Peristiwa Great Cataclysm pertama dalam sejarah kehidupan di planet bumi ini (setidaknya yang manusia sudah temukan). O-S merupakan singkatan dari Ordovician - Silurian Extinction merupakan peristiwa kepunahan masal yang mengakhiri era Ordovician, masa dimana bahkan dinosaurus masih baru akan muncul beratus juta tahun lagi. Di zaman ini kehidupan masih berorientasi di lautan (baru sedikit gan hewan darat). Peristiwa ini memusnahkan sekitar 86 % spesies yang hidup pada zaman itu
(ngeri gan bayanginnya)

Penyebab dari kepunahan masal dalam peristiwa ini sangat kompleks dan saling menguatkan dengan berbagai teori. Mulai dari teori adanya paparan sinar gama dari Hypernova (Ledakan bintang yang bahkan jauh lebih kuat dari Supernova, berasal dari bintang yang jauh lebih besar dari matahari) yang berjarak 6000 tahun cahaya dari bumi sampai pada logam beracun yang mengkontaminasi dari batuan di dasar lautan. Namun pendapat paling kuat adalah kepada peristiwa Ice Age yang sangat buruk dan terjadi sangat singkat. Ice Age ini disebabkan serangkaian peristiwa tektonik yang menyebabkan pembentukan kutub yang menyebabkan penurunan permukaaan air laut. Hal ini mengangkat batuan silikon ke udara yang menghisap CO2 dari atmosfer sehingga efek rumah kaca berkurang gan (FYI efek rumah kaca itu penting gan, asal ngga melewati batas normalnya). Hal ini memperburuk iklim bumi sehingga bumi menjadi semakin dingin dan terjadilah kepunahan masal.

‘Kiamat’ kembali melanda kehidupan di bumi, tepatnya di akhir era Devonian. Kehidupan sudah memiliki tanaman berbentuk pohon (sudah tidak lagi perdu) yang tersusun atas lignin (hasil dari evolusi, suatu struktur yang kuat namun juga fleksibel). Kehidupan masih menjadi milik hewan lautan dengan spesies dominan berupa Trilobites (FYI lagi gan, spesies ini dulu merajai bumi jauh sebelum dinosaurus gan, dia bertahan di bumi hampir lebih dari 270 juta tahun, sadis emang nih). Namun dengan munculnya Cataclysm ini, sangat banyak spesies yang punah dan terutama makhluk yang tinggal di lautan.
Total peristiwa Cataclysm ini memusnahkan kurang lebih 75 % spesies yang hidup pada masa itu.

Penyebab yang paling pasti dari peristiwa ini adalah Algal Bloom. Kenapa bisa? Jawabannya ada dari keberadaan tanaman pohon itu sendiri. Tanaman pohon yang akarnya jauh tertancap ke dalam bumi. Hal ini sampai – sampai melepaskan nutrient ke samudra (ya hampir mirip peristiwa Eutrofikasi enceng gondok akibat pemakaian pupuk berlebih gitulah gan). Hal ini menyebabkan Algae tumbuh dan hidup subur di samudra, lalu menggunakan hampir seluruh oksigen yang ada di samudra. Sisanya dapat bisa ditebak bahwa makhluk hidup dalam lautan musnah akibat kehabisan oksigen (yang ini serem gan matinya hii).

“Volcanic Eruption on the scale unlike anything in human experience”– Cosmos (2012)

Finally, sampai kita kepada suatu peristiwa kepunahan masal terbesar, terburuk, yang pernah menimpa kehidupan di planet bumi kita tercinta ini. Suatu Cataclysm yang kemudian dijuluki sebagai “The Great Dying”. Terjadi di akhir era Permian, menjadi suatu bentuk pukulan telak bagi kehidupan yang ada di bumi saat itu.Bagaimana tidak, bayangkan, 96 % dari seluruh spesies yang ada di bumi saat itu musnah total . Semuanya, mulai dari Trilobites (yang masih bertahan dari kejadian Devonian Event) sampai hampir seluruh hewan darat dan lautan jadi korban. Kepunahan dinosaurus (yang masih terjadi di masa depan) terlihat sebagai bencana ‘kecil – kecilan’ bila dibandingkan dengan peristiwa ini

“it set life back 300 million years old”– Schimdt

Apasih yang menyebabkan peristiwa ini sedemikian mematikan bagi kehidupan saat itu? Pertama, penyebab peristiwa ini adalah erupsi gunung berapi yang sekarang menjadi daerah Siberia (jauh datas level erupsi yang pernah manusia lihat). Erupsi ini mengeluarkan lava dan muatan lahar hampir menutup luas wilayah seluas eropa barat. CO2 dan metana dikeluarkan ke atmosfer menyebabkan iklim menjadi sangat panas. Belum lagi fosil tumbuhan yang terbakar menyebabkan Coal Burning, memperburuk keadaan di iklim di Bumi. Bumi menjadi neraka bagi kehidupan saat itu. Arus air laut terhenti akibat iklim yang ekstrem menyebabkan hampir seluruh makhluk hidup di laut mati karenanya. Hanya sebagian kecil kehidupan yang selamat dari bencana itu.

Beruntung kehidupan membuktikan kekuatannya. Di saat seekstrem itu, kehidupan mampu bertahan dan melanjutkan perjalannya di semesta ini. 4% gan, cuma segitu yang tersisa. Dari sisa – sisa kehancuran, mereka terus berevolusi, mengembalikan Biodiversitas kehidupan yang sebelumnya direnggut. Bukti bahwa ngga ada yang mustahil gan di dunia ini.

Lanjutan kehidupan dari 4% spesies tersisa dari Permian Extinction, setelah bersusah payah dibentuk oleh evolusi baru, kembali menghadapi Great Cataclysm lainnya. Walaupun tentu tidak sebesar pengaruh kejadian sebelumnya, dengan kemusnahan sekitar 80 % spesies yang ada, menyebabkan perubahan yang sangat besar bagi kehidupan yang ada di bumi.Peristiwa ini terjadi di akhir masa Triassic dan tepat sebelum benua besar Pangaea mulai pecah.

Mungkin beda dari peristiwa lain di daftar ini, penyebab Triassic – Jurassic Event ini masih belum dapat dipastikan kebenaranannya. Beberapa teori dikemukakan seperti Collision atau tabrakan Asteroid sampai perubahan iklim akibat dari Green House Effect (dikemukakan sebagai dampak sekunder yang timbul dari peristiwa ‘The Great Dying’ sebelumnya). Yang jelas dampak yang ditimbulkan sangat besar, jadi apapun Cataclysm yang terjadi, maka dipastikan itu merupakan bencana yang sangat besar.

Tapi selain hal mengerikan mengenai kepunahan tersebut, peristiwa ini menggulirkan babak baru dalam sejarah kehidupan bumi. Kepunahan hewan seperti Archosaurs, Therapsids, dan lainnya memberikan kesempatan bagi Dinosaurus untuk menguasai planet bumi ini.
And then, The Earth is known as the planet of Dinosaurs.

Nah kalo ini pasti agan – agan semua udah pada tau nih, dan memang peristiwa ini adalah Great Cataclysm yang paling terkenal. Cretaceous - Paleogene Extinction,Yap, inilah peristiwa yang menyebabkan kepunahan seluruh Dinosaurus (walau beberapa Dinosaurus terbang masih bisa selamat gan dari peristiwa ini). Ngga cuma dinosaurus, hewan yang menguasai lautan saat itu seperti Ammonitesjuga pada musnah gan (doi itu nenek moyangnya cumi - cumi gan). Total kejadian Mass Extinction yang terakhir kali terjadi ini berhasil menghilangkan nyawa 76% spesies di bumi kala itu.

Penyebabnya seperti yang agan semua ketahui memang tabrakan Asteroid yang luar biasa. Tapi sebenarnya tabrakan asteroid yang setara dengan 100 Teraton TNT (bayangin aja gan ) hanyalah pukulan 'Pamungkas' dari serangkaian bencana yang sudah lebih dahulu terjadi. Lagi - lagi aktivitas vulkanik yang menyebabkan perubahan iklim ekstrem di bumi saat itu, menghambat aliran samudra, dan sebagai konsekuensinya, membunuh banyak sekali makhluk laut pada saat itu. Tabrakan Asteroid yang terkenal itu lebih memberikan dampak terhadap hewan darat seperti Dinosaurus. Untungnya, beberapa hewan mamalia dapat selamat dari kejadian ini dan memberikan lanjutan sejarah bagi kehidupan (nenek moyang semua mamalia yang kita lihat gan).