JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto memberi isyarat bahwa tidak setuju adanya aksi unjuk rasa di masa tenang kampanye jelang pemungutan suara pada Pilkada Serentak tanggal 15 Februari mendatang.

“Namanya saja minggu tenang kalau enggak tenang bagaimana? Minggu tenang itu biar masyarakat lebih tenang lagi untuk menentukan pilihannya,” ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Wiranto menilai seharusnya pada minggu tenang tidak ada lagi aksi-aksi unjuk rasa yang akan mempengaruhi pertimbangan seseorang untuk menentukan pilihannya.

“Nah minggu tenang tidak ada lagi kegiatan yang memicu sentimen publik, mempengaruhi publik ya. Minggu tenang itu masyarakat pemilih diharapkan bisa mendapatkan kontemplasi untuk memilih yang terbaik, ini kan memilih pemimpin, pemimpin yang punya kompetensi, punya kualitas. Itu gunanya minggu tenang itu,” ucap Wiranto.

“Kalau minggu tenang diwarnai kericuhan, dengan hal-hal yang negatif itu namanya tidak sesuai dengan niat atau semangat minggu tenang itu,” ucap Wiranto.

Soal boleh atau tidaknya, Wiranto meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada KPU dan Bawaslu dan sebaiknya merujuk kepada Perundang-Undangan yang berlaku.

“Kalau ada demonstrasi yang ternyata tidak diizinkan oleh Undang-Undang, oleh peraturan perundangan berlaku, namanya itu membuat tidak tenang. Jadi kita yang arif saja lah, yang bijak saja. Tatkala KPU Bawaslu mengatakan, kriteria minggu tenang itu begini, begini, begini, ikutin saja. Kalau ada yang melanggar itu, kepolisian nanti yang menindak,” ucap Wiranto.

Sumber

Nasbug udah di ingatin ama Pak Wiranto jgn demo2 di minggu tenang menjelang Pilkada.
Awas ntr mewek merasa dijolimin klw digampar