- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Popularitas FPI Tinggi, Bersanding NU dan Muhammadiyah


TS
411.212
Popularitas FPI Tinggi, Bersanding NU dan Muhammadiyah
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tetap sebagai perkumpulan umat Islam terbesar di Indonesia. Namun, saat ini ormas Front Permbela Islam (FPI) sedang naik daun dan posisinya telah bersanding dengan 2 ormas yang didirikan sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia itu berdiri.
Berdasarkan survei Alvara Research Center tentang potret keberagamaan Muslim Indonesia menyebutkan NU, Muhammadiyah, dan FPI menempati posisi tertinggi popularitasnya. "NU mendapatkan 69,3 persen suara dari responden, Muhammadiyah 14,5 persen, dan FPI 9 persen," kata pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali, Senin, 30 Januari 2017.
Dari sisi paling dikenal, FPI membun juga tuti NU dan Muhammadiyah. NU posisi paling dikenal dengan capaian angka 97,0 persen, Muhammadiyah 93,4 persen, dan FPI 68,8 persen. Bahkan FPI sudah menyalit ormas Islam lain seperti Lembaga Dakwah Islamiah (LDII) 35,5 persen, PERSIS 19,0 persen, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) 13,5 persen dan Front Umat Islam (FUI) 9,8 persen.
Hasan menjelaskan, latar belakang survei dilakukan tidak lepas dari bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada 2035 penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 305,6 juta orang.
Indonesia, menurut Hasan, akan mendapatkan bonus demografi, yaitu besarnya penduduk yang berusia produktif mulai dari 2020. "Indonesia akan didominasi oleh kelas menengah," kata Hasan. Ciri dari kelas menengah ialah percaya diri, berani berpendapat, dan berpikir out of the box.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.626 responden yang tersebar di 34 provinsi indonesia. Metode yang digunakan ialah multi stage random sampling dengan margin error sebesar 2,47 persen. Survei dilakukan sepanjang minggu keempat hingga minggu pertama Desember 2016 dengan usia responden 17-65 tahun.
Temuan lainnya, Hasan melanjutkan, sebanyak 95 persen Muslim di Indonesia memandang penting peran agama dalam kehidupan sehari-hari. "Umat Islam Indonesia umumnya religius," kata Hasan yang melansir surveinya di Gedung PBNU, Jakarta, itu.
Hasan juga menyatakan ada sejumlah indikator sejauh mana agama berperan penting dalam keseharian. Beberapa di antaranya adalah kehadiran di acara keagamaan, frekuensi menjalankan solat lima waktu, dan tingkat kesadaran terhadap organisasi massa Islam.
Dalam hal kehadiran di acara keagamaan, kata Hasan, sebanyak 26,5 persen responden menyatakan beberapa kali dalam setahun hadir. Lainnya, 28,8 persen menuturkan seminggu sekali mendatangi acara keagamaan. "Hanya lima persen yang tidak pernah datang ke acara keagamaan," kata Hasan.
Terkait dengan intensitas salat lima waktu sebanyak 41,8 persen responden mengaku sering solat dan 22 persen selalu salat lima waktu serta salat berjamaah kadang-kadang. Hanya 0,9 persen responden saja yang mengatakan sama sekali tidak salat.
Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj mengatakan, dari hasil survei terlihat pemahaman responden terhadap Islam masih relatif rendah. Menurut Said Aqil, apabila ada responden yang tertarik dengan ormas FPI pemahamannya belum bagus. "Masih rendahnya (pemahaman terhadap Islam) jawaban dari responden."
ADITYA BUDIMAN
https://nasional.tempo.co/read/news/...n-muhammadiyah
hidup efpei



tien212700 memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan