RyoEdogawaAvatar border
TS
RyoEdogawa
SBY Telepon Ulama NU Saat Agus Yudhoyono Minta Restu Maju Pilkada
Ini emg berita lama, tapi erat kaitannya sama kabar hari ini emoticon-Big Grin


Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menelepon Rais Aam NU Maaruf Amin ketika putranya, Agus Yudhoyono datang ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk meminta restu dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Pak SBY telepon saya. Saya ingat waktu beliau Presiden yang pertama kali hadir dan dampingi di Senayan kata beliau saya," ungkap Maaruf di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Maaruf memang tidak menyebut apa isi pembicaraan dengan SBY melalui telepon itu. Dia lalu melanjutkan dengan mendoakan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dipilih warga Jakarta.

"Mudah-mudahan dukungan NU, secara kelembagaan tidak, tapi secara keumatan. Yang paling lengkap samanya, ada perempuannya, secara kultural Nahdliyin, Agus-Sylvi," ucap Maaruf.

Sementara Agus mengatakan, saat ayahnya menelepon Maaruf, dia hanya berpesan untuk menyampaikan salam kepada para ulama NU. SBY juga meminta waktu secara khusus untuk bisa berdiskusi lebih panjang dengan para ulama.

"Pak SBY hanya menitipkan pesan tolong sampaikan kepada ketua umum bahwa beliau berkenan jika ada waktu untuk berdiskusi bersama berbicara tentang Islam di Indonesia dan untuk dunia," singkat Agus.


sumber

Maap mengingatkan berita lama emoticon-Malu

Ini deh berita terkaitnya

Pengacara Ahok Minta Majelis Tetapkan Bahwa Ma'ruf Beri Keterangan Palsu

Jakarta, GATRAnews - Tim kuasa hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta majelis hakim yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto agar menetapkan Ma'ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), memberikan keterangan palsu di persidangan perkara penodaan agama dengan terdakwa Ahok. Sebab, tim kuasa hukum menyatakan punya bukti, kendati saksi menyangkalnya.


"Majelis hakim kami sudah berikan buktinya, andaikata keterangan masih tetap sama, maka kami ingin menyatakan saksi ini telah memberikan keterangan palsu, minta diproses sebagaimana mestinya," kata kuasa hukum Ahok, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (31/1).

Dwiarso kemudian meminta tim kuasa hukum terdakwa Ahok untuk menyerahkan bukti dimaksud kepada majelis hakim, untuk dipertimbangkan apakah benar Ma'ruf memberikan keterangan palsu sebagaimana ditudingkan. "Silakan berikan butkinya, nanti akan kami pertimbangkan," katanya.

Tim kuasa hukum terdakwa Ahok meminta majelis menetapkan Ma'ruf memberikan kesaksian palsu, karena dianggap tidak mengakui soal telepon mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepadanya untuk meminta MUI segera menerbitkan fatwa bahwa pernyataan Ahok merupakan penodaan agama.

Awalnya salah satu kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat menanyakan, apakah pada hari Kamis (6/10), pernah menerima telepon dari SBY sebelum menerima pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni (AHY-Silyana), Jumat (7/10) di PBNU.

"Apakah hari Kamisnya, pertemuan hari Jumat. Kamisnya ada telepon dari Susilo Bambang Yudhoyon jam 10 lewat 16 yang menyatakan, pertama, mohon diatur supaya Agus Harimurti Yudhoyono- Silvyana bisa diterima di PBNU. Kedua, SBY minta segera dikeluarkan fatwa penistaan agama untuk terdakwa?" ujar Humphrey.

Ma'ruf menjawab, "Tidak ada," ucapnya. Humphrey hingga sekitar 3 kali lagi mengulang pertanyaan yang sama soal telepon SBY, karena Ma'ruf juga menyampaikan keterangan yang sama hingga akhirnya Humphrey menyampaikan kepada majelis, bahwa pihaknya mempunyai bukti.

Dalam perkara ini, jaksa penuntut umum Kejari Jakut mendakwa Ahok melakukan penodaan agama dan menjeratnya dengan dakwaan alternatif. Dakwaan altenatif pertama, yakni melanggar Pasal 156a KUHP. Dakwaan alternatif keduanya, melanggar Pasal 156 KUHP.

http://www.gatra.com/hukum/241634-pe...terangan-palsu

Nahhh hayo lhoooo... emoticon-Big Grin

Pasal 242 KUHP
Ayat 1:
“Barangsiapa dalam keadaan di mana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan di atas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan ataupun tulisan, secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.”

Berita terkait lainnya, gak nelpon, cuma titip salam.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...n.muhammadiyah
------------------------------------------- UPDATE-----------------------------------
Seperti yg wa duga, lgs konpres emoticon-Big Grin

Dan memang ada telponan, tapi bukan dari SBY lgs emoticon-Big Grin

Penjelasan SBY tentang Percakapan Telepon dengan Ketum MUI

[url]https://m.detik.com/news/berita/d-3411282/penjelasan-sby-tentang-percakapan-telepon-dengan-ketum-muiJakarta -[/url]
Dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama, Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut ada percakapan telepon antara Ketua MUI Ma'ruf Amin dan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pihak Ahok menuding ada intervensi SBY untuk keluarnya pendapat dan sikap keagamaan MUI. Ini fakta yang dijelaskan SBY.

"Saya ingin bicara truth atau fakta tanggal 7 Oktober 2016 memang ada pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dengan ketua organisasi. Pada hari itu dijadwalkan Agus dan Sylvi bertemu PBNU dan Muhammadiyah, yang saya tahu tema pertemuan itu Agus dan Sylvi mohon doa restu agar perjuangannya dalam Pilkada DKI berhasil," kata SBY dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).

Sebagai ayah Agus, SBY menitipkan salam kepada tokoh-tokoh yang akan ditemui oleh putra sulungnya itu. SBY, yang mendapat gelar 'Wise Person Council' dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menitipkan salam kepada tokoh-tokoh PBNU dan Muhammadiyah itu agar bisa bertukar pikiran mengenai Islam dan dunia.

"Sekarang ini saya adalah satu dari tiga yang disebut wise person council mantan Presiden Turki Gul, mantan Presiden Nigeria Abdussalam, dan saya sendiri, menjadi wise person dari OKI yang pusatnya di Jeddah, Saudi Arabia. Peran untuk memberikan peran dan nasihat kepada OKI tentang masalah di Timur Tengah, Rohingya, dan tempat-tempat lain yang menurut OKI kita harus peduli dan mencari solusi. Dalam konteks itulah kita kapan-kapan bertemu untuk mendiskusikan itu," jelas SBY.

SBY mengaku tidak tahu kegiatan di PBNU itu tak hanya dihadiri oleh KH Said Aqil Siradj, tapi juga Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam NU. SBY menegaskan kehadiran Ma'ruf dalam pertemuan itu bukan sebagai Ketua MUI, melainkan Rais Aam NU.

"Saya tidak ikut dalam rombongan itu, saya katakan tidak mungkin Agus dan Sylvi sudah mandiri nanti dikira di bawah bayang-bayang ayahnya. Saya kira tidak baik. Tidak ada kaitannya dengan kasus Pak Ahok, dengan tugas-tugas MUI untuk mengeluarkan fatwa," kata Ketua Umum Demokrat itu.

Dengan alasan itu, SBY menampik tudingan Ahok mengenai intervensinya dalam keluarnya pendapat dan sikap keagamaan MUI. SBY menyebut, karena tidak ikut dalam pertemuan itu, salah seorang staf Ma'ruf menghubunginya menggunakan telepon seluler milik staf tersebut.

"Ada staf, bukan saya yang menelepon Pak Ma'ruf Amin langsung atau Pak Ma'ruf ke saya, yang menyambungkan dengan kaitannya seputar pertemuan itu. Saya ulangi lagi, insya Allah bisa berdiskusi yang lain-lain. Kalau Pak Ma'ruf Amin tidak ada pertemuan lain percakapan langsung saya dengan Pak SBY, untuk menetapkan pendapat keagamaan atau apa pun namanya," papar SBY.

Untuk itu, SBY mempersilakan pihak Ahok mengklarifikasi pendapat dan sikap keagamaan itu dengan pihak MUI. SBY menegaskan pertemuan putra sulungnya, Agus, dan Sylvi dengan PBNU dan Muhammadiyah untuk meminta doa restu.

"Pertemuan Agus dan Sylvi dengan PBNU dan Muhammadiyah kemudian pendapat keagamaan tanyakan saja ke MUI, majelis ulama memang itu ada ketuanya. Selama saya jadi presiden, bertemu lengkap dengan pengurusnya memang segala sesuatunya dimusyawarahkan, silakan ditanyakan apakah pendapat keagamaan itu lahir di bawah tekanan SBY atau siapa pun saya kira mudah sekali. Daripada saya defensif, tanyakan saja langsung. Apakah MUI dalam mengeluarkan pendapat keagamaannya ditekan oleh SBY atau siapa pun," kata dia. (ams/van)


Masalah isi pembicaraan, urusannya si pengacara ahok, skr tinggal MA ato SBY aja lg mau nerusin apa nggak. Karena merekalah yg dituduh terlibat melakukan "fatwa" pesanan.

Seandainya MA ingetannya sama dgn SBY, pas ditanya, daripada menjawab "tidak ada", mungkin bisa menjawab dengan "ada telpon tapi oleh staff saya, dan isinya tidak membicarakan yg anda tuduhkan".

Quote:


Pelajaran moral : Bertanyalah satu2 untuk mendapatkan jawaban yg pas emoticon-Big Grin

emoticon-Leh Uga



Diubah oleh RyoEdogawa 01-02-2017 12:24
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
37.3K
290
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan