- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BREAKING NEWS, SBY: Telepon Disadap seperti Skandal Watergate


TS
congormaut
BREAKING NEWS, SBY: Telepon Disadap seperti Skandal Watergate

TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Umum Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menanggapi pernyataan pengacara Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sidang
dugaan penistaan agama bahwa dia
melakukan percakapan telepon dengan
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Ini yang Membuat SBY Merasa
Teleponnya Disadap
Menurut SBY, penyataan pengacara itu
menunjukkan bahwa teleponnya disadap.
Tanpa perintah pengadilan atau polisi,
penyadapan terhadap pembicaraan
teleponnya dengan Ma'ruf itu ilegal.
SBY menyamakan penyadapan ini dengan
skandal Watergate, yang membuat Presiden
Amerika Serikat Richard Nixon terjungkal
akibat penyadapan terhadap lawan
politiknya pada 1972. "Dulu kubu Nixon
menyadap kubu lawan politik yang juga
sedang dalam masa kampanye presiden.
Nixon terpilih, tapi terbongkar, ada
penyadapan, taping , spying, sehingga Nixon
mundur, karena kalau tidak, ia akan di-
impeach," kata SBY dalam jumpa pers di
rumahnya di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Sejumlah stasiun televisi menyiarkan secara
langsung jumpa pers ini.
Dalam sidang dengan terdakwa Ahok, kuasa
hukum Ahok mengajukan sejumlah
pertanyaan terkait dengan hubungan Ma'ruf,
yang tampil sebagai saksi, dengan SBY.
Awalnya, Humphrey Djemat, kuasa hukum
Ahok, menanyakan soal pertemuan Ma'ruf
dengan pasangan Agus Harimurti
Yudhoyono-Sylviana Murni di kantor
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, pada 7
Oktober 2016. "Banyak pemberitaan yang
menampilkan adanya dukungan Ma'ruf
kepada pasangan nomor satu itu," kata dia.
Ma'ruf tak menyangkal adanya pertemuan
itu. Namun dia membantah bila disebut
memberi dukungan. Ma'ruf yang menjabat
sebagai Rais Aam PBNU, menyatakan NU
tidak mendukung salah satu calon. Menurut
dia, ada pernyataan dirinya yang dianggap
mendukung Agus-Sylvi, padahal tidak.
"'Warga NU tentu akan memilih calon yang
paling banyak samanya dengan NU. Mudah-
mudahan paslon nomor satu yang banyak
samanya'. Ucapan di kalangan NU itu
sebagai menggembirakan. Bukan
mendukung," ujar Ma'ruf.
Kemudian, Humphrey kembali
mengungkapkan adanya percakapan Ma'ruf
dengan SBY melalui telepon, tepat sehari
sebelum pertemuan itu. Humphrey meminta
penjelasan pada Ma'ruf soal adanya
permintaan SBY agar menerima kunjungan
anaknya, Agus, di kantor PBNU dan meminta
agar dibuatkan fatwa mengenai penistaan
agama. Namun, Ma'ruf membantah adanya
percakapan itu.
Penyadapan terhadap percakapan telepon
inilah yang menurut SBY merupakan
kejahatan, karena dilakukan secara ilegal.
sumber suci
ahok udah terlanjur keceplosan walaupun sekarang ahok udah minta maaf kagak bakal semudah itu buat ngerem sesuatu yg udah dilempar ke publik

0
5.4K
70


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan