- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketua RT Sebut Tak Ada Warga Bernama Saidi seperti pada E-KTP yang Beredar di Medsos


TS
victimofgip.919
Ketua RT Sebut Tak Ada Warga Bernama Saidi seperti pada E-KTP yang Beredar di Medsos
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 004 RW 008, Kety Hutagalung, membantah ada warganya yang bernama Saidi.
Adapun Saidi merupakan salah satu nama yang terdapat dalam gambar tiga e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama. Gambar tiga e-KTP ini beredar di media sosial.
"Enggak ada nama itu," kata Kety, kepada Kompas.com, di rumahnya, di Jalan Tawakal Ujung Raya, Tomang, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2017).Kety mengaku dihampiri pihak berwajib setelah masalah terkait gambar e-KTP ini beredar luas.
Pada Sabtu (4/2/2017) kemarin, dia mengaku kedatangan aparat yang menanyakan keberadaan Saidi.
Aparat itu bertanya mengenai Saidi dan alamatnya seperti yang tertera pada salah satu e-KTP, yakni Jalan Tawakal Ujung Nomor 7, RT 004/008.
Kemudian, Kety mengantar aparat itu untuk mendatangi sebuah rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7.
"Saya antarkan ke sana, wisma perpustakaan. Terus bapak-bapaknya foto-foto rumahnya ya. Saya bilang, yang tempati rumah ini (Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7) itu orang Jawa, bukan KTP sini," kata Kety.
(Baca juga: Menyusuri Alamat Saidi, Nama dalam Salah Satu E-KTP dengan Foto Sama)
Selain rumah itu, ada rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7A, yang ditempati oleh warga bernama Wijaya. Menurut Kety, rumah bernomor 7A itu sudah lama tak ditempati.
Ada pula rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7 B. Namun, tuan rumah tersebut bernama Edi, bukan Saidi.
Kety mengatakan, nama jalan yang ada di RT 004/008 adalah Jalan Tawakal Ujung Raya, bukan Jalan Tawakal Ujung seperti yang tertera dalam e-KTP tersebut. Adapun Jalan Tawakal Ujung berada di RT 016/007.
"Jalan Tawakal Ujung di sebelah, sudah beda RT dan RW. Kalau di sini namanya Jalan Tawakal Ujung Raya, RT-nya saya. Dari kemarin, pada nanyain ke saya, mana saya lagi kurang enak badan," kata Kety.
Ia juga memberi data warganya kepada aparat yang mendatanginya. Kety berharap, oknum tak bertanggung jawab tersebut segera ditangkap.Kata KPU DKI
Terkait gambar e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membantah adanya identitas ganda pemilih.
"KPU sudah mengecek langsung pemilik ketiga e-KTP tersebut. Hasilnya wajah pemilik asli berbeda dengan foto dalam e-KTP yang tersebar," kata Ketua Pokja Daftar Pemilih Tetap (DPT) M Sidik, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (4/2/2017).
Dalam gambar tiga e-KTP tersebut, tertuliskan nama Mada, Saidi, dan Sukarno. Adapun Mada dan Sukarno sama-sama tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, sedangkan Saidi tertulis tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
NIK ketiga e-KTP itu juga terdaftar dalam DPT Pilkada DKI 2017.
(Baca juga: Beredar E-KTP dengan Foto Sama, KPU Pastikan Tak Ada Identitas Ganda )
Menurut dia, KPU langsung melakukan pengecekan begitu mengetahui beredarnya gambar tiga e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama tersebut.
Pihak KPUKota Jakarta Utara, misalnya, langsung menemui salah satu pemilik e-KTP atas nama Mada di wilayah Pademangan.
"Hasilnya, pemilik asli dari KTP dan NIK tersebut berbeda wajah dan fotonya dengan berita yang tersebar di dunia maya, begitu pula dua identitas lain atas nama Saidi dan Sukarno," kata Sidik.
Menurut Sidik, foto asli pemilik e-KTP itu sengaja ditutup menggunakan foto orang lain oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Kemudian, kata dia, penetapan DPT disusun berdasarkan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dengan mendatangi langsung calon pemilih.
Nama yang terdaftar akan disesuaikan dengan e-KTP dan KK.
Adapun Saidi merupakan salah satu nama yang terdapat dalam gambar tiga e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama. Gambar tiga e-KTP ini beredar di media sosial.
"Enggak ada nama itu," kata Kety, kepada Kompas.com, di rumahnya, di Jalan Tawakal Ujung Raya, Tomang, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2017).Kety mengaku dihampiri pihak berwajib setelah masalah terkait gambar e-KTP ini beredar luas.
Pada Sabtu (4/2/2017) kemarin, dia mengaku kedatangan aparat yang menanyakan keberadaan Saidi.
Aparat itu bertanya mengenai Saidi dan alamatnya seperti yang tertera pada salah satu e-KTP, yakni Jalan Tawakal Ujung Nomor 7, RT 004/008.
Kemudian, Kety mengantar aparat itu untuk mendatangi sebuah rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7.
"Saya antarkan ke sana, wisma perpustakaan. Terus bapak-bapaknya foto-foto rumahnya ya. Saya bilang, yang tempati rumah ini (Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7) itu orang Jawa, bukan KTP sini," kata Kety.
(Baca juga: Menyusuri Alamat Saidi, Nama dalam Salah Satu E-KTP dengan Foto Sama)
Selain rumah itu, ada rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7A, yang ditempati oleh warga bernama Wijaya. Menurut Kety, rumah bernomor 7A itu sudah lama tak ditempati.
Ada pula rumah di Jalan Tawakal Ujung Raya nomor 7 B. Namun, tuan rumah tersebut bernama Edi, bukan Saidi.
Kety mengatakan, nama jalan yang ada di RT 004/008 adalah Jalan Tawakal Ujung Raya, bukan Jalan Tawakal Ujung seperti yang tertera dalam e-KTP tersebut. Adapun Jalan Tawakal Ujung berada di RT 016/007.
"Jalan Tawakal Ujung di sebelah, sudah beda RT dan RW. Kalau di sini namanya Jalan Tawakal Ujung Raya, RT-nya saya. Dari kemarin, pada nanyain ke saya, mana saya lagi kurang enak badan," kata Kety.
Ia juga memberi data warganya kepada aparat yang mendatanginya. Kety berharap, oknum tak bertanggung jawab tersebut segera ditangkap.Kata KPU DKI
Terkait gambar e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membantah adanya identitas ganda pemilih.
"KPU sudah mengecek langsung pemilik ketiga e-KTP tersebut. Hasilnya wajah pemilik asli berbeda dengan foto dalam e-KTP yang tersebar," kata Ketua Pokja Daftar Pemilih Tetap (DPT) M Sidik, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (4/2/2017).
Dalam gambar tiga e-KTP tersebut, tertuliskan nama Mada, Saidi, dan Sukarno. Adapun Mada dan Sukarno sama-sama tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, sedangkan Saidi tertulis tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
NIK ketiga e-KTP itu juga terdaftar dalam DPT Pilkada DKI 2017.
(Baca juga: Beredar E-KTP dengan Foto Sama, KPU Pastikan Tak Ada Identitas Ganda )
Menurut dia, KPU langsung melakukan pengecekan begitu mengetahui beredarnya gambar tiga e-KTP dengan nama berbeda tetapi fotonya sama tersebut.
Pihak KPUKota Jakarta Utara, misalnya, langsung menemui salah satu pemilik e-KTP atas nama Mada di wilayah Pademangan.
"Hasilnya, pemilik asli dari KTP dan NIK tersebut berbeda wajah dan fotonya dengan berita yang tersebar di dunia maya, begitu pula dua identitas lain atas nama Saidi dan Sukarno," kata Sidik.
Menurut Sidik, foto asli pemilik e-KTP itu sengaja ditutup menggunakan foto orang lain oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Kemudian, kata dia, penetapan DPT disusun berdasarkan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dengan mendatangi langsung calon pemilih.
Nama yang terdaftar akan disesuaikan dengan e-KTP dan KK.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...edar.di.medsos
Nah lho apa yang sudah dicek oleh KPU? Kok KPU dan Bawaslu buru buru menyatakan kalau beritanya Hoax? Bukannya malah menelusuri ke lapangan soal KTP palsu itu. Parah kalau aparat penyelenggara Pemilu kerjanya begini.
Ternyata nama Saidi itu TIDAK ADA ORANGNYA. Tapi kok bisa terdaftar di Kependudukan dan terdaftar juga sebagai PEMILIH RESMI?
Dagelan Apalagi ini? Fakta lapangan berbeda dengan klaim KPU dan Bawaslu.
KPU DAN BAWASLU BLUNDER KALI INI.
Quote:

Diubah oleh victimofgip.919 05-02-2017 15:23
0
17.5K
298


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan