- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lagi Ceramah di Masjid Taqwa, Ustadz Mualaf Didemo Warga Brayan


TS
kaw.kimax
Lagi Ceramah di Masjid Taqwa, Ustadz Mualaf Didemo Warga Brayan
Warga Nasrani tadi malam berbondong-bondong mendatangi Masjid Taqwa di Jalan 3, Kelurahan Brayan Bengkel Baru, Kecamatan Medan Timur. Mereka mengecam seorang ustadz mualaf yang memberi ceramah di masjid tersebut. Terjadi keributan yang memaksa Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution hadir langsung ke lokasi. Ceramah ustadz Burhanudin Siagian di Masjid Taqwa, Jalan 3 (tak jauh dari Kampus UMSU), Kelurahan Brayan Bengkel Baru, Kecamatan Medan Timur, Kamis (26/1) jam 20.30 WIB, menuai protes. Warga menilai muatan ceramah yang disampaikan ustad mualaf ini telah menyinggung perasaan umat Nasrani, terlebih yang berdekatan dengan masjid tersebut. Nyaris terjadi kontak fisik. Namun, setelah dilakukan mediasi yang dihadiri Wakil Wakikota Medan, Akhyar Nasution,
kesalahpahaman dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Informasi dihimpun di lokasi menyebutkan, Ustadz Burhanudin mengisi pengajian rutin malam Jumat. Dalam penyampaiannya, Burhanudin menatakan bahwa agama samawi seperti Nasrani, Yahudi dibawa oleh utusan Allah SWT kepada umatnya sesuai dengan zamannya. Sedangkan hukum dalam Islam, bersumber pada Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Kemudian, dia menyebut bahwa hanya Islam lah yang masih menjunjung hukum dari Tuhan. Sedangkan agama lain, hukumnya bersumber pada kesepakatan atau hasil pemikiran pemuka agamanya.
Hal ini yang kemudian memicu ketersinggungan umat Nasrani di sekitar masjid. Kuat dugaan, ketersinggungan itu dipengaruhi provokasi oknum tertentu. Ustadz Burhanudin Siagian. (san/metro) Warga kemudian mendatangi masjid dan meminta Burhanudin untuk keluar. Hal ini membuat suasana ramai. Apalagi mikrofon masjid sedang menyala, sehingga keributan di halaman masjid itu menjadi tersebar luas. Melihat gelagat tak baik, tokoh masyarakat dan kepala lingkungan setempat langsung membawa persoalan ini ke Kantor Lurah Brayan Bengkel Baru, di Jalan Komisi C Kompleks DPRD, Kecamatan Medan Timur. Tak lama kemudian, datang Camat Medan Timur P Pasaribu dan Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution. Dalam pertemuan itu, Akhyar mengaku sangat terkejut dan kecewa dengan kejadian ini. Namun, dia melihat persoalan tersebut hanya salah paham dan bisa diselesaikan dengan baik. “Saya sangat kaget mendengar bahwa di tanah kelahiran saya yang sangat damai dan tenteram selama ini, kok bisa jadi ribut begini? Saya lahir dan besar di Brayan Bengkel. Saya akan pasang badan untuk menjaga ketentraman di Brayan Bengkel. Terlepas dari jabatan saya sebagai Wakil Walikota Medan, saya tak ingin masalah ini dibesar-besarkan. Ini hanya kesalahanpahaman,” katanya di hadapan warga yang memadati aula kelurahan.
Pada kesempatan itu, kedua belah pihak dipersilakan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Boru Silaban, perwakilan umat Kristen, mengatakan bahwa warga sangat kecewa dengan isi ceramah Ustadz Burhanudin. Menurutnya, ceramah itu menyinggung agama mereka. Dia menyebut bahwa Ustad Burhanudin sudah sering menyampaikan ceramah seperti itu. “Sudah pernah kami protes sama kepling dulu, tapi tetap saja kembali terjadi. Jadi memuncaklah emosi warga, karena ini yang kedua kalinya,” ujarnya. Lalu hal itu dijelaskan kembali oleh Ustadz Burhanudin bahwa dia adalah seorang mualaf yang dulunya pemeluk agama Kristen. Dalam keluarganya, hanya dia sendiri yang memeluk Islam, sedangkan saudara kandungnya adalah pendeta dan pastor. Dalam kehidupannya bersaudara, tidak pernah merendahkan agama lain. “Sebelas orang kami bersaudara, hanya saya yang masuk Islam dan 6 orang saudara saya adalah pemuka agama Nasrani. Jadi tidak ada rendah merendahkan dalam hidup ini.Memang saya ada bilang bahwa bahwa Yesus tidak memakan babi, tapi siapa umat beragama yang memakan babi? Kan tidak ada orang Islam. Jadi saya tidak merendahkan agama Kristen,” katanya. Ustadz Burhanudin kemudian mengatakan bahwa isi ceramahnya jangan diambil sepotong-sepotong. Bila perlu rekam. Jika ada unsur pelecehan agama atau menghina agama tertentu, maka dia siap untuk diproses pidana.
Burhanudin kemudian menyebut bahwa dia kerap mengajak tokoh agama lain untuk bersatu menjaga keutuhan negara dari berbagai upaya pecah-belah yang dilakukan pihak asing. Penjelasan ini dipahami oleh perwakilan umat Nasrani dan masyarakat yang hadir. Maka, dalam kesempatan itu disaksikan Akhyar dan segenap unsur Muspika Medan Timur, kedua belah pihak saling memaafkan dan berkomitmen untuk saling meningkatkan lagi silaturrahmi dan komunikasi. “Kuncinya pada komunikasi saja. Saya senang melihat kerukunan ini, seperti sedia kala,” kata Akhyar. Dalam kesempatan itu pula, Akhyar mengimbau masyarakat, tokoh agama dan unsur Pemerintah di seluruh daerah di Kota Medan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, keamanan dan kondusivitas di lingkungan masing-masing. (san)
http://news.metro24jam.com/read/2017...o-warga-brayan
dari isi berita...memang benarkan....yesus tidak makan babi....dan umat islam juga tidak makan babi....kok tersinggung......tapi sukurlah....kesalah pahaman aja...
....
kesalahpahaman dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Informasi dihimpun di lokasi menyebutkan, Ustadz Burhanudin mengisi pengajian rutin malam Jumat. Dalam penyampaiannya, Burhanudin menatakan bahwa agama samawi seperti Nasrani, Yahudi dibawa oleh utusan Allah SWT kepada umatnya sesuai dengan zamannya. Sedangkan hukum dalam Islam, bersumber pada Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Kemudian, dia menyebut bahwa hanya Islam lah yang masih menjunjung hukum dari Tuhan. Sedangkan agama lain, hukumnya bersumber pada kesepakatan atau hasil pemikiran pemuka agamanya.
Hal ini yang kemudian memicu ketersinggungan umat Nasrani di sekitar masjid. Kuat dugaan, ketersinggungan itu dipengaruhi provokasi oknum tertentu. Ustadz Burhanudin Siagian. (san/metro) Warga kemudian mendatangi masjid dan meminta Burhanudin untuk keluar. Hal ini membuat suasana ramai. Apalagi mikrofon masjid sedang menyala, sehingga keributan di halaman masjid itu menjadi tersebar luas. Melihat gelagat tak baik, tokoh masyarakat dan kepala lingkungan setempat langsung membawa persoalan ini ke Kantor Lurah Brayan Bengkel Baru, di Jalan Komisi C Kompleks DPRD, Kecamatan Medan Timur. Tak lama kemudian, datang Camat Medan Timur P Pasaribu dan Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution. Dalam pertemuan itu, Akhyar mengaku sangat terkejut dan kecewa dengan kejadian ini. Namun, dia melihat persoalan tersebut hanya salah paham dan bisa diselesaikan dengan baik. “Saya sangat kaget mendengar bahwa di tanah kelahiran saya yang sangat damai dan tenteram selama ini, kok bisa jadi ribut begini? Saya lahir dan besar di Brayan Bengkel. Saya akan pasang badan untuk menjaga ketentraman di Brayan Bengkel. Terlepas dari jabatan saya sebagai Wakil Walikota Medan, saya tak ingin masalah ini dibesar-besarkan. Ini hanya kesalahanpahaman,” katanya di hadapan warga yang memadati aula kelurahan.
Pada kesempatan itu, kedua belah pihak dipersilakan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Boru Silaban, perwakilan umat Kristen, mengatakan bahwa warga sangat kecewa dengan isi ceramah Ustadz Burhanudin. Menurutnya, ceramah itu menyinggung agama mereka. Dia menyebut bahwa Ustad Burhanudin sudah sering menyampaikan ceramah seperti itu. “Sudah pernah kami protes sama kepling dulu, tapi tetap saja kembali terjadi. Jadi memuncaklah emosi warga, karena ini yang kedua kalinya,” ujarnya. Lalu hal itu dijelaskan kembali oleh Ustadz Burhanudin bahwa dia adalah seorang mualaf yang dulunya pemeluk agama Kristen. Dalam keluarganya, hanya dia sendiri yang memeluk Islam, sedangkan saudara kandungnya adalah pendeta dan pastor. Dalam kehidupannya bersaudara, tidak pernah merendahkan agama lain. “Sebelas orang kami bersaudara, hanya saya yang masuk Islam dan 6 orang saudara saya adalah pemuka agama Nasrani. Jadi tidak ada rendah merendahkan dalam hidup ini.Memang saya ada bilang bahwa bahwa Yesus tidak memakan babi, tapi siapa umat beragama yang memakan babi? Kan tidak ada orang Islam. Jadi saya tidak merendahkan agama Kristen,” katanya. Ustadz Burhanudin kemudian mengatakan bahwa isi ceramahnya jangan diambil sepotong-sepotong. Bila perlu rekam. Jika ada unsur pelecehan agama atau menghina agama tertentu, maka dia siap untuk diproses pidana.
Burhanudin kemudian menyebut bahwa dia kerap mengajak tokoh agama lain untuk bersatu menjaga keutuhan negara dari berbagai upaya pecah-belah yang dilakukan pihak asing. Penjelasan ini dipahami oleh perwakilan umat Nasrani dan masyarakat yang hadir. Maka, dalam kesempatan itu disaksikan Akhyar dan segenap unsur Muspika Medan Timur, kedua belah pihak saling memaafkan dan berkomitmen untuk saling meningkatkan lagi silaturrahmi dan komunikasi. “Kuncinya pada komunikasi saja. Saya senang melihat kerukunan ini, seperti sedia kala,” kata Akhyar. Dalam kesempatan itu pula, Akhyar mengimbau masyarakat, tokoh agama dan unsur Pemerintah di seluruh daerah di Kota Medan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, keamanan dan kondusivitas di lingkungan masing-masing. (san)
http://news.metro24jam.com/read/2017...o-warga-brayan
dari isi berita...memang benarkan....yesus tidak makan babi....dan umat islam juga tidak makan babi....kok tersinggung......tapi sukurlah....kesalah pahaman aja...


Quote:
Diubah oleh kaw.kimax 30-01-2017 08:59
0
6.7K
67


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan