RMOL. Tidak ada niat baik dalam permintaan maaf terdakwa penista agama Islam, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin.

Demikian pernyataan anggota Komisi Perundangan MUI Abdul Choir Ramadhan di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat (Kamis, 2/2).



"Yang jelas terkait dengan permintaan maaf Ahok tidak ada niat baik. Dia itu justru melakukan polarisasi," kata dia.

Menurutnya, pelecehan terhadap Kiai Ma'ruf juga dilakukan oleh Tim Penasehat Hukum Ahok, seperti Humprey Djemat.

"Termasuk Humprey juga melakukan pengjinaan kepada Ketua MUI dalam sidang," ujarnya.

Terkait klarifikasi Ahok yang katanya bukan Kiai Ma'ruf yang mau dipolisikan, Abdul memandang itu cuma akal-akalan Ahok untuk berkelit dari kenyataan.

Dia menegaskan, sudah sangat jelas yang dituju Ahok adalah Kiai Ma'ruf, bukan para saksi pelapor lainnya.

"Dia (Ahok) kan nyebutnya awalnya ke Kiai Ma'ruf, awalnya dia bicara tentang Kiai Ma'ruf. Dia menyebut 'Anda' (Kiai Ma'ruf)," kata Abdul.

"Kalau (kata) 'Anda' itu satu orang, kalau dia (Ahok) maksudnya untuk melaporkan para saksi pelapor jangan nyebut (kata) 'Anda' dong, tapi (kata) 'kalian'," jelasnya.

Belum lagi, lanjutnya, Ahok mengatakan dirinya merasa dizolimi dan dipermainkan dengan fatwa atau sikap keagamaan yang dikeluarkan MUI.

"Dia ini ngeles, ketakutan. Kalau dia enggak ketakutan ya enggak begini. Makanya kita mesti ambil kesempatan ini, bahwa dia telah mengulangi perbuatannya, perbuatan berlanjut lah, harus dilaporkan kembali," tandasnya. [ipk]

http://m.rmoljakarta.com/news.php?id=41626

Mamfus ente hok
Manusia model ahoax gak cukup hanya diberi maaf.