Pengusaha impor daging Basuki Hariman memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Kasus yang menjerat Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar kembali memunculkan sosok yang selama ini dikenal sebagai raja impor daging. Basuki Hariman, pengusaha impor daging inilah yang memberikan uang kepada Patrialis melalui Kamaludin. Siapa Basuki Hariman?

Majalah Tempo pernah menurunkan laporan bertajuk Impor Renyah "Daging Berjanggut" pada 14 Maret 2011. Basuki yang dikenal sebagai raja impor, menjadi sorotan ketika ratusan kontainer berisi daging impor menumpuk di pelataran Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Basuki merupakan pemain lama di dunia impor daging. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (2003-2008). Basuki dan adiknya Yongki Hariman, mengendalikan PT Impexindo Pratama, CV Sumber Laut Perkasa, PT Aman Abadi Nusa Makmur, dan PT Cahaya Sakti Utama. Perusahaan Basuki itu memiliki Kuota impornya melebihi rata-rata pengusaha lain.

Majalah Tempo menulis, Basuki menjelma menjadi penguasa daging sejak Anton Apriyantono menjadi Menteri Pertanian pada 2004. Perusahaan milik Basuki menguasai jalur impor daging sapi dari kawasan Amerika dan sekitarnya. Sejak itulah hubungan Basuki dengan kalangan Partai Keadilan Sejahtera, partai asal Anton, mulai dekat.

Basuki pernah tertimpa kasus impor daging ilegal pada 2024. Ribuan ton daging sapi asal Amerika yang diimpor perusahaannya ketahuan berasal dari India-kawasan yang produksi dagingnya dianggap rawan penyakit mulut dan kuku. Kasus ini dipetieskan dan Basuki tetap dipercaya sebagai importir resmi Kementerian Pertanian.

Pada 2013, kasus impor daging kembali terkuak ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan dan menetapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka. Luthfi telah divonis 16 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dan diperberat menjadi 18 tahun penjara oleh Mahkamah Agung.

Beberapa kali Basuki dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi. "Persis (Basuki pemain lama di impor daging), kalau saja yang bersangkutan tobat beberapa tahun yang lalu, alangkah baiknya," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, melalui Detik.com, Jumat (27/1/2017).

Basuki terhindar dari jerat hukum di kasus Luthfi Hasan. Bisnis impor daging terus berjalan hingga Basuki bertemu dengan Kamaludin, orang dekat Patrialis Akbar. Basuki akhirnya diciduk KPK dengan mengenakan rompi oranye.

Seusai diperiksa KPK, Basuki mengaku memberikan uang kepada Kamaludin agar dipertemukan dengan Patrialis. Dengan uang itu, Kamaludin juga menjanjikan bahwa uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan akan dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Basuki sudah dua kali memberikan uang kepada Kamaludin, sebesar USD10.000 dan USD20.000. Basuki menyiapkan 200 ribu dolar Singapura untuk transaksi ketika, tetapi kasus sudah telanjur tercium oleh KPK.

Basuki mengatakan, dari penuturan Kamaludin, uang tersebut akan dipakai untuk ibadah umrah Patrialis. Basuki meyakini, uang itu tidak sampai kepada Patrialis. "Jadi selama saya bicara dengan Pak Patrialis, tidak pernah dia bicara sepatah kata pun soal uang. Yang minta uang itu sebenarnya Pak Kamal. Saya merasa, karena dia kenal dengan Pak Patrialis, saya sanggupi untuk membayar kepada dia," ujar Basuki melalui Kompas.com.






Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ak-pernah-jera

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Investasi di luar Jawa meningkat 14,2 persen

- Debat Cagub DKI kedua

- Panduan debat kedua Pilkada DKI Jakarta