- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
JK: Jadi Pemimpin Jangan Keseringan Minta Maaf


TS
antihoax2017
JK: Jadi Pemimpin Jangan Keseringan Minta Maaf
indonesiaoversight.com
JK: Jadi Pemimpin Jangan Keseringan Minta Maaf
03/02/2017 19:32
JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi sikap gubernur nonaktif beberapa waktu belakangan ini yang kedapatan sering meminta maaf. Menurutnya, seorang pemimpin alangkah baiknya untuk tidak sering meminta maaf. Sebab terlalu banyak meminta maaf, kata JK, menunjukkan bahwa pemimpin itu sering berbuat kesalahan.
“Masyarakat tentu akan menilai apa yang dilakukan Ahok ini. Saya ingin katakan, seorang pemimpin itu jangan terpaksa terlalu sering minta maaf. Dengan kejadian kemarin coba sudah beberapa kali Ahok terpaksa minta maaf? Berarti dia tidak hati-hati bisa buat kesalahan,” kata JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jumat (3/2).
Tak hanya kepada Ahok, imbauan JK juga disampaikan kepada semua pejabat publik lainnya. JK meminta untuk lebih berhati-hati dalam bertindak ataupun berbicara, dan jangan mengulangi kesalahan yang sama.
“Pejabat publik ya mungkin minta maaf ke publik ya berapa tahun sekali. Jangan setiap bulan minta maaf ke publik hal yang sama. Berarti hati-hatilah,” kata politikus senior Partai Golkar tersebut.
Wapres meyakini, keseringan seorang pemimpin membuat kesalahan, terlebih bagi seorang Ahok yang ingin maju dalam Pilgub DKI, tentu akan berdampak terhadap tingkat keterpilihannya. “Karena apa yang terjadi dapat mempengaruhi opini publik,” kata JK menambahkan.
Pada Kamis (2/2), terdakwa penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua MUI yang juga sekaligus Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin. Permintaan maaf Ahok disampaikan atas perlakuannya yang terkesan memojokkan dalam sidang penodaan agama di Auditorium Kementan, Pasar Minggu, Selasa (31/1). Permintaan maaf Ahok disampaikan setelah sejumlah kecaman datang dari berbagai elemen ormas Islam, para ulama, khususnya keluarga Nahdliyin. (ryu)
JK: Jadi Pemimpin Jangan Keseringan Minta Maaf
03/02/2017 19:32
JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi sikap gubernur nonaktif beberapa waktu belakangan ini yang kedapatan sering meminta maaf. Menurutnya, seorang pemimpin alangkah baiknya untuk tidak sering meminta maaf. Sebab terlalu banyak meminta maaf, kata JK, menunjukkan bahwa pemimpin itu sering berbuat kesalahan.
“Masyarakat tentu akan menilai apa yang dilakukan Ahok ini. Saya ingin katakan, seorang pemimpin itu jangan terpaksa terlalu sering minta maaf. Dengan kejadian kemarin coba sudah beberapa kali Ahok terpaksa minta maaf? Berarti dia tidak hati-hati bisa buat kesalahan,” kata JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jumat (3/2).
Tak hanya kepada Ahok, imbauan JK juga disampaikan kepada semua pejabat publik lainnya. JK meminta untuk lebih berhati-hati dalam bertindak ataupun berbicara, dan jangan mengulangi kesalahan yang sama.
“Pejabat publik ya mungkin minta maaf ke publik ya berapa tahun sekali. Jangan setiap bulan minta maaf ke publik hal yang sama. Berarti hati-hatilah,” kata politikus senior Partai Golkar tersebut.
Wapres meyakini, keseringan seorang pemimpin membuat kesalahan, terlebih bagi seorang Ahok yang ingin maju dalam Pilgub DKI, tentu akan berdampak terhadap tingkat keterpilihannya. “Karena apa yang terjadi dapat mempengaruhi opini publik,” kata JK menambahkan.
Pada Kamis (2/2), terdakwa penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua MUI yang juga sekaligus Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin. Permintaan maaf Ahok disampaikan atas perlakuannya yang terkesan memojokkan dalam sidang penodaan agama di Auditorium Kementan, Pasar Minggu, Selasa (31/1). Permintaan maaf Ahok disampaikan setelah sejumlah kecaman datang dari berbagai elemen ormas Islam, para ulama, khususnya keluarga Nahdliyin. (ryu)
0
1.5K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan