gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Polri Perkenalkan Pekerjaan Penjinak Bom (JIBOM) di JCC


Jakarta, GATRAnews - Apa itu pekerjaan penjinak bom atau pasukan antiteror? Anda bisa mendapatkan informasi tentang itu di ajang  Indonesia International Education & Training Expo (IIETE) dan INADIDAC (Pameran Teknologi, Alat Pendukung Pendidikan dan Pelatihan), di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Pada pameran itu, stan Mabes Polri memperkenalkan unit penjinak bom (bahan peledak), yang juga sering disingkat dengan sebutan JIBOM.

Pada pameran yang berlangsung dari 2-6 Februari 2017 itu, Polri menampilkan alat Penjinak Bom dalam bentuk dan ukuran asli, lengkap dengan seragam pasukan JIBOM, yang berada di bawah Satuan Brimob & Densus 88, dalam event edukasi & training expo untuk diperkenalkan khusus kepada khalayak luas.Menurut Nyoman Wardana, Pengampu Peralatan Pennjinak Bom di Booth Lemdiklat Polri (Lembaga Pendidikan & Pelatihan Polri & Polwan Republik Indonesia), dalam siaran pers yang diterima GATRAnews, di Jakarta, Senin (6/2), alat ini sesungguhnya memiliki kekhususan sebagai pendeteksi logam peledak, dengan tekhnologi pemindai lokasi yang disinyalir akan adanya ancaman bom, dilengkapi dengan sensor, seperti robot. "Tim khusus kami dari Brimob dan Polri dituntut untuk meningkatkan kemampuan dalam pengenalan bom serta penanganan, dari kategori, temuan, ancaman ataupun setelah fase ledakan. Instansi seperti Unit Angkatan Darat & Paspampres, salah satunya, sudah dilengkapi dengan unit JIBOM,” kata Nyoman menjelaskan.Pengenalan teknologi antiteror yang sering dipergunakan oleh Pasukan Gegana & Densus 88 di stan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi-Polwan, menurutnya, penting guna menanggulangi ancaman teror yang acapkali marak disebarkan melalui broadcast media sosial. Sehingga, ujar Nyoman, teror yang direncanakan dapat diantisipasi khususnya bagi generasi muda di Indonesia sebagai pengguna aktif media sosial seperti Twitter, Facebook, dan broadcast message. Menurut Nyoman, hadirnya media sosial dan juga media korporasi internasional memberikan wajah baru pada aksi teror yang terjadi saat ini, dan dapat memberikan ancaman yang begitu besar. Begitu pula dengan kondisi saat ini, dimana informasi dan teknologi komunikasi telah berkembang pesat, pemberitaan melalui siaran televisi atau yang secara tidak langsung opini publik terkontruksi dari apa yang diberitakan oleh berbagai media mainstream. "Jika dilihat dari perkembangan aksi teror yang paling dekat, aksi teroris yang terjadi di Sarinah, Jakarta, merupakan serentetan peristiwa dari banyaknya aksi teror yang pernah terjadi," tuturnya.IIETE ke-26 ini merupakan pameran terbesar di Indonesia di sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dan pelatihan yang digelar setiap tahun menjelang tahun ajaran baru, salah satunya SEPOLWAN (Sekolah Polisi Wanita), yang merupakan unsur pelaksana pendidikan di bawah Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri yang mencetak pembentukan Brigadir Polisi Wanita. Mereka diharapkan menjadi insan Bhayangkara dengan kualitas sikap perilaku, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta menyiapkan kader kader Polri, khususnya Polisi Wanita, yang memiliki kemampuan dan keterampilan profesional untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.Nyoman memaparkan, media sosial yang mewadahi kebebasan berpendapat, jika disampaikan yang kurang tepat akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat. Salah satunya, penyebaran isu. Menurut dia, informasi dari kepolisian yang diterima melalui tautan broadcast dan media sosial berfungsi sebagai pencegahan atau preventif, pihak kepolisian dapat menyebarkan informasi yang bersifat imbauan untuk menghindari posting yang dilarang, terkait dengan SARA, fitnah atau menyebarkan kebencian kepada pihak lain melalui dunia maya. Kini masyarakat semakin dimudahkan dengan kecanggihan tekhnologi dan informasi melalui Internet, Broadcast Chat Message, dan media sosial. Hal ini guna mensinergikan tugas polisi dalam hal cepat tanggap dengan seluruh lapisan dan anggota masyarakat, salah satunya dengan aplikasi pintar bernama "PolisiKu".Aplikasi yang bisa diunduh secara gratis di Google Play (Android) dan Apps Store (iOS) ini, dapat memberikan bantuan pos polisi terdekat. Aplikasi ini memiliki dua fitur utama, yakni mencari pos polisi terdekat dari posisi user, dan mencari pos polisi di mana saja di Indonesia. Dengan kategori bantuan, di antaranya, bantuan keadaan darurat, pelayanan SIM, BPKB, STNK & SKCK, laporan kehilangan, laporan penyalahgunaan narkoba/miras, serta dua layanan yang tidak dibawahi Polri, UGD dan Pemadam Kebakaran.Aplikasi Layanan & Bantuan Polisi yang telah diperkenalkan secara resmi sejak 2016 ini akan memudahkan pengguna ponsel dengan apps PolisiKu dapat melihat jarak pos polisi dari lokasi user, alamat pos polisi, lokasi pos polisi pada peta, nomor telepon pos polisi, dan langsung menelepon dengan cara menekan button pada aplikasi, jam pelayanan pos polisi, dengan syarat dan ketentuan pelayanan.

Editor: Tian Arief

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jabod...m-jibom-di-jcc

---


- Lewat Aplikasi Smile Police, Warga Bisa Laporkan Polisi 'Nakal'
0
2.8K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan