral dalam Pemilihan Umum


TS
margosa
SBY Minta TNI, BIN, dan Polri Netral dalam Pemilihan Umum
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Badan Intelijen Negara (BIN), agar tetap netral dalam setiap pemilihan umum (pemilu). SBY mengaku mendengar berita tak sedap soal netralitas ketiga institusi tersebut.
"Mudah-mudahan berita itu tidak benar, saya sedih mereka kalau tidak netral," kata SBY saat berpidato dalam acara Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca juga: SBY: Terlalu Dini Bicara Pemilu 2019
Yudhoyono mengaku dia merupakan salah satu pelaku utama reformasi TNI dan Polri, dan agenda penting reformasi adalah menjauhkan TNI dan Polri dari politik praktis. Dia mengungkapkan pernah ada suatu masa ketika institusi tersebut tak netral dalam pemilu.
Ketika itu, tutur SBY, TNI berperilaku partisan dan berafiliasi dengan satu partai politik. Sehingga akhirnya berakibat mahal, masyarakat marah dengan hal tersebut, dan akhirnya terjadilah peristiwa reformasi pada 1998.
Selama sepuluh tahun memimpin negara, Yudhoyono menuturkan dia menjadikan TNI dan Polri menjadi kekuatan yang andal dan bisa dibanggakan. Dia mengimbau kepada TNI dan Polri agar jangan tergoda kekuasaan tersesat. "Netral dalam setiap pemilu nasional dan pilkada," ujar SBY.
Yudhoyono meminta kepada TNI, Polri, dan BIN, agar menghentikan ketidaknetralan. Agar tidak ada lagi kejadian seperti saat 1998 dahulu. Bahkan dia mencontohkan bahwa keledai pun, tidak akan jatuh di lubang yang sama sampai kedua kali.
DIKO OKTARA
https://nasional.tempo.co/read/news/...pemilihan-umum

jangan2 dia dulu ah sudahlah
common sense yg ini
"Mudah-mudahan berita itu tidak benar, saya sedih mereka kalau tidak netral," kata SBY saat berpidato dalam acara Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca juga: SBY: Terlalu Dini Bicara Pemilu 2019
Yudhoyono mengaku dia merupakan salah satu pelaku utama reformasi TNI dan Polri, dan agenda penting reformasi adalah menjauhkan TNI dan Polri dari politik praktis. Dia mengungkapkan pernah ada suatu masa ketika institusi tersebut tak netral dalam pemilu.
Ketika itu, tutur SBY, TNI berperilaku partisan dan berafiliasi dengan satu partai politik. Sehingga akhirnya berakibat mahal, masyarakat marah dengan hal tersebut, dan akhirnya terjadilah peristiwa reformasi pada 1998.
Selama sepuluh tahun memimpin negara, Yudhoyono menuturkan dia menjadikan TNI dan Polri menjadi kekuatan yang andal dan bisa dibanggakan. Dia mengimbau kepada TNI dan Polri agar jangan tergoda kekuasaan tersesat. "Netral dalam setiap pemilu nasional dan pilkada," ujar SBY.
Yudhoyono meminta kepada TNI, Polri, dan BIN, agar menghentikan ketidaknetralan. Agar tidak ada lagi kejadian seperti saat 1998 dahulu. Bahkan dia mencontohkan bahwa keledai pun, tidak akan jatuh di lubang yang sama sampai kedua kali.
DIKO OKTARA
https://nasional.tempo.co/read/news/...pemilihan-umum

jangan2 dia dulu ah sudahlah
common sense yg ini


tien212700 memberi reputasi
1
3.1K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan