Cerita episode akan sangat berbeda. Kali ini tidak menggunakan animasi lagi! Hah kok bukan animasi sih ya bukan Upin & Ipin dong. Sayangnya hal ini wajib dilakukan kalau tidak bang ipul akan menyantap ayam kalian. Cerita diawali dengan pemeran Kak ros–bisa diperankan oleh siti nurhaliza kalaupun tidak bisa yasudah saya kecewa– lebih tua 20 tahun dari cerita animasi yang berakting keluar dari rumah dan hendak bekerja. Latar yang digunakan juga sudah bukan kampung durian runtuh tempat lahirnya upin dan ipin melainkan kota metropolis maju–Kuala Lumpur

Kak ros masuk ke gedung kantornya yang tidak lain tidak bukan adalah Les’ Copaque yang didunia nyata adalah pembuat Upin & Ipin. Cerita dilanjutkan seperti biasa saling sapa, saling peluk dan tak lupa kak ros juga masih sempat menggoda brondong brondong disana.

Masuk ke inti cerita. Kak ros yang dianimasinya adalah seorang komikus berbakat dengan menelurkan komik Kembara Kembar Nakal, seperti yang sudah saya jelaskan disini : Misteri yang Sudah Terpecahkan di Serial Animasi Upin & Ipin, ternyata sedang membuat sketsa gambar, dan hebohnya gambar itu adalah duo Upin & Ipin.

Kak ros menangis mengingat ingat adiknya yang ternyata telah meninggal dunia 10 tahun lalu sambil meneruskan gambarnya yang setelah jadi mirip seperti Upin & Ipin yang biasa kita tonton setiap harinya. Tiba tiba terjadi flashback.

Flashback disini menggunakan animasi khas Upin & Ipin. Diceritakan Upin & Ipin telah berada dirumah sakit menunggu maut menjemput. Pak dokter datang dan menjelaskan bahwa Upin & Ipin mengidap penyakit Lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE).
Sebelum kita lanjut ceritanya lebih baik membahas sedikit tentang penyakit yang diderita adik kita Upin & Ipin.

Apa itu penyakit Lupus?

Penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya

Gejalanya?

Gejala DLE di antaranya:
1. Rambut rontok.
2. Pitak permanen.
3. Ruam merah dan bulat seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.




Dan ya tepat seperti yang dinampakkan adik kecil kecil kita. Kepala botak, tidak pernah tumbuh rambut(karena rontok terus), dan ruam ruam kecil di sekitar pipi mereka
Ironi sekali hal yang membuat Upin & Ipin ikonik malah mematikan mereka pada akhirnya. Memang jika dipikir terlalu tidak wajar seorang anak kecil dengan rambut botak yang terus menerus, sekarang yang bisa kita lakukan hanya mengikhlaskanya dan mendoakan agar diterima disisinya. Setidaknya kita tahu bahwa Upin & Ipin adalah anak yang rajin solat walaupun senang mengganggu kak ros.

Dokter menjelaskan penyakit yang diderita sejak kecil itu sudah sangat ganas dan kecil kemungkinan disembuhkan. Umur Upin & Ipin saat itu 15 tahun –dengan tetap botak pastinya. Mei mei yang sekarang sudah menjadi anggota JAV(Jakarta Ayok Voli), Ehsan yang sudah menjadi bagian TemanAhok, dan Mail yang sudah masuk di SMA 1 Semarang. Mereka semua datang menjenguk kecuali Ijat yang sekarang telah menjadi duta perdamaian PBB.

Semua menangis, Upin & Ipin mengeluarkan titah terakhirnya kepada kak ros yaitu “Buat kawan kawan kita tuk tak melupakan kita ya kak”. Dan scene diakhiri dengan alat denyut jantung yang berhenti berdetak

Kembali ke dunia nyata. Kak ros telah selesai membuat sketsa Upin & Ipin spesial Lebaran. Dan tuan Director tiba tiba menjerit “ACTION!”. Serial animasi Upin & Ipin pun mulai dimulai dengan gaya khas seperti Upin & Ipin sekarang dan akhirnya tertinggal tulisan Tamat setelah intro animasi selesai.