Jakarta, GATRAnews - Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas FOKAL IMM) menilai hanya orang-orang yang berpaham komunis yang berani melecehkan dan menista para ulama.

Kornas FOKAL IMM dalam pernyataan sikap di Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Senin (6/2), menyatakan pandangan ini setelah mencermati sidang ke-8 perkara penodaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (31/1).Pada persidangan tersebut, jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Kejari Jakut) menghadirkan Ketua MUI Kiyai Haji (KH) Ma'ruf Amin sebagai saksi fakta tentang proses penerbitan pendapat dan sikap keagamaan MUI yang diterbitkan 11 Oktober 2016.Kornas FOKAL IMM menilai sosok KH Ma'ruf Amin bukan hanya sebagai ketua umum MUI, tetapi beliau juga merupakan ulama terkemuka Indonesia yang menjadi panutan umat Islam di Tanah Air.Selain itu, Ma'ruf juga menjadi tumpuan dan mempersatukan seluruh komponen dan elemen organisasi-organisasi Islam yang terhimpun dalam MUI."Berangkat dari sejarah kelam masa lalu, maka Kornas FOKAL IMM berkesimpulan, bahwa hanya orang-orang yang berpaham komunis yang berani melecehkan dan menistakan para ulama," demikian pernyataan sikap yang ditandatangani Ketum Kornas FOKAL IMM Armyn Gultom dan Sekjen M Azrul Tanjung.Kornas FOKAL IMM sangat menyayangkan jalannya proses persidangan ke-8 perkara dugaan penodaan agama terdakwa Ahok, karena perlakuan terhadap Ma'ruf sangat tidak mempertimbangkan faktor kemanusiaan, sosiologis, psykologis, dan fisiologis beliau sebagai ulama terkemuka Indonesia maupun sebagai ketum MUI.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/242537-fo...lecehkan-ulama

---


- Pendataan Ulama, Ustaz Alfian Tanjung: Pemerintah Terlalu Lebay