Tak bisa dimungkiri jika konsumsi merupakan kebutuhan yang tak bisa lepas dari Kehidupan manusia, kebutuhan disini berupa tiga hal, Sandang (pakaian), Pangan (Makanan) dan Papan (tempat tinggal)
Namun mirisnya, di zaman yang serba maju ini secara tidak langsung membuat berkembangnya perilaku yang dianggap kurang bermanfaat bagi masyarakat, prilaku yang dimaksud itu adalah perilaku konsumerisme yang kini menjalar pada kaum milenial. Kita gak bisa menutup mata atas apa yang terjadi saat ini Gan, contoh paling sederhana ada pada timeline sosial media, isinya banyak banget “Anak Hits” (Sebutan khas kaum milenial) yang memamerkan hal-hal yang berbau hedonisme, seperti hangout ketempat-tempat mahal, tren OOTD yang terus menggeliat, atau postingan tentang liburan dengan destinasi wisata yang mengharuskan mengeluarkan biaya yang tak sedikit.

Meski pada kenyataannya prilaku konsumerisme ada pada setiap orang, perilaku seperti ini tetaplah sebuah tindakan yang tidak memiliki manfaat sama sekali, terlebih bagi orang yang kekuatan finansialnya masih rata-rata. Padahal nih Gan, dari pada menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, alangkah lebih berguna jika sadar dengan lebih sayang sama uang dalam wujud menabung dan digunakan nanti apabila benar-benar dibutuhkan. Ya kan?
Nah melalui trit ini Ane mau ngasih tau hal-hal apa aja sih yang menjadi penyebab mengapa seseorang berperilaku konsumtif, yuk lihat..
Quote:
1. Kurang Percaya Diri
Menurut sebuah jurnal psikologi dan marketing pada tahun 2002 nih Gan, disebut jika orang yang meragukan harga dirinya sendiri cenderung menjadi materialistis, konsumerisme, hedonisme atau apalah namanya itu. Ini biasanya menghinggapi pada diri masyarakat yang berusia 18-28 tahun, masa dimana seseorang memang tengah mencari jati diri. Dan ketika seseorang ragu akan dirinya sendiri, dirinya butuh sesuatu untuk pembuktiaan diri, pembuktian diri yang diwujudkan dengan membeli barang-barang secara berlebihan, pamer hidup mewah disosial media atau apapun yang berbau prilaku konsumtif
Quote:
2. Faktor Keluarga
Tak salah jika ada yang menyebutkan Keluarga adalah pendidikan pertama selain sekolah. Gimana enggak? Keluarga adalah elemen pendidikan lain yang paling nyata, tepat dan amat besar penggaruhnya. Selain anak-anak mengikuti berbagai kebiasaan dan prilaku dari orang tuanya, Keluarga juga turut membentuk kepribadian-kepribadian lewat didikan yang diberikan orang tuanya, seperti menuruti semua permintaan anak meski permintaan tersebut masih belum dibutuhkan di usianya. Pola didikan seperti ini nyatanya terjadi pada zaman sekarang ini, dimana para orang tua dengan mudahnya memberikan ijin anak-anaknya menggunakan/membelikan kendaraan, apalagi gadget. Miris ya? Inilah yang menjadikan seseorang menjadi terbiasa hidup dengan prilaku konsumtif.
Quote:
3. Akibat Pengaruh Media
Media dianggap sebagai jendela yang memungkinkan masyarakat melihat segala kejadian yang ada di dunia luar dan Media sebagai cerminan berbagai peristiwa sosial di dunia. Nah, hal selanjutnya yang membuat seseorang menjadi prilaku konsumtif adalah media Gan. Media terutama di negara kita, udah gak terhitung jumlahnya media kita menyajikan tayangan-tayangan yang menunjukan gaya hidup mewah, yang secara tidak langsung turut mengkonstruksi pemikiran penontonnya untuk tergoda mengikuti apa yang tersaji dalam tayangan-tayangan di televisi, seperti sinetron. Misalnnya sinetron yang lagi hits gan, mtor-motoran di jalan. Nah itu ngajarin remaja sekarang untuk pakai motor sport. Jadi untuk itu, dari pada terpengaruh hidup hedonisme mending kita pinter-pinter menyeleksi tayangan televisi deh Gan
Quote:
4. Karena Pergaulan
Ada yang bilang jika berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan kecipratan wangi. Pernyataan sederhana tersebut cukup menjelaskan jika pergaulan akan memengaruhi kita dalam hal apapun, termasuk dalam berprilaku. Hal selanjutnya yang membuat seseorang menjadi konsumtif adalah tergabung dalam pergaulan yang berisi orang-orang yang berprilaku konsumerisme pula. Rasa ingin menyatu dan akrab dengan pergaulan tersebut mau tidak mau menjadikan seseorang turut mengikuti prilaku konsumtif dalam lingkaran pergaulan tersebut. Jadi jika ingin menghindari kelebihan pengeluaran, pinter-pinter pilih pergaulan ya Gan.

Quote:
5. Kurang Bersyukur
Hal terakhir yang menjadi penyebab seseorang menjadi memiliki perilaku konsumtif adalah adanya kurang mensyukuri atas apa yang sudah diberikan Tuhan. Dengan menghambur-hamburkan uang begitu saja dengan membeli hal-hal yang tidak perlu merupakan sebuah bukti kalau kita tak pernah melihat kebawah, diluar sana masih banyak banget lho orang yang dengan susah payah mencari uang. Nah Perilaku konsumtif bisa ditekan sehabis-habisnya dengan membiasakan banyak berbagi kepada sesama. Berbagi dengan orang yang kurang mampu merupakan wujud syukur atas rejeki yang telah diterima. Intinya, menghargai nilai uang sama saja dengan menghargai hidup

Dengan pemaparan Ane tersebut, udah paham kan mengapa menjadi anak hits itu merupakan sebuah hal yang gak patut untuk dibanggakan? Malah sebaliknya. Kata Alm Bob Sadino, bergayalah sesuai dengan kualitas kantong kita Gan. Jangan mengikuti gaya hidup orang lain, kan kebutuhan kita dan orang lain itu bisa aja beda, sama halnya dengan kemampuan untuk membeli suatu barang. Enak tau hidup bahagia tanpa tidak terlilit hutang dan yang lebih penting kita harus lebih sayang sama uang. 
Berakhir sudah trit Ane tentang hal-hal yang membuat seseorang menjadi konsumtif dan menyadarkan jika menjadi anak hits itu bukanlah sesuatu hal yang bisa dibanggakan.
Punya pengalaman gak enak menjadi seseorang yang boros Gan? share dong, yang the best bakalan Ane taro di Pejwan.
Thanks Kaskuser..