- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fakta Kapal Pinisi, Kapal Legendaris di Uang Rp. 100,- Yang Mendunia


TS
lombok.oneday
Fakta Kapal Pinisi, Kapal Legendaris di Uang Rp. 100,- Yang Mendunia
Selamat Sore, Malam, Pagi dan Siang agan-ganwati sekalian.
Menurut hemat ane gan, adik-adik kita yang lahir tahun 2000an tak bakalan mengenal pecahan Rp. 100 yang ada gambar Kapal Penisi tersebut. tapi its ok. nanti kita kenalkan ke meraka


Jangan Lupa Gan





INTERMEZZO
Mungkin kita sudah tak asing dengan lirik lagu ini “Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra.” Lagu yang mengisahkan jika nenek moyang kita dahulu adalah seorang pelaut.
Yups, sepertinya lagu ini ada benarnya. Terbukti dengan adanya kapal Pinisi yang tetap eksis dari jaman nenek moyang hingga sekarang. Nah, biar lebih kenal dengan kapal legendaris ini, yuk kita kenalan lebih jauh di sini.
Menuju Te Ka Pe
1. Lahir dari Puing-puing Pecahan Kapal
Kapal legendaris nan megah ini ternyata awalnya gak dibikin dari potongan kayu yang masih bagus, Sob. Yups, kapal Pinisi ternyata dulunya dibuat dari puing-puing kapal yanng pecah akibat terjangan ombak.

Kisahnya berawal saat putera mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading, berlayar ke negeri China untuk meminang seorang wanita bernama We Cudai pada sekitar abad ke-14. Niat Sawerigading memang terwujud. Tapi nahas saat kembali ke kerajaan Luwu, kapal yang ditumpangi pangeran diterpa ombak dan terbelah menjadi tiga. Nah, pecahan kapal ini terdampar di desa Ara, Lemo-Lemo, dan Tanjung Bira yang kemudian disatukan dan dibuatlah kapal Pinisi yang megah itu, Sob.

Kisahnya berawal saat putera mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading, berlayar ke negeri China untuk meminang seorang wanita bernama We Cudai pada sekitar abad ke-14. Niat Sawerigading memang terwujud. Tapi nahas saat kembali ke kerajaan Luwu, kapal yang ditumpangi pangeran diterpa ombak dan terbelah menjadi tiga. Nah, pecahan kapal ini terdampar di desa Ara, Lemo-Lemo, dan Tanjung Bira yang kemudian disatukan dan dibuatlah kapal Pinisi yang megah itu, Sob.
2. Rangkaian Ritual Selama Pengerjaan Pinisi
Meski kapal Pinisi dibuat sesuai selera pembuatnya, tapi ada beberapa aturan dan upacara adat yang harus diikuti. Seperti prosesi pencarian kayu, penebangan pohon, peletakan lunas, dan saat kapal sudah siap digunakan untuk berlayar.

Prosesi pencarian kayu cuma bisa dilakukan pada tanggal 5 dan 7 yang berarti sudah ada rezeki dan berkah yang terus mengalir. Setelah kayu ditemukan, maka upacara pengusiran roh dengan persembahan berupa ayam harus dilakukan sebelum akhirnya pohon ditebang. Ritual kemudian berlanjut pada saat peletakan lunas, pemasangan papan kayu, dan terakhir adalah selamatan sebelum kapal Pinisi melakukan pelayaran perdananya.

Prosesi pencarian kayu cuma bisa dilakukan pada tanggal 5 dan 7 yang berarti sudah ada rezeki dan berkah yang terus mengalir. Setelah kayu ditemukan, maka upacara pengusiran roh dengan persembahan berupa ayam harus dilakukan sebelum akhirnya pohon ditebang. Ritual kemudian berlanjut pada saat peletakan lunas, pemasangan papan kayu, dan terakhir adalah selamatan sebelum kapal Pinisi melakukan pelayaran perdananya.
3. Makna Simbolik dibalik Pembuatan Kapal Pinisi
Ternyata ada banyak makna dibalik pembuatan setiap bagian dari kapal Legendaris ini. Layar yang terbagi menjadi 2 bagian melambangkan 2 kalimat syahadat. Sedangkan 7 buah layar lainnya melambangkan jumlah ayat Surat Al-Fatihah sekaligus perlambang jumlah samudera di dunia.

Selain penetapan tanggal 5 dan 7 untuk mencari kayu, peletakan lunas juga punya aturan dan makna sendiri. Bagian depan balok lunas menjadi perlambang lelaki, sedangkan balok lunas bagian belakang adalah perlambang wanita. Saat ujung lunas lepas ketika pemotongan, maka ujung lunas tersebut harus segera dibuang ke laut dan tak boleh menyentuh tanah. Ini menjadi simbol jika suami siap melaut mencari nafkah.
4. Asli Buatan Tangan 5 Pekerja dan Tanpa Perekat
Melihat ukurannya yang super gede dan terkenal mengarungi samudera di dunia, rasanya tak mungkin jika Pinisi dibuat dengan tangan dengan 5 pekerja pula. Percaya gak percaya itulah faktanya

Yups, suku Bugis beralasan jika pembuatan kapal dikerjakn oleh banyak orang, maka akan mengurangi nilai artistik kapal. Semua proses pembuatan dilakukan dengan tanpa bantuan mesin alias manual. Mungkin biar lebih greget kali ya. Kayu-kayu penyusun kapal juga hanya direkatkan dengan pasak kayu bukan lem atau bahan perekat lainnya. Masih kurang unik? Pembuatan kapal Pinisi dimulai dari badan kapal bukan kerangka kapal seperti pada umumnya.
5. Kapal Buatan Suku Bugis Bulukumba, Sulawesi Selatan
Karena pusat pembuatan kapal Pinisi dibuat pertama kali di Bulukumba, Sulawesi Selatan, gak usah kaget kalau kita berkunjung ke sana akan melihat banyak pelabuhan yang berisi kapal Pinisi. Nah, kalau ingin lihat proses pembuatannya, datang saja ke Tanah Beru, Sulawesi Selatan. Di sini kita akan melihat proses pembuatan Pinisi dari awal hingga kapal siap berlayar.

Pinisi sebenarnya terdiri dari beberapa jenis, tapi hanya dua jenis yang masih eksis sampai sekarang. Yaitu kapal Lamba atau lambo yang kini dilengkapi dengan motor diesel dan kapal jenis Palari yang punya lunas dengan bentuk lunas kecil dan melengkung.
6. Terkenal karena Sudah Berkelana ke Seluruh Dunia
Rasanya tak mungkin jika kapal buatan tangan dan tanpa perekat ini sudah melanglang buana ke seluruh dunia. Tapi faktanya memang kapal asli buatan anak Indonesia ini beberapa kali tercatat melakukan ekspdisi hingga ke Amerika loh.

Tercatat di masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, kapal Pinisi ini mengarungi lautan hingga ke Madagaskar, Afrika. Lalu tercatat pula pada tahun 1986, kapal raksasa ini berekspedisi hingga mencapai Vancouver,Kanada. Tahun 1987, kapal megah iniberhasil mencapai daratan suku Aborigin, Australia. Dan yang terakhir, Negeri Matahari Terbit, Jepang, juga pernah dikunjungi kapal Pinisi.
PENUTUP
Saat ini kapal Pinisi berubah fungsi yang semula digunakan untuk berdagang dan mengangkut barang, kini menjadi kapal pesiar mewah dengan desain interior yang lebih modern. Selain itu, kapal Pinisi juga menjadi lambang program pelestarian hiu dari WWF dan digunakan pula sebagai lambang dari Bank BNI. Wah, kita patut bangga loh punya kapal super megah yang berhasil menjangkau dunia.
Sumurnya dimari gan : Sariwaran
0
3.3K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan