VIVA.co.id – Organisasi masyarakat FPI menyatakan tidak tahu menahu tentang adanya video ancaman pembunuhan terhadap pemuka agama yang dilakukan petinggi mereka, Rizieq Syihab.

"FPI sendiri juga tak ada kabar atau video soal itu," kata juru bicara FPI, Slamet Maarif, Jumat 27 Januari 2017.

Menurut Slamet, dia tak percaya Rizieq berkata seperti yang dituduhkan pihak yang melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Karena menurut Slamet, Rizieq selama ini cukup dekat dengan para pendeta.

"Beliau bahkan sangat dekat dengan para pendeta. Seminggu sekali suka bertemu, berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan Pak Gilbert Lumoidong. Ya soal kondisi kebangsaan saat ini saja," katanya.


Diduga Ancam Bunuh Pemuka Agama, Rizieq FPI Dipolisikan
Slamet mencurigai, ada pihak yang telah dengan sengaja mengedit video ceramah Rizieq itu. "Ini kan lagi banyak yang ngelaporin. Pasti ada aktor politisnya lah. Banyak yang enggak suka sama beliau. Makanya cara-cara seperti ini dilakukan untuk menjatuhkan," ujarnya.

Sebelumnya, Rizieq dilaporkan seorang pendeta bernama Max Evert Ibrahim Tangkudung yang tergabung dalam Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Laporan itu diterima dengan LP/93/1/2017/Bareskrim tanggal 26 Januari. Ucapan Rizieq yang dilaporkan adalah perintah untuk membunuh pendeta.

Dalam laporan ini, Rizieq dijerat dengan Pasal 156 KUHP dan Pasal 45a UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 tahun 2008 Pasal 28 Ayat 2 UU Informasi dan Transaksi Elektronik. (adi)

© VIVA.co.id