asalamualaikum Wr.Wb

langsung saja lahh sesuai judul ane mau kasih info aja.cekidot

Tata Krama Merokok yang Baik

Merokok saat ini merupakan hal yang dipandang sebagai perbuatan yang tidak baik, terkesan nakal karena kata para ahli kesehatan merokok dapat mengganggu kesehatan. Berbeda jika kita lihat kegiatan merokok sekitar tahun ’80-an. Pada masa itu merokok merupakan perbuatan yang membanggakan, atau paling tidak biasa saja, tidak ada yang salah dengan merokok. Bahkan film-film di era itu dapat dipastikan ada adegan merokoknya, sekalian iklan juga.
Nah, saya dari kecil sudah kenal dengan yang namanya rokok dengan segala aspek-aspek yang mengitarinya. Bapak saya perokok berat begitu pula dengan para Pakdhe dan Paklik saya. Kakak laki-laki (mas) saya sudah mulai merokok sejak SMA. Dan saya sudah merokok sejak masuk kuliah. Dari pengalaman saya tentang hal ihwal rokok, mau saya share tata krama atau setidaknya tata cara dalam merokok.


1. Merokoklah karena memang tubuh anda menginginkan asupan nikotin


Setelah makan, ketika mulut asam, atau sebagai teman minum kopi. Jangan sekali-kali merokok untuk sekedar bergaya, biar keliatan lebih laki. Karena apapun hasil dari yang kita kerjakan itu sebenarnya tergantung niatnya. Kalau niatnya dari awal hanya untuk bergaya, maka selanjutnya akan mempengaruhi sikap kita ketika merokok, keliatan sok atau songong. Akhirnya justru dipandang rendah oleh orang sekitar.

2. Merokoklah di tempat yang telah disediakan.

Sekarang telah banyak tempat-tempat umum yang dilengkapi smoking area, maka gunakanlah. Tidak ada bedanya juga merokok di tempat A dengan merokok di tempat B, toh yang kita rasakan kan asap hasil pembakaran tembakaunya bukan tempat merokoknya. Ya kecuali kalau merokok cuma untuk bergaya tadi, maka tempat merokok berpengaruh juga.

3. Ciptakan No Smoking Area sendiri

Walaupun dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 telah diwajibkan setiap tempat umum untuk memiliki smoking area, tetapi implementasinya tetap tidak bisa 100% entah karena manusianya yang tidak mau melaksanakan atau memang benar-benar tidak bisa dilaksanakan. Untuk itu di tempat umum yang tidak terdapat smoking area perokok harus menciptakannya sendiri. Misalnya di dalam angkot saya pastikan tidak ada smoking areanya pun tidak ada tulisan bahwa angkot tersebut merupakan no smoking area, maka dengan dasar kesopanan janganlah merokok dalam angkot tersebut. Atau di sebuah tempat yang bukan smoking area tetapi tidak ada larangan merokok juga namun disitu ada ibu-ibu menggendong balita, maka jangan merokok disitu.

4. Kenali gelagat orang di sekitar anda.

Ketika anda merokok kemungkinan ada orang lain di dekat anda yang tidak suka dengan asap dari rokok anda. Jangan menunggu untuk ditegur, lihat saja gelagat orang tersebut (mengibaskan tangannya di depan hidung, menutup hidung, batuk-batuk sambil merengut) dan segera matikan rokok anda dengan sebuah kesadaran : hormati orang lain maka saya akan dihormati.

5. Jangan meniupkan asap rokok tepat di depan wajah orang lain.

Kadang ada juga orang yang fine saja kalau ada orang merokok di dekatnya, tetapi sebaiknya sebagai perokok yang santun usahakan menghembuskan asap rokok ke tempat kosong (tidak mengarah ke badan terutama muka orang lain).

6. Pastikan bara api pada puntung rokok benar-benar mati sebelum membuangnya

Kalau kata orang Jawa diceceg (dimatikan) dulu sampai bara apinya benar-benar padam baru kemudian buanglah pada tempatnya (tidak harus tempat sampah, yang penting dibuang pada tempat yang tepat). Ini semua demi keamanan.
Demikian tata karma merokok yang baik menurut pengamatan penulis pribadi sebagai perokok yang sepanjang hidupnya dikelilingi para perokok. Semoga bermanfaat dan perokok tidak lagi dipandang sebagai manusia nakal dan jelek.

gitu saja gan moga mendapat cendol dri agan .mari di komeng gann hhe