jpnn.com - Beberapa toko di Sangatta, Kalimantan Timur, masih menjual produk tidak berlabel halal dengan bebas.

Karenanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutai Timur (Kutim) meminta masyarakat untuk pandai memilah produk yang akan dibeli.

“Ya banyak yang tidak berlabel halal. Memang kami temui. Jadi kami minta kepada umat Islam untuk berhati-hati. Pilih yang benar-benar memiliki label halal,” kata Ketua MUI Kutim Muhammad Adam.

Dia menambahkan, umat Islam wajib menjauhi sesuatu yang bersifat subhat atau meragukan.

Muslim harus berpegang terhadap hal yang halal dan baik.

Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Namun, harus seimbang satu dengan yang lainnya.

Sebab, halal saja tidak cukup, akan tetapi harus dibarengi dengan yang baik.

“Jika meragukan, maka tinggalkan. Cari yang benar-benar halal,” lanjutnya.

Gempuran produk akan semakin hebat karena pemberlakuan pasar bebas.

karenanya, produk apa pun bisa saja masuk ke Indonesia termasuk Kutim. Baik yang berlabel halal atau tidak.

Meskipun begitu, pihaknya tidak dapat menertibkan itu semua karena belum ada fatwa dari MUI pusat.

“Juga, ke depannya, semua produk kami, hasil olahan kita, wajib disertifikasi halal. Tujuannya, untuk membendung, membedakan mana produk halal dan mana yang tidak. Karenanya, jika ada produk yang akan dihalalkan, maka silakan mengajukan,” katanya. (dy)


[url]http://www.jpnn.com/news/khusus-muslim-bacalah-pesan-mui-ini?page=2http://www.jpnn.com/news/khusus-muslim-bacalah-pesan-mui-ini?page=2[/url]