Siapakah pribumi Asli Indonesia?

Agan tahu ga? Ternyata nih gan ada banyak loh warisan zaman kolonial yang masih bisa ditemukan di sekitar kita. Warisan itu bisa saja warisan yang kelihatan misalnya bangunan di kota-kota tua, bisa juga dalam bentuk tradisi hukum, atau bahkan di warung Tegal sebelah rumah agan-agan. Bagaimanapun, ada satu lagi warisan yang tidak kelihatan wujudnya, tapi masih menempel pada mental orang Indonesia sampai sekarang, yaitu konsep PRIBUMI. Memangnya, apa dan siapa PRIBUMI itu sebenarnya?

Quote:
Cekidot versi animasinya gan ( biar lebih ngerti!):
Quote:
Sebetulnya apa sih PRIBUMI itu sendiri?


Menurut KBBI nih, Pribumi itu adalah penghuni asli yang berasal dari tempat yang bersangkutan. Kebanyakan dari kita yah termasuk ane sendiri sering mempunyai gambaran bahwa yang disebut Pribumi atau orang asli Indonesia adalah orang bersuku Jawa, Minangkabau, Bali, Dayak, Papua, dan suku-suku lain yang baju adatnya sering kita lihat setiap Karnaval 17 Agustus.

Sementara itu, orang-orang Indonesia keturunan Tionghoa, Arab, atau India masih sering kita anggap sebagai orang asing. Singkatnya, mereka kita anggap sebagai bangsa pendatang.

Padahal mereka bukan cuma lahir dan besar di negara kita, tapi juga berbudaya dan berbahasa Indonesia. Akhirnya, lahirlah istilah-istilah seperti “DISKRIMINASI” dan “KECEMBURUAN SOSIAL” yang banyak kita temukan terutama saat dunia perpolitikan saat sedang panas, seperti mungkin yang terjadi pada pemilu gubernur yang terjadi di… ehm… Ibukota negara kita.


Quote:
Jadi, siapa dong penduduk asli pertama kepulauan nusantara ini?
Kita yang sekarang ngaku-ngaku sebagai orang Indonesia asli sering tidak sadar, bahwa seluruh suku dari Sabang sampai Merauke sebetulnya dulu termasuk bangsa pendatang...YA! Menurut bukti prasejarah yang ada, penghuni bumi Nusantara yang paling awal adalah Homo erectus.

Spesies ini diperkirakan sudah ada sejak 1 sampai 2 juta tahun lalu dan banyak variasinya, sampai-sampai 50% total temuan fosil Homo erectus dunia asalnya dari Indonesia. Bahkan bentuk wilayah Indonesia sebetulnya terus menerus berubah-ubah dan baru mendapatkan bentuknya seperti yang sekarang ini pada sekitar 11,700 tahun yang lalu setelah jaman glasial terakhir, jadi sebelumnya Indonesia dapat berubah-ubah bentuknya bisa berupa laut atau selat sangat besar antara benua asia dan benua australia atau berupa dua dataran yang menyambung dengan benua asia yaitu dataran sunda dan benua australia yaitu dataran sahul, yah bisa dibayangkan bagaimana tidak selamanya kepulauan nusantara bisa ditinggali spesies-spesies darat seperti misalnya manusia pada setiap saat.

Terus Spesies manusia modern yang bentuknya seperti kita yang sekarang ini barulah masuk kemudian ke Nusantara secara bertahap pada Era Pleistosen. Nah, dari manusia modern
pendatang ini terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu Melanesia dan Austronesia. Diperkirakan, orang Melanesia sudah datang sejak 50 ribu tahun lalu,

baru disusul orang Austronesia sekitar 4000 tahun lalu. Merekalah yang berkembang menjadi suku-suku yang kita kenal sekarang…


Quote:
Kita mungkin saja memiliki darah keturunan campuran...

Setelah ratusan tahun berlalu kemudian, orang-orang di Nusantara kemudian mulai menjalin hubungan dengan orang-orang dari wilayah yang sekarang kita bisa sebut sebagai India lewat perdagangan logam dan rempah. Pengaruh yang kita dapat dari wilayah India saat itu adalah kebudayaan Lembah Sungai Indus, yang akhirnya berkembang menjadi kebudayaan Hindu-Buddha… maklum, film Bolywood favorit kita baru muncul sejak abad ke-20. Setelah itu, barulah kita menjalin hubungan dengan dinasti Tiongkok yang ada di wilayah Selatan, seperti saat rombongan Laksamana Cheng Ho datang ke wilayah Nusantara. Bangsa Arab secara bertahap juga datang pada masa-masa ini, terutama lewat perdagangan. Hubungan antarbudaya ini tentu menghasilkan banyak perkimpoian silang. Bisa jadi, satu dari orang-orang asing ini termasuk leluhur puluhan generasi di atas kita.

Quote:
Kolonialisme dan sistem strata sosialnya...
Awalnya, orang Nusantara dan orang pendatang hidup berdampingan dengan damai, Namun semua berubah ketika negara api menyerang….eh mangap gan…. Maksud ane ketika oknum bangsa eropa datang dengan membawa semangat kolonialisme mulai menggolongkan orang berdasarkan asal-usul etnisnya. Singkat cerita, orang-orang Eropa memiliki aturan untuk menempatkan diri pada golongan di susunan hierarkial teratas , disusul orang-orang “Timur” termasuk orang Tionghoa, Arab, dan India. Sementara orang-orang yang disebut “Pribumi” ditempatkan di posisi paling bawah, aturan ini tentunya tadinya hanya berlaku untuk orang-orang kalangan eropa sendiri saja, namun ketika pengaruh mereka semakin kuat di Nusantara, aturan ini pun menjadi seperti aturan yang berlaku umum. Tapi ternyata bukan hanya pribumi yang berada di tingkatan paling bawah, Orang-orang Indo alias keturunan Indonesia dengan bangsa eropa dan keturunan campuran lainnya pun ikut menderita karena tidak bisa masuk dalam golongan sosial manapun.

Quote:
Bapak-bapak bangsa pencetus nasionalisme, dari lahir hingga sekarang...

Nah, menjelang kemerdekaan, tokoh nasional seperti Cipto Mangunkusumo, Amir Syarifuddin, dan Sukarno mengusulkan agar orang Tionghoa dan orang Indo lainnya ikut diperhitungkan sebagai orang Indonesia. Asalkan, mereka sudah menetap, berbudaya, dan berbahasa Indonesia. Sayangnya, konsep ini cuma bertahan sampai tahun 65.

Karena di Era Orde Baru, lagi-lagi ada penggolongan antara pribumi versus non-pribumi. Dampaknya, orang-orang keturunan asing harus beradaptasi dengan budaya Indonesia secara ekstrem, misalnya sampai harus ganti nama.



Setelah 32 tahun, rezim Orde Baru akhirnya berakhir. Konsep penggolongan pribumi versus non-pribumi pun akhirnya bisa didobrak oleh paham toleransi dan anti-diskriminasi terhadap Suku, etnis, Ras, dan Agama yang dihidupkan kembali oleh Gus Dur setelah lama tidak terdengar.


Jadi, seharusnya sih sekarang sudah bukan zamannya lagi ribut soal asal-usul dan perbedaan lainnya. Jangan sampai kita ngaku anak kekinian, tapi masih bermental kekunoan ya! Karena justru kekayaan bangsa Indonesia yang sesungguhnya bersumber dari perbedaan yang ada, yang harus kita jaga kerukunannya dan semangat toleransinya.
Jangan lupa cendolnya ya gan 


LINK URL BLOG
Sumber