Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

UlqioraAvatar border
TS
Ulqiora
"Kami Tidak Menolak Ulama, tapi Kami Menolak Habib Rizieq"
"Kami Tidak Menolak Ulama, tapi Kami Menolak Habib Rizieq"

Riaupos 27 Jan. 2017 17:17

Habib Rizieq. (JPNN)
LOMBOK (RIAUPOS.CO) - Aliansi Kebangsaan NTB, Kamis kemarin (26/1/2017), menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda NTB. Unjuk rasa itu terkait penolakan mereka atas rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Lombok.
Rizieq sendiri dijadwalkan akan hadir di tabligh akbar di Praya, Lombok Tengah, 29 Januari 2017. Massa mendesak Kapolda agar tidak menerbitkan izin.
Massa khawatir kehadiran Habib Rizieq Shihab akan mengganggu suasana NTB yang saat ini sudah aman dan damai. “Kami bukan menolak ulama untuk berdakwah, tetapi kami menolak Habib Rizieq Shihab karena setiap orasinya selalu menimbulkan provokasi sehingga takutnya nanti dakwahnya bisa memprovokasi jamaah yang bisa membuat NTB tidak stabil. Kalau izinnya sudah keluar, maka kami minta untuk dicabut,” kata Koordinator Umum (Kordum) aksi Abdul Majid ketika berorasi di depan Mapolda NTB.
Suhaimi, orator lainnya, menyampaikan bangsa Indonesia terlahir dari kesamaan nasib. Meski beragam suku, etnis, ras, dan beragam agama, serta tersebar dalam ribuan pulau, tetapi bersama-sama berjuang melawan penjajahan. Akan tetapi, saat ini sangat banyak upaya- upaya untuk memecah belah bangsa dengan memaksakan kemauan segelintir orang untuk merongrong dasar Negara Pancasila.
Selain itu, juga merongrong Bhineka Tunggal Ika dan merongrong persatuan bangsa beserta UUD 1945. “Bahwa organisasi FPI dengan pimpinanya Rizieq Shihab dengan telah nyata melakukan kegiatan- kegiatan yang anti toleransi, anti kemajemukan dan melakukan radikalisme dengan pemaksaan kehendak,” tuturnya.
Sebenarnya, kata dia, banyak ulama yang lebih mampu dari Habib Rizieq Shihab, yang bisa menyampaikan dakwah secara halus dan lembut. Dia pun mewanti-wanti, jangan sampai kedatanganya ke Lombok malah melunturkan budaya Lombok yang dikenal sopan dan baik serta cinta damai.
Di sisi lain, dalam orasinya, Raden Nuna Abriadi menyatakan dirinya tidak pernah menolak ulama datang ke Lombok untuk berdakwah. Siapapun ulama, lanjutnya, bisa ke Lombok untuk berdakwah.
Namun, kata dia lagi, tentunya harus dengan penyampaian yang bagus dan lembut dan tentunya tidak melakukan provokasi. “Kami pertegas bahwa kami tidak menolak ulama, tapi kami menolak Habib Rizieq untuk datang ke Lombok,” tegasnya.
Apalagi, beredar isu kalau massa tidak hanya datang dari Lombok saja akan, tetapi dari luar daerah. Hal ini dikhawatirkan dijadikan sebagai kesempatan untuk melakukan provokasi massa terlebih pada hari pelaksanaan tabligh akbar tersebut ada acara agama lain. “Jadi, jangan sampai dakwah yang dibawakan membawa spirit memprovokasi massa,” sebutnya.
Massa aksi tersebut bahkan meminta agar Polri segera menuntaskan kasus-kasus yang dilakukan oleh Rizieq Shihab dan negara segera hadir untuk membubarkan organisasi FPI yang telah dengan nyata dan lugas melakukan radikalisme dan intoleransi. “Bubarkan FPI karena tidak sesuai dengan cita-cita dan harapan para pahlawan kita yang telah banyak berjasa kepada NKRI karena NKRI harga mati,” jelasnya.
Sebelumnya, massa aksi berkumpul di Gelanggang Pemuda di Jalan Pendidikan dan menuju ke Polda NTB. Massa aksi mendapat kawalan ketat dari aparat kepolisian Polda NTB bersama Polres Mataram. Setelah melakukan orasi massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan aman.

Sumur : riaupos.co 27 Jan. 2017 17:17
0
6K
60
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan