Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menyinggung isu penyadapan yang dialami ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Sedikit menyindir, Agus mengatakan penyadap ilegal sudah seharusnya dijatuhi hukuman pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Agus mengaku tak terganggu dengan isu tersebut, termasuk dalam kegiatan kampanye yang sedang dia jalani. Namun dia menganggap penyadapan ilegal sama saja dengan melabrak semangat demokrasi yang selama ini ditegakkan di Indonesia.

"Secara langsung tidak (terganggu kampanye), tapi apa jadinya demokrasi Indonesia jika penyadapan dilakukan secara ilegal dan seenaknya," kata Agus saat ditemui di Cidodol, Jumat (3/2).

Agus menegaskan, undang-undang tegas menyebut penyadapan tanpa izin termasuk tindakan melanggar konstituai dan siapapun yang melakukan itu harus dijatuhi pidana setimpal.

Menurut Agus, hak dan keadilan bagi masyarakat berada dalam ancaman jika aksi sadap ilegal dibiarkan begitu saja. Penyadapan ilegal, kata Agus, bisa berdampak lebih parah jika dilakukan dengan motivasi tertentu, termasuk mengalihkan sebuah isu.

"Berarti seluruh masyarakat mendapat ancaman serupa, bisa disadap, bisa dijatuhkan, bisa dihancurkan," ujar dia.

Isu penyadapan ilegal yang menimpa SBY mencuat dan menjadi pergunjingan publik setelah kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding Ketua MUI Ma'ruf Amin telah menjalin komunikasi dengan presiden ke-6 RI. SBY dituding telah meminta Ma'ruf menerbitkan fatwa MUI atas pernyataan Ahok mengenai surat Al Maidah ayat 51.

SBY secara tegas membantah tudingan kuasa hukum Ahok dan meminta pemerintah serta aparat penegak hukum mengatasi persoalan tersebut. Dia menganggap penyadapan ilegal merupakan kejahatan serius dan perlu segera ditindaklanjuti.

http://www.cnnindonesia.com/kursipan...isu-sadap-sby/