Di Jepang, ada mitos Yomi No Kuni yang sudah ada bahkan sebelum masyarakat Jepang mengenal Buddhisme. Menurut mitos, semua makhluk dan benda di dunia diciptakan dewa Izanagi dan dewi Izanami.

Setelah Izanami meninggal karena melahirkan api, Izanagi pergi ke Yomi No Kuni (dunia arwah) untuk menghidupkan kembali Izanami. Setelah bertemu, Izanagi dilarang meliat istrinya sebelum mereka sampai ke dunia atas.

Namun, ketika Izanagi tak tahan untuk melirik, istri sekaligus adiknya itu terlihat dalam bentuk tidak karuan dan dikerubungi belatung. Karena diri aslinya telah terungkap, Izanami yang marah memanggil iblis untuk mengurung Izanagi di dunia arwah selamanya.

Tapi Izanagi berhasil kabur dan menutup pintu dunia arwah dengan batu besar. Nah, batu besar ini yang sekarang bisa dilihat langsung di belakang Yomotsu Hirasaka, dekat Kuil Iya, Matsue. Di sana, Anda juga bisa mampir ke makam Izanagi dan kuil yang didedikasikan untuk Izanami.

Salah satu negara di dunia yang percaya keberadaan peri adalah Irlandia. Di seluruh negara ini, ada banyak situs yang dipercaya sebagai peninggalan peri, mulai dari sumur, reruntuhan kastil, sampai lingkaran-lingkaran jamur, dan gundukan tanah.

Sementara itu, Hutan Knockma di sebelah barat Irlandia dipercaya memiliki pintu masuk ke dunia peri yang dipimpin oleh raja peri bernama Finnbheara atau Finvarra. Mitos ini sudah melekat di Hutan Knockma juga merupakan situs bersejarah, sejak abad ke-18 lalu.

Sungai ini terlihat sangat cantik untuk difoto. Tapi, Sungai Mavroneri yang ada di Pegunungan Peloponnesian diidentikkan dengan sungai bernama Styx dari mitologi Yunani yang disebut mengelilingi dunia Hades dengan air yang super beracun.

Menurut cerita, sungai ini menyambung langsung dengan Sungai Styx yang punya mitos mengerikan. Air di Sungai Mavroneri dulunya beracun dan sangat korosif. Sehingga satu-satunya cara agar bisa berlayar ke sana adalah dengan naik perahu atau kapal yang terbuat dari bahan yang sama dengan sepatu kuda.

Air Sungai Styx itu katanya digunakan para dewa Yunani sebagai bahan untuk mengetes kejujuran musuh-musuhnya. Mereka akan disuruh minum airnya. Kalau bohong, airnya akan membuat mereka kehilangan suara dan tidak bisa bergerak selama setahun.

Gejala tersebut sama persis dengan yang dialami Alexander Agung, yang dikabarkan meninggal karena diracuni air yang diambil dari Sungai Mavroneri alias Sungai Styx.