Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

minahasainfoAvatar border
TS
minahasainfo
Netizen Gaungkan #DeleteUber,Ada Apa?
Netizen Gaungkan #DeleteUber,Ada Apa?

Jakarta - Sepanjang Minggu (29/1/2017), lumayan banyak netizen yang menggaungkan hastag #deleteuber di media sosial. Tidak hanya di luar negeri, netizen di Tanah Air turut pula berpartisipasi, ada apa?

Jadi rupanya, munculnya hastag #deleteuber merupakan respons pengguna karena menganggap Uber mendukung kebijakan penangguhan akses masuk warga dari tujuh negara muslim yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Trump.

Ini bermula ketika aliansi sopir taksi New York menolak untuk mengangkut penumpang dari bandara internasional John F Kennedy (JFK) pada pukul 16.00 - 17.00 waktu setempat. Aksi tersebut dibarengi unjuk rasa menentang kebijakan diskriminasi Trump di dalam bandara.

Alih-alih ikut serta, Uber memutuskan untuk tetap beroperasi. Bahkan mereka tidak mengaktifkan tarif 'petir' padahal saat itu permintaan sedang tinggi. Uber malah memberlakukan tarif normal. Kebijakan ini diumumkan lewat akun Twitter mereka.

Banyak orang pun langsung bereaksi. Mereka mulai menghapus aplikasi Uber dan memposting screenshotnya di Facebook dan Twitter dengan hastag #deleteuber. Seketika hal ini menjadi viral dan hastag tersebut sempat tranding topic dunia.

Pihak Uber pun langsung merespon. Mereka minta maaf atas kebingungan pada postingan di Twitter. Mereka tidak bermaksud menentang unjuk rasa.

"Kami hanya ingin orang tahu bahwa mereka bisa menggunakan Uber dari dan ke bandara JFK dengan harga normal," kata perwakilan Uber, dilansir dari Business Insider, Senin (29/1/2017).

Namun kejadian ini makin menambah kritikan bagi Uber. Sebelumnya mereka pun dikritik lantaran CEO Uber Travis Kalanick masuk dalam badan penasihat bidang ekonomi Gedung Putih. Kalanick tidak sendiri, ada pula CEO Tesla Elon Musk di dalamnya.

Kalanick sendiri telah merespon permasalahan di atas lewat akun Facebooknya. Ia mengatakan tetap menentang keputusan yang dikeluarkan Trump.

"Di Uber, kami selalu percaya berdiri untuk apa yang benar. Hari ini kami membutuhkan bantuan Anda untuk mendukung driver yang mungkin terkena dampak larangan imigrasi yang tidak adil oleh pemerintah," tulisnya.

Ia mengulangi janjinya untuk para pengemudinya yang terjebak di luar negeri karena adanya larangan imigrasi dan tak bisa kembali ke AS. Kalanick akan mengerahkan pengacara dan ahli imigrasi untuk memberi bantuan hukum 24/7. Serta berjanji juga untuk memberi bantuan keuangan.

"Uber akan mendesak pemerintah untuk mengembalikan hak perjalanan bagi warga Amerika Serikat - apa pun negara asal mereka - sesegera mungkin," pungkasnya.

(afr/fyk)

https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3408643/netizen-gaungkan-deleteuber-ada-apa
Diubah oleh minahasainfo 30-01-2017 04:40
kakekane.cell
kakekane.cell memberi reputasi
1
9.1K
83
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan